Queen Traveling|Bagian Tiga

488 89 19
                                    

Bila yang ditatap tajam oleh sahabatnya hanya memberikan cengiran putih bening pepsodennya.

"Gei gue mimpi nggak sihh kak Dew mau nyamperin kita?" tanya Bila.

Geina tak menjawab pertanyaan yang Bila tanya, tapi ia juga melihat rombongan kakak kelasnya jalan menuju kearah tempat duduknya. sambil membawa makanan mereka masih-masing. Ia binggung kenapa kakak kelasnya itu menuju kearah tempat duduknya. Bukannya banyak bangku dikantin sekolahnya tapi kenapa harus mereka menuju ke arah tempat duduknya? Dari pada dilanda kebinggungan Geina menatap kepenjuru kantin dan ternyata memang benar bangku yang ada sudah dipenuhi oleh banyaknya murid yang sedang makan atau sedang duduk sambil mengobrol dengan teman sebayanya.

Rombongan kakak kelas Geina pun sudah ada dihadapanya. Geina hanya mengenal lima orang yang ada dihadapannya, tapi tidak dengan satu cowok yang paling menurutnya asing dari kelima kakak kelas Geina itu. Diantaranya ada kak Dew dia adalah ketua basket di eskullnya, ada kak Butet, kak Geri, kak Bimo, kak Fedrik dan kak...nggak tau siapa namanya.

"Gei, gue boleh duduk disini nggak sama temen-temen gue?" taanya kak Dew yang sedang memegang makanan ia bawa ditangannya.

Baru saja Geina ingin menjawab tapi sudah kalah cepat dengan Bila.

"Oh boleh kok kak, duduk aja silahkan. Plus kalo kakak mau bayarin jajan Bila nggak papa kok kak hehehe"jawab Bila dengan seyum putih bening pepsoden andalannya.

Kakak kelas yang mendapat bayolan kecil dari Bila hanya tertawa kecil,
tapi tidak dengan kakak kelas yang dari tadi diam saja. Mereka mulai mengambil tempat duduknya masing-masing. Dari yang Geina tahu diantara mereka yang suka melucu adalah kak Butet. Ia sering sekali melakukan adegan lucu yang membuat semua orang tertawa akan tingkah konyolnya seperti ini lah sekarang kak Butet sedang menggoda Bila yang sedang makan. Ia sengaja mencolek pipi Bila yang membuat Bila kaget akan kelakuanya dan membuat Bila secara reflek memukul kepala kak Butet dengan sendok yang sedang ia pakai. Kak Butet yang mendapat pukulan dadakan dari Bila hanya meringis sakit sambil mengusap-usap kepalanya yang dipukul oleh Bila.

Aksi yang kak Butet lakukan mengundang gelak tawa mereka semua yang duduk didepan gerobak mang Diding.

"Hahahah mampus lu tet. Sukurin emang enak digetok sama nenek lampir" ucap kak Fedrik.

Bila yang mendapat sebutan nenek lampir hanya memberenggut kesal orang cantik seperti dia di sebut nenek lampir sambil memonyongkan bibirnya.

Geina yang melihat bibir Bila di majukan lima senti hanya mencibirnya.

"Ya tuhan. Kak Butet lu apain temen gue sampe bibirnya dimonyongin kaya bibir bebek yang dowernya minta ampun? Ati-ati tadangin entar jatoh" cibir Geina.

Yang megundang tawa mereka lebih keras lagi dari yang tadi.

Geina mulai menelisik semua cowok yang ada dihadapanya tapi yang membuat Geina menatap lama hanya cowok super pendiam karena hanya dia yang dari tadi tidak mengeluarkan suara apa pun.

Bila melihat jika Geina sedang menatap kakak kelas yang sedari tadi diam hanya tersenyum, mungkin sahabatnya itu harus menelan hidup-hidup perkataannya jika ia tidak tertarik dengan kakak kelasnya yang baru memang ya hati berbeda dengan berbicara.

"Ciee kan dari tadi diliatin aja ati-ati naksir" goda Bila dengan kekehan kecil.

Geina menolehkan kepalanya menghadap sahabatnya dengan pelototan matanya yang hampir saja keluar dari kantung mata.

Bila hanya pasrah jika mendapat pelototan tajam Geina sambil tertawa kecil.

∞∞∞

Enjoy ya!!

Vomentsnya aku tunggu loh!! Biar tambah semangat nulisnya;)
Jngan lupa juga share keteman-teman kalian ya

Mksih^^

Seeyou!!

Queen Traveling (Ratu Jalan-Jalan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang