- 4 -

1.2K 217 123
                                    

Hi, Hello

*
*
*





Kihyun kembali melakukan rutinitas paginya. Pergi ke kampus dan mengikuti mata kuliah. Walau kejadian kemarin masih teringat jelas di otaknya, tak menyurutkan keinginan Kihyun untuk tetap pergi ke sana. Lagi pula pria kemarin hanya menggertaknya saja. Buktinya ia mau melepas Kihyun begitu saja.

Yang harus ia ingat untuk hari ini dan seterusnya, ia tidak boleh melakukan kesalahan lagi seperti kemarin. Jika tidak, mungkin pria berkulit tan kemarin akan benar-benar menghabisinya. Dan ia tidak akan bisa lagi berkeliaran bebas di dalam kampus. Lalu kemudian ia akan masuk ke portal berita online karena hal memalukan ini.

Kihyun duduk dengan tenang di bangku belakang. Mata kuliah sudah di mulai lima belas menit yang lalu. Kihyun memang sengaja datang terlambat agar tidak ada yang menyadari kehadirannya. Datang tak terlihat, pergi tak meninggalkan jejak. Begitulah kira-kira.

XXX

Hyunwoo menjatuhkan diri ke lantai berlapis kayu itu. Sudah satu jam ia berlatih tanpa jeda. Ruangan itu benar-benar hanya di huni oleh ia seorang. Saat ada orang yang akan masuk, Hyunwoo akan segera mencegahnya. Selain Jaebum, tidak ada orang lain yang boleh melihat Hyunwoo berlatih. Sayangnya orang itu sudah lepas landas ke Amerika meninggalkan Hyunwoo sendiri dan sampai sekarang masih berlatih untuk memenuhi ambisinya agar bisa pergi ke Amerika. Juga agar bisa bertemu seseorang yang telah dua tahun lebih berada di sana.

Hyunwoo mencoba meraih tasnya untuk mengambil air mineral. Begitu memungut botol, ternyata air di dalamnya sudah ludes tak tersisa setetes pun.

"Sejak kapan aku menghabiskan ini? Sial!" meski menggerutu seperti apapun, botol itu juga tidak akan mengisi air sendiri.

Mau tak mau ia bangkit dan menyudahi latihan hari ini demi meneguk setetes air. Sebelum pergi ia mematikan AC dan lampu ruangan.

Baru selesai menutup pintu, Hyunwoo terkejut bukan main. Sosok berbadan kekar tengah berdiri di hadapannya. Sosok yang membuat giginya menggertak. Sosok yang membuat matanya gerah. Sosok yang membuat tangannya ingin melayangkan tinju. Sosok yang tidak akan pernah ingin Hyunwoo jumpai lagi.

"Apa ini? Apa tidak ada sambutan atas kedatanganku?" sosok itu sedang merancu tidak jelas.

Ponsel Hyunwoo bergetar. Panggilan Jaebum sedikit mampu mencairkan suasana yang baru saja berlangsung panas.

"Ada apa?" sahut Hyunwoo. Kali ini manik Hyunwoo menatap intens ke arah sosok di depannya. "Ya, dia sudah sampai. Tepat di depanku," dan kemudian mematikan sambungan teleponnya.

"Siapa? Jaebum? Wahhh, cecunguk satu itu masih menjadi anjingmu ternyata. Ahhh, anjing kecil yang malang. Eiyyy, bahkan dia sudah berangkat ke Amerika. Bagaimana dengan Tuan satu ini? Apa masih gagal juga?" terlihat jelas sosok itu sedang menahan tawanya yang mungkin bisa meledak bila ia membuka mulut.

"Apa kau datang sendiri?" Hyunwoo akhirnya membalas bualan orang itu.

"Memang aku harus datang dengan siapa? Dia?" sosok itu segera mengarahkan ponsel Hyunwoo yang masih di genggam ke depan wajah sang pemilik. Ponsel itu masih menyala, memperlihatkan lelaki dengan senyum manisnya sehingga membuat sosok di depan Hyunwoo melakukan hal tersebut.

"Wahhh, bahkan ku rasa dia sudah melupakanmu."

"Wonh--"

"TEMAN-TEMAN, KAMI AKAN MELAKUKAN BATTLE DANCE DI MINI HALL SEKARANG JUGA," sosok yang tak lain Shin Wonho itu berteriak di tempat. Tepat di saat lorong itu banyak mahasiswa yang berlalu lalang. Jadi sontak semua terkejut dan saling berbisik.

Hi, Hello [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang