Hi, Hello
*
*
*Kihyun melangkah dengan gontai menuju pintu rumahnya. Langkahnya sudah seperti itu sejak ia meninggalkan Hyunwoo dan Hyungwon.
Tangannya yang seakan sudah tak memiliki tenaga itu tetap berusaha menekan knop pintu.
Kedatangan Kihyun membuat dua manusia yang sedang bercumbu di sofa depan tv itu segera melepas tautan bibirnya. Saling mendorong hingga memberi jarak di antara keduanya.
"Ki, aku bisa jelaskan!" ucapan itu keluar dari mulut Yoongi. Rasa takut dan bersalah langsung menyergap diri Yoongi.
Jangankan ingin memarahi Yoongi dan Jimin, menoleh pada mereka saja tidak. Kihyun hanya terus melangkahkan kakinya hingga masuk ke dalam kamar.
"Apa Kihyun pulang sendiri?" Yoongi menjulurkan kepalanya untuk melihat ke pintu depan.
"Memang dia akan pulang dengan siapa?" tanya Jimin.
"Laki-laki bertubuh atletis. Beberapa hari yang lalu aku melihatnya disini. Dia datang bersama Kihyun."
"Apa keanehan Kihyun sekarang ada hubungannya dengan laki-laki yang kau maksud?"
Yoongi seketika menoleh pada Jimin. "Kau pintar, Sayang! Tunggu di sini. Aku akan pergi ke kamarnya," dan Yoongi pun beranjak dari sofa menuju kamar Kihyun yang jaraknya tidak jauh.
Kihyun berdiri memandang keluar jendela kamarnya. Di tangannya, ia nampak menggenggam sebuah syal berwarna merah. Tidak salah lagi bila itu syal milik Hyunwoo.
Yoongi masuk begitu saja karena pintu tidak tertutup dengan rapat. "Ki," panggil Yoongi. Yoongi bisa melihat Kihyun tengah mengusap-usap matanya sebelum akhirnya berbalik setelah ia memanggilnya.
"Maaf, Yoong, aku tidak tau kau ada disini."
Manik Yoongi bisa melihat jelas betapa sembabnya mata sahabatnya itu. Dengan langkah cepat, Yoongi menghampiri Kihyun. Menekan bahu Kihyun dan mulai bertanya. "Kau kenapa? Kau menangis? Siapa yang menyakitimu? Laki-laki waktu itu? Katakan!"
Mendengar Yoongi berseru, Jimin yang semula di luar itu bergegas masuk. Penasaran apa yang terjadi antara Kihyun dan kekasihnya itu.
Kihyun menoleh pada Jimin. "Oh, kau juga ada disini," Kihyun tersenyum hambar.
Sepertinya Kihyun benar-benar sedang mengalami human error. Buktinya ia tidak tahu ada orang di dalam rumahnya. Untung saja orang itu adalah sahabatnya. Bagaimana jika itu maling atau orang yang ingin membunuh Kihyun.
"Jawab pertanyaanku! Apa yang dia lakukan padamu? Ki, kau tidak pernah menangis seperti ini sebelumnya. Bahkan kau tidak menangis saat teman-teman sekolah kita dulu membullymu karena kau tidak punya orangtua. CEPAT KATAKAN!!!" Yoongi mengguncang bahu Kihyun dengan kencang.
"Apa yang kau lakukan pada Kihyun? Kau justru menyakitinya!" Jimin menarik Yoongi dari belakang. Mencoba memisahkan kekasihnya dari Kihyun sebelum kekasihnya itu semakin menyakiti tubuh Kihyun.
Setelah lepas, Yoongi justru menangis sambil menunduk.
"Ki, sebaiknya kau istirahat. Aku tidak tau apa masalah yang sedang kau hadapi. Bila kau ingin sendiri sekarang, aku dan Yoongi akan pergi. Bila kau butuh kami, kami akan datang secepatnya. Kami pergi dulu," Jimin keluar kamar sembari memapah Yoongi.
Setelah mendengar pintu depan tertutup, tubuh Kihyun merosot ke bawah. Bersandar ke tembok dan kembali terisak.
Genggamannya masih kuat untuk mencengkram syal milik Hyunwoo. Bila ia tidak bisa merengkuh Hyunwoo, setidaknya masih ada syal yang bisa Kihyun peluk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, Hello [TAMAT]
Fanfiction(Hi Hello) Setelah kita mengatakan ini satu sama lain, cerita kita dimulai lirik by Day6 - Hi Hello