Chapter U

3.9K 924 76
                                    

"Lo yang ada di lokasi waktu itu, kenapa Lix? Kenapa lo ga nahan Jeongin buat pergi?" Tanya Hyunjin sedikit menaikkan suaranya.

"Gue ga tau apa-apa Hyunjin, yang gue tau Jeongin ya ilang gitu aja." Balas Felix dengan nada yang ikut naik, "Tunggu, lo nyalahin gue atas semuanya?" Tanya Felix marah.

"Gue ga nyalahin. Gue cuman nanya. Yang ada disana waktu itu tuh cuman lo, Minho, Jisung, sama Changbin, bahkan Changbin harus pulang duluan karena takut ketinggalan pesawat."

"Lo tau dari mana sih Jin? Kenapa lo tiba-tiba nyalahin gue gini?"

"Gue ga nyalahin lo!"

"Tapi lo tuh ngomong seakan gue yang salah!" Kata Felix marah.

"Dia yang bilang ke gue sendiri!" Teriak Hyunjin emosi, "Lo, Jisung, sama Minho disebut, bukankah artinya lo ada sangkut pautnya?"

"Disebut siapa?!" Tanya Felix, "Jeongin?"

Hyunjin menghembuskan nafasnya kasar, "Iya Jeongin."

Seketika tawa Felix pecah, "Jeongin? Jeongin lo?" Tanya Felix sambil menunjuk foto Jeongin yang ada di atas meja, "Apa lo lupa hari ini lo datang untuk apa? Pemakaman dia!"

"Gue tau!"

"Trus? Yang ngomong ke lo siapa? Hantunya? Lo gila kali Jin."

"Goblok! Lo yang gila! Jeongin tuh adek lo, kenapa sih ga bisa anggep Jeongin sebagai adik?!"

"Jangan sok tau lah bangsat!" Felix meremas ujung kemeja Hyunjin, "Lo ga tau apa-apa soal keluarga gue dan Jeongin. Jadi jangan singgung masalah itu."

"Kenapa? Takut? Takut kalau semua orang apalagi papih lo tau kalau sebenernya lo merlakuin Jeongin bukan sebagai adik tapi lebih seperti babu?"

Satu pukulan mendarat di pipi Hyunjin, "HWANG HYUNJIN BANGSAT JANGAN IKUT CAMPUR!"

"Semua saudara lo itu emang ga pernah bener-bener anggep Jeongin adik! Gue tau Felix." Kata Hyunjin sambil mengusap ujung bibirnya yang berdarah.

"Jeongin itu homo!"

"DAN LO PIKIR GUE GA TAU KALAU LO JUGA HOMO SAMA CHANGBIN?" Bentak Hyunjin.

Felix mencelos. Dia menatap Hyunjin penuh kebencian sebelum kembali menarik kerah baju Hyunjin, "Diem, gue mulai kesel Hyunjin."

"Pukul gue sampe puas, pembunuh." Bisik Hyunjin tapi masih bisa terdengar oleh Felix.

Hati Hyunji kembali campur aduk ketika mengingat percakapan antara Ryujin dan Chan di taman belakang tidak sengaja dia dengar.






---

-Three hours earlier-

Siang itu Ryujin duduk sendirian di taman belakang rumah keluarga Jeongin selesai prosesi pemakaman. Jujur dia masih sedih, dan sedihnya semakin menjadi saat melihat semua orang juga ikut bersedih melepas Jeongin. Bahkan dia sempat melihat Hyunjin dan Chan ikut menangis.

Setelah di evakuasi, jasad Jeongin langsung di makamkan tanpa di otopsi terlebih dahulu. Ayah Jeongin bilang dia tidak mau menunggu lagi, dia ingin Jeongin segera beristirahat.

Di acara pemakaman dia juga melihat Felix, Minho, dan Jisung yang tampak terlihat biasa saja, tapi muka mereka lumayan gusar.

Kepala Ryujin semakin penat saat mengingat kedatangan Tzuyu. Tadi Tzuyu menepuk pundak Ryujin dan memberitahu Ryujin bagaimana kehidupan Jeongin, kesedihannya, bahkan apa yang belum dia sampaikan Tzuyu sampaikan barusan kepada Ryujin.


Peek a boo ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang