Hi, Hello
*
*
*Kihyun masih setengah sadar karena bunyi alarmnya barusan. Kepalanya pening karena semalam ia baru tidur jam 2 dan alarm sialan itu membangunkannya tiga jam sesudahnya.
Ia melihat ke sekeliling. Bekas cup mi di mana-mana. Kaleng minuman, serta baju yang belum di cuci ikut berserakan.
"Hoho, Yoo Kihyun, tepat sekali kau bangun sepagi ini. Tugasmu ternyata sudah menanti."
Pria mungil itu beranjak dari kasurnya. Tangannya meraih satu per satu benda berserakan di sekitarnya. Bau menyengat juga mulai menusuk hidungnya. Kemudian ia baru sadar kalau tidak pulang ke rumah selama dua hari.
"Ku harap Ibu tidak membuang ku lagi seperti ini di masa depan. Ck!" decaknya.
XXX
Setelah turun dari bus, Kihyun berjalan masuk melalui gerbang belakang. Dimana gerbang itu jarang dilewati mahasiswa yang kuliah di situ.
Masih dengan memakai masker dengan gambar hamtaro kecil di pojok kiri bawah, Kihyun mengendap-endap masuk ke ruang kelas seni musik.
Catatan: KIHYUN BUKANLAH MAHASISWA DI SANA.
Jadi begini, lelaki itu selama ini mengikuti kuliah tanpa ketahuan. Ia selalu berada di bangku belakang. Entah apa motifnya. Yang pasti ia senang berada di sana. Kapan lagi ia bisa bersenang-senang seperti ini. Di tambah ia sangat menyukai musik.
XXX
Mata kuliah usai, Kihyun melanjutkan ke ruang latihan seni musik. Sayangnya ruangan itu tidak bisa sembarang orang masuk. Jadi Kihyun hanya bisa melihat orang-orang yang sedang memainkan alat musik itu dari luar. Ia pun hanya bisa mengambil beberapa gambar lewat kamera ponselnya.
Bosan, akhirnya Kihyun berjalan pergi. Ia sempat melewati ruang latihan mahasiswa jurusan seni tari. Tadinya Kihyun sudah melintasi ruangan itu. Tapi entah kenapa ia kembali mundur dan menengok ke dalam melalui kaca di pintu.
Kihyun pikir tadinya tidak ada siapa-siapa, namun setelah beberapa saat mengintip, seseorang tengah berjalan ke tengah dan mulai menari.
Kihyun di buat terpana dengan gerakan yang ditampilkan. Matanya tak berkedip. Liukan tubuhnya seirama dengan musik yang sempat terdengar pelan di telinga Kihyun.
Merasa tak mau menyia-nyiakan momen itu, Kihyun mengambil gambar sang penari.
"YAAA!"
Dari layar ponselnya, Kihyun bisa melihat orang itu tengah memakinya. Sadar sudah ketahuan, Kihyun lantas memasukkan ponselnya dan berlari pergi dari sana.
Hyunwoo yang tau ada seseorang tengah mengawasi dirinya itu seketika bergegas lari keluar mencari sang pengintip.
Sampai di tikungan koridor, ia bingung memilih jalan. Saat melihat sekilas ada orang berlari, Hyunwoo kembali mengejar orang itu.
Sampai di taman belakang, Hyunwoo berhenti dan mencoba menetralkan nafasnya.
"Hah! Kenapa dia lari cepat sekali. Sial!" ujarnya masih dengan nafas yang terengah-engah.
Hyunwoo pun berjalan mundur dengan teratur. Hingga punggungnya terbentur dengan punggung lainnya.
"WAAAAAA!!!!"
Keduanya kompak berteriak dan berlari lagi dengan arah berlawanan.
"Tunggu! Orang itu kan...?" Hyunwoo berhenti dan menoleh.
"YAAA!" sadar orang barusan adalah sosok yang sedang ia cari, Hyunwoo kembali lari mengejar.
"Kena kau!" tidak sampai lama, Hyunwoo akhirnya menangkap si pengintip tadi.
Sosok itu terus berusaha melarikan diri dari tangan kekar Hyunwoo. Sampai-sampai keduanya tersungkur ke bawah dengan posisi Hyunwoo di bawah dan sosok itu di atasnya.
"Minggir! Badanmu berat," Hyunwoo menjatuhkan Kihyun ke samping tanpa melepaskan cekalan tangannya.
Hyunwoo segera menggeledah isi tas Kihyun. Dapat!
"Wahhh, kau ini benar-benar...," karena geram, Hyunwoo rasanya ingin memukul Kihyun. Dan dengan refleknya Kihyun memiringkan kepalanya.
"Lihat? Kau benar-benar pengintai ya? Banyak sekali fotoku yang kau ambil. Sudah berapa lama kau mengintaiku? Apa kau anggota mafia? Apa ada orang yang menyuruhmu? Ayahku? Katakan."
Kihyun hanya diam.
"Hyaaa, kau juga mengambil gambar anak seni musik? Ini benar-benar... bagaimana kau bisa masuk ke kampus ini?"
"Kembalikan!" Kihyun berusaha meraih ponselnya.
"Ku tanya, bagaimana bisa kau masuk ke sini?" sambil terus mengangkat tangannya agar Kihyun tidak bisa mengambil benda itu dengan mudah.
"Bukan urusanmu."
"Bocah ini benar-benar! Yaak! Kau itu sudah mengambil fotoku diam-diam. Bahkan dari kelas lain. Apa pertanyaanku begitu sulit buatmu, huh?! Kau tau, aku bisa melaporkanmu ke Ketua. Ahhh, benar. Aku laporkan saja. Ayo ikut!"
Hyunwoo menarik Kihyun hingga ia berdiri. Meski badan Kihyun lebih kecil, ia tidak mau kalah dan berusaha melarikan diri.
"Cepat!" Hyunwoo menarik kepala Kihyun hingga membuat masker yang ia gunakan terlepas karena terus menolak tarikan Hyunwoo.
Wajah Kihyun terlihat dan matanya berair.
"Bisakah kau rahasiakan hal ini?" pinta Kihyun yang membuat Hyunwoo seketika diam dan tak melakukan apa-apa lagi.
XXX
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, Hello [TAMAT]
Fiksi Penggemar(Hi Hello) Setelah kita mengatakan ini satu sama lain, cerita kita dimulai lirik by Day6 - Hi Hello