- 17 END -

1.3K 200 129
                                    




Hi, Hello


*
*
*





Tubuh mungil itu bergerak-gerak dalam selimut tebal. Belum sampai membuka matanya, kepalanya terangkat dari bantal dan kini mengubah posisinya menjadi duduk. Setelah terdiam sesaat, barulah Kihyun membuka mata dan mendapati hari sudah pagi.

"Ughhhh!" ia merasakan pusing mendera kepalanya tiba-tiba. Ia mencoba mengingat berapa kali dirinya menenggak soju sampai membuatnya mabuk.

Setelah pusingnya mereda, Kihyun turun dari tempat tidurnya, lalu berjalan pergi keluar kamar.

Ia tertegun di depan pintu kamarnya. Matanya fokus pada punggung lebar yang kini sedang berada di dapur dan membelakanginya.

Penasaran dengan apa yang dilakukan laki-laki itu di dapurnya, akhirnya kaki Kihyun tergerak menuju ke sana.

"Apa yang kau lakukan?"

Hyunwoo yang tersentak itu segera memutar badan. "Sudah bangun? Eheh. Aku sedang menyiapkan bubur untuk menghilangkan mabukmu."

Kihyun menengok ke dalam panci yang digunakan Hyunwoo untuk memasak bubur. "Minggir lah. Biar aku yang membuat sendiri," Kihyun bersiap menekuk lengan bajunya. Namun terhenti saat Hyunwoo tiba-tiba menggendongnya dan mendudukkan badan ramping nan mungilnya ke atas bar dapur.

Kihyun diam seribu bahasa. Semakin kaku saat Hyunwoo kini menatap matanya lekat-lekat.

Setelah mendengar pengakuan Kihyun semalam, pandangan Hyunwoo terhadap Kihyun saat ini sangat berbeda dari sebelumnya. Entah karena efek dari jatuh cinta, atau memang Kihyun semakin terlihat menarik di matanya?

Sampai-sampai tanpa sadar tangan kanan Hyunwoo memegang tengkuk Kihyun, dan segera mendaratkan kecupan singkat ke bibir Kihyun.

"Morning kiss," dan diakhiri dengan sebuah kerlingan nakal oleh Hyunwoo. Seperti tidak terjadi apa-apa, Hyunwoo pun kembali pada buburnya.

Sementara itu, Kihyun benar-benar nampak seperti patung es. Siap-siap mencair karena kepanasan. Dan itu benar. Rasanya Kihyun akan mencair setelah ini.

"Oh ya," Hyunwoo berbalik sambil tersenyum. Tersenyum karena melihat raut wajah kebingungan Kihyun. "Mintalah ijin libur hari ini. Ayo habiskan hari ini bersamaku."

"Ha?! Mm...ahh..ya...," Kihyun melengos. Pikirannya belum benar-benar jernih. Atau ia masih dalam kondisi mabuk? Entah. Kihyun juga tidak tau kondisi apa yang kini ia alami.

Setelah menyiapkan bubur untuk Kihyun dan menaruhnya di meja depan tv, Hyunwoo kembali ke dapur dan menurunkan tubuh Kihyun dari atas bar. Sebenarnya Kihyun bisa saja turun sendiri. Hyunwoo saja yang melebih-lebihkan.

"Semalam temanmu disini," ujar Hyunwoo saat Kihyun tengah menyantap buburnya.

Kihyun melirik ke depan. "Yoongi?" dan di jawab anggukan oleh Hyunwoo.

"Tapi setelah kau sampai rumah, tak lama dia pulang. Ku rasa hari ini dia akan ke sini lagi. Untuk membunuhku."

Kihyun terbatuk. "M-membunuhmu? Kenapa?! Sebelum dia membunuhmu, akulah yang akan membunuhnya," Kihyun terlihat murka.

"Huahahahaha. Habiskan saja buburmu."

"Aku sudah tidak berselera," Kihyun menaruh sendoknya. "Katakan, apa alasan Yoongi hingga dia punya pikiran picik seperti itu?"

Hyunwoo mulai berdiri setelah mengangkat mangkuk dan beberapa peralatan makan menuju dapur. "Kau akan tau setelah kita menghabiskan waktu seharian ini. Jadi," Hyunwoo menoleh, "Cepat mandi dan bersiap-siap."

Hi, Hello [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang