- 16 -

1.1K 182 101
                                    


Hi, Hello



*
*
*



Flashback

Setelah keluar dari kamar Hyungwon, Hyunwoo berjalan menuju ruang tamu. Mengambil bajunya, dan memasangnya kembali. Tidak peduli baju itu terkena noda dari jus yang sengaja ditumpahkan oleh Hyungwon sebelumnya. Yang ia harus lakukan sekarang hanyalah pergi dari sana. Dan bersumpah tidak akan menemui pria itu lagi. Pria yang sempat ia sukai.

Hyunwoo harus berjalan kaki untuk sampai ke tempat ia menemukan Hyungwon tadi. Sebelumnya, ia membawa Hyungwon menuju apartemennya dengan menggunakan bus. Dan sekarang ia sudah kehabisan uang, sementara sepeda kesayangannya masih tertinggal di sana.

Ketika sampai di sana, Hyunwoo berhenti di jarak satu meter dari sepedanya berada. Ayah serta beberapa pengawalnya berdiri seakan sudah menunggu kedatangan Hyunwoo.

"Wahhh, lihat. Siapa ini?" Hyunwoo tertawa setelah melantangkan ucapannya.

Ayahnya maju beberapa langkah sehingga bisa berdiri tepat di hadapan Hyunwoo. "Bagaimana kabarmu?"

Lagi-lagi Hyunwoo di buat tertawa. "Ya! Apa kita saling kenal? Kau ini siapa? Datang-datang menanyakan kabar. Jangan beranggapan kita saling mengenal. Oke?!"

"Sebenernya Ayah ingin menawarkanmu untuk kembali ke rumah. Tentu, kau harus berubah dan menuruti apa kataku."

Hyunwoo maju satu langkah. Mencondongkan dadanya, menjulurkan kepala, lalu berbisik di sisi kiri telinga Tuan Son. "A ku ti dak ma u," ejanya lalu memundurkan lagi kepalanya. "Jangan kau pikir aku mau menerima tawaran menjijikkan itu. Kau kan sudah membuangku. Memangnya kau lupa? Wahhh, semoga kau tidak lupa dengan uang dan pekerjaanmu juga. Cukup aku saja yang kau lupakan dan kau buang."

Ayahnya berdecak. "Benarkah? Benar kau tidak menginginkan uangku? Orang sepertimu tidak akan mudah mendapatkan pekerjaan di luar sana. Jadi tidak usah keras kepala dan kembali lah kerumah."

"Bilang saja kau ingin aku kembali karena kau butuh tanda tanganku kan? Tanda tangan mengenai warisan milik Kakek."

Raut wajah Tuan Son memperlihatkan bila apa yang baru saja di lontarkan putra satu-satunya tersebut memanglah benar. Wajah yang banyak kerutan itu terlihat memerah sekarang.

"Bagaimana kau...!"

"Aku akan tanda tangan. Bila kau mau menunggu lebih lama," Hyunwoo melewati ayahnya untuk menuju ke sepedanya.

Sebelum pergi, ia kembali berujar, "Mulai sekarang, jangan pernah muncul di hadapanku lagi."

XXX

Hyunwoo berdiri di samping rumah Kihyun. Rasanya tidak benar bila Hyunwoo masuk begitu saja ke dalam. Mengingat tadi ia harus meninggalkan Kihyun untuk mengantar Hyungwon pulang.

Ingin sekali ia minta maaf pada Kihyun. Bersujud-sujud pada Kihyun agar Kihyun mau memaafkannya.

Tunggu. Bukankah itu terlalu berlebihan untuk seorang Hyunwoo? Tindakan itu bukannya sama saja seperti pasangan yang sedang ketahuan selingkuh? Sementara keduanya tidak terikat suatu hubungan khusus, kan?

Apa Hyunwoo mulai takut kehilangan sosok Kihyun? Alasannya?

Hyunwoo mengarahkan tangan kanannya ke depan dada. Tepat di sana ia bisa merasakan bagaimana debaran jantungnya sekarang. Terasa nyeri, ngilu, dan sakit. Apa ada yang salah dengan jantungnya? Apa ini termasuk gejala penyakit jantung? Atau, Hyunwoo sedang jatuh cinta?

Hi, Hello [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang