Hi, Hello
*
*
*"APA KAU AKAN TERUS BERJALAN PERGI DAN MENGABAIKAN PERTANYAAN KU?!!" teriak Kihyun yang sudah berhenti mengikuti Hyunwoo dari belakang.
Langkah Hyunwoo ikut terhenti. Ia menoleh, lalu berjalan kembali. Kali ini ia berjalan menuju Kihyun.
"Jangan seolah-olah kau adalah mahasiswa di sini."
Kihyun tersentak. Tidak habis pikir bila Hyunwoo bisa bicara segamblang itu. Hatinya sakit. Mati-matian Kihyun menahan air matanya agar tidak ikut keluar.
"Benar. Apa yang barusan kau ucapkan benar adanya. Hyunwoo-ssi, aku memang bukan mahasiswa disini. Aku hanya orang luar yang ingin sekali kuliah sepertimu, seperti orang lain. Apa aku salah? Ya, tentu. Kenapa sejak awal tidak kau seret saja aku kehadapan ketua kampus ini? Atau, sekarang saja kau teriakan namaku ke semua orang. Katakan kalau aku adalah penyusup."
Kihyun tak kuasa lagi membendung air matanya. Air mata itu jatuh selama ia terus berujar. Sebenernya ia benci dengan dirinya sendiri. Ia benci dengan keadaannya sekarang. Sangat-sangat benci. Di tambah dengan Hyunwoo yang tiba-tiba bersikap seperti itu setelah bertemu dengan Hyungwon tadi.
Hyunwoo menghela nafas sebelum melontarkan ucapan kembali. "Karena itulah...jangan berteman dengan sembarang orang."
Setelah mengucapkannya, Hyunwoo justru memutar badan dan berjalan pergi lagi menuju tempat parkir sepedanya yang tidak jauh dari situ.
"DIA PUNYA NAMA! DIA BUKAN SEMBARANG ORANG! DIA ORANG YANG SELAMA INI KAU TUNGGU, KAN?!!"
Walau tidak tau pasti seberapa jauh hubungan Hyunwoo dan pria manis tadi, Kihyun bisa menebak bila Hyunwoo selama ini menunggu pria tadi. Pria yang fotonya masih menjadi lock screen ponsel Hyunwoo. Yang tidak sengaja Kihyun lihat pagi tadi saat dirinya ganti baju di kamar.
Jujur saja, perasaan sakit segera menyerang perasaan Kihyun setelah berteriak seperti itu. Di saat ia mati-matian memendam perasaannya, tapi mulutnya justru berbicara yang tidak-tidak. Mengingatkan Hyunwoo tentang perasaannya terhadap Hyungwon, sekaligus menyakiti dirinya sendiri. Kihyun yang bodoh.
XXX
Kihyun duduk sendiri di halte, menunggu bus biasanya lewat. Selama itu juga Kihyun memikirkan pertentanganya tadi dengan Hyunwoo. Ia sebenarnya takut bila Hyunwoo tidak kembali lagi kerumahnya. Padahal Kihyun hanya butuh penjelasan tentang keanehan sikap Hyunwoo saat di kantin. Apa Hyunwoo melarang Kihyun berteman dengan Hyungwon? Tapi kenapa? Apa karena Hyunwoo masih kesal dengan penolakan Hyungwon? Lalu ada hubungan apa dengan Kihyun? Kihyun kan tidak tau apa-apa. Bila memang benar alasan kedua yang menjadi masalahnya, Kihyun tidak seharusnya di ikut sertakan dalam masalah mereka. Ya, itu masalah mereka. Bukan perkara Kihyun bukanlah mahasiswa di kampus itu atau alasan-alasan lainnya.
"Bus-nya masih akan lewat satu setengah jam lagi. Naiklah," suara Hyunwoo mematahkan lamunan Kihyun.
"Aku akan menunggu."
"Baiklah. Aku juga akan menunggu," masih setia duduk di atas sepedanya.
Kihyun memperhatikan Hyunwoo dengan tatapan sendu. Terkadang orang itu memang menyebalkan. Tapi Kihyun tau bila Hyunwoo tidak semenyebalkan apa yang orang lihat.
Ia pun berdiri dan berjalan ke tempat Hyunwoo berada. "Ayo pulang."
Hyunwoo menoleh. Memperhatikan dengan wajah yang tidak bisa di definisikan lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, Hello [TAMAT]
Fanfiction(Hi Hello) Setelah kita mengatakan ini satu sama lain, cerita kita dimulai lirik by Day6 - Hi Hello