Dikon dan para sahabatnya saat ini sedang bermain bola basket di lapangan sekolahnya. Matahari sangatlah terik hari ini waktu yang pas untuk bermain bola. Mereka bermain bola secara bergantian terus menerus sampai baju mereka basah oleh keringat dengan napas terengah-engah karena bermain bola. Dikon menggiring bolanya sampai ke depan ring lalu melompat dan masuk.
Di saat mulai terasa kelelahan, ia berlari ke tepi lapangan untuk istirahat barang sejenak. Ia meraih botol minuman dan meneguknya hingga tersisa setengah. Ia duduk di bangku memandangi para sahabatnya yang masih asik bermain basket. Di sampingnya terdapat Dew duduk menemaninya sembari meminum minuman soft drink dingin.Sudah hampir setengah tahun dirinya tidak menginjakan kakinya di sekolah itu, ternyata banyak perubahan yang tak disadari saat ia kembali. Gedung-gedung sekolah yang dulunya usang karena catnya yang mengelupas sudah di cat kembali dengan warna hijau sama seperti bed sekolahnya, pohon-pohon yang dulu sangat rimbun kini telah sedikit di pangkas agar terlihat lebih kentara matahari yang sangat menyengat di kulit, di sebelah gedung masih tersisa tanah sepetak yang dulunya biasa di jadikan tempat tongkrongan para sahabatnya dan dirinya kini sudah berganti alih menjadi sebuah saung yang sangat cocok di padukan dengan sebuah pohon yang menambah kesan asri seperti di pedesaan.
Kini ia teringat akan kampung halaman mendiang Ayah dan Ibunya yang belum lama ini ia tinggalkan. Kampung asri dengan hamparan sawah menjuntai dimana-mana. Para petani berbondong-bondong menggarap sawah-sawah yang di tanami sayur-mayur, padi, buah-buahan dan sebagainya. Ia berjalan menyusuri jalan setapak yang di samping kanan dan kirinya terdapat sawah-sawah yang di tanami pohon jagung. Ia pergi ke sawah karena suruhan sang kakak untuk mengambil sayuran segar yang sudah di tanami oleh Bulek dan Pakleknya di sawah.
Tak terasa matahari perlahan-lahan kian naik. Dew yang sedang melihat-lihat halaman sekolahan yang terdapat sebagian murid sedang berlatih atau bermain seperti dirinya, tak menyangka akan kedatangan Geina di parkiran sekolah. Geina terlihat sedang menstandarkan motornya lalu mengambil handphonenya yang ia letakan di dashbord motor tak luput dari pandangannya.
Dew menyenggol-nyenggol lengan Dikon sambil menunjuk ke arah Geina. "Dik itu bukannya Geina ya?" tanya Dew.
Dikon tak menjawab tapi ia berdecak meliriknya dan mendapati Geina yang sedang duduk di atas motornya sambil memainkan handphone.
Dew memanggil Geina dan menyuruh menghampirinya.
"Gei sini deh" teriaknya sambil mengulurkan tangannya agar Geina mendekat.Dikon melirik Dew dengan rasa malas lalu menatap lekat Geina.
Geina yang tadinya sedang fokus memainkan handphonenya kini mendongak mencari keberadaan Dew yang memanggilnya. Ia sebenarnya ragu untuk menghampiri Dew karena Dikon yang menatapnya lekat membuat dirinya agak risih. Tapi mau tak mau ia turun dari motornya dan berjalan menghampiri Dew dan Dikon dari pada menunggu Bila di parkiran tapi tak menampakkan diri juga.
Dikon terus menatap gerak gerik Geina yang akan menghampiri dirinya dan Dew.
Geina berdiri kikuk di depan Dew dan Dikon lalu tersenyum dan mulai menyapa mereka berdua.
"Iya kenapa, kak?" tanya Geina."Lu ngapain di sekolah, Gei?" tanya Dew.
"Lagi nungguin si Bila, tapi dianya belom nonggol dari tadi" jawab Geina malas.
"Emang mau ke mana? Kok tumben nungguin di sini, biasanya langsung cabut" tanya Dew.
"Mau jalan-jalan. Tadinya sih mau langsung cabut, tapi si Bila gue WA nggak bales-bales, gue bilang aja ketemuan di sekolah" paparnya.
Dikon hanya diam saja tak mau ikut andil masuk ke dalam pembiacaraan yang menurut dirinya sangat membosankan. Ia memusatkan pandangannya ke depan. Melihat para sahabatnya yang masih bermain di tengah lapangan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Traveling (Ratu Jalan-Jalan)
Teen Fiction#4 dalam traveler 02042019 Geina si ratu jalan-jalan yang suka-nya traveling keliling Indonesia bahkan sampai ke luar negeri untuk mengisi waktu liburan sekolah yang sangat membosankan baginya. Hidup dilingkungan keluarga yang mampu membuat semua ke...