Sore ini Ryujin pulang telat karena harus mengurus eskul teater yang sebulan lagi akan menggelar pertunjukan bulanan.
"Ryujin anterin ke wc dong," ujar Nancy, "please ini kebelet parah!!"
"Bentar kak," Ryujin membereskan tasnya lalu berdiri mengikuti Nancy yang sudah duluan ngibrit ke kamar mandi. Heuh, katanya minta dianterin tapi malah ninggalin.
Ryujin menatap pantulan dirinya di cermin, dia menyisir rambutnya dengan jari sambil menunggu Nancy yang masih ada di bilik kamar mandi.
"Cantik."
"Astaga!" Ryujin mundur beberapa langkah saat melihat pantulan noni belanda di sampingnya. Ryujin lupa, tidak seharusnya dia ngaca lebih dari tiga menit diatas jam lima sore.
"Kenapa Jin?" Tanya Nancy yang baru keluar dari kamar mandi, Ryujin dengan cepat menarik Nancy keluar dari kamar mandi. Entah kenapa arwah yang paling menyeramkan adalah hantu noni belanda. Karena nanti dengan tiba-tiba mereka akan menangis sendu sambil menceritakan kehidupan mereka dulu.
Ryujin bergidik ngeri membayangkannya.
"Eh gue balik duluan ya," pamit Ryujin setelah mengantar Nancy kembali ke aula.
"Ih Jin, tadi kenapa narik-narik gue?" Tanya Nancy masih penasaran.
"Ada lah kak, udah gue duluan ya!!"
"Eh Ryujin jangan lupa senin latihan pertama," seru Bang Jisung yang hanya Ryujin balas dengan acungan jempol.
---;---
"Namanya Yang Jeongin, baru meninggal 2 minggu yang lalu ... katanya sih gara gara bunuh diri dengan jatuhin diri dari tebing."
"Astaga!" Ryujin memekik kaget, "Nah bagus tuh, gue kaget." Ucap Ryujin sambil melempar tasnya ke atas tempat tidur, "Oh ... tau dari mana?"
"Itu, Jaehwan." Balas Siyeon.
"Jaehwan?" Tanya Ryujin.
"Iya, katanya dia ngajak interaksi trus nanya ciri-ciri anak indigo gitu. Bantuin deh Jin, kasian dia belum tenang." Bujuk Siyeon.
"Engga!! Udah sana ah gue mau ngerjain tugas."
"Ya udah, deketin Hyunjinya aja kalau gitu."
"Hyunjin lagi! Orangnya serem banget gitu."
"Ih, siapa tau cinlok?"
Ryujin menoleh cepat, "Lo lagi mencoba ngasih tau apa yang akan terjadi nanti?" Tanya Ryujin.
Siyeon segera menutup mulutnya dan hilang begitu saja. "Ih!" Kesal Ryujin lalu memilih duduk di meja belajarnya. "Anjrit gue terakhir nyuci baju kapan? Kok numpuk banget??" Kaget Ryujin saat melihat tumpukan baju kotor ada dimana-mana. "Anjrit besok deh besok, cape." Gumam Ryujin lalu berpindah ke tempat tidurnya.
"Bang Hyunjin gue bukan pergi karena lo."
"Bang Hyunjin tolong ... sekali ini aja bisa dengerin gue."
"Bang Hyunjin, Jeongin cuman mau pamit tapi lo harus bisa denger gue."
"Hwang Hyunjin lo tuh budeg apa ya?!"
"Hyunjin!!! Ini salah si brengsek itu, bukan lo, jangan merasa menyesal atas kematian gue.."
"Hyunjin...."
KAMU SEDANG MEMBACA
Peek a boo ✅
FanficTentang Jeongin yang gentayangan, Ryujin yang indigo, dan Hyunjin yang penakut.