Queen Traveling|Bagian Sembilan

361 62 14
                                    

Akhirnya selesai sudah acara bersih-bersih yang membuat Geina terjebak satu ruangan dengan Dikon. Mending ruangannya bener lah ini ruangan dengan bau pesingnya minta ampun apalagi banyaknya hewan menjijikan yang sangat ia benci.

Di saat membersihkan kamar mandi tadi, hanya suara Geina yang mendominasi, sedangkan Dikon hanya diam saja tak mengeluarkan suara apapun, dirinya dengan sigap atau bisa di sebut dengan kerja keras membersihkan kamar mandi, mulai dari yang menyikat lantai, mengepel lantai, sampai menyikati wc yang dekilnya minta ampun ia lakukan agar cepat selesai dari masa hukuman yang menyebabkan ia tak sanggup lagi dengan sikap Geina yang cerewet dan bawel. Di saat Geina asik-asik teriak-teriak mengusir kecoa yang tak jauh darinya membuat Dikon menghentikan kerjaannya dan menatap lekat Geina. Ia menatap Geina dengan raut wajah tak bisa di artikan, mungkin jika dia masih berada disini, Ia bisa bercanda bersama, pergi jalan-jalan bersama ya biarpun dirinya tak suka jalan-jalan ia terpaksa melakukan itu semua untuk dia, dan rasa ini akan masih sama saat ia bersama dengan sahabat perempuannya yang bernama Kanza Nabila, rasa akan kasih sayang yang begitu tulus ia curahkan dengan cara melindung dia dari kelakuan buruk keluarganya yang membuat dirinya begitu peduli dengan Kanza. Tapi semuanya telah berubah saat Kanza sudah tidak ada disini tapi, didunia yang berbeda yang bisa membuat dia tenang di alam sana.

Dikon masih menatap Geina yang masih saja berteriak-teriak mengusir kecoa. Kenapa saat melihat lebih dekat lagi ternyata Geina cantik juga tapi, tidak secantik dia. Sedangkan Geina yang merasa di tatap
hanya diam berpura-pura tidak tahu, padahal sebenarnya dirinya sudah tahu sejak Dikon meliriknya yang sedang teriak-teriak mengusir kecoa hewan yang sangat ia benci.

Disinilah Geina di kelasnya duduk berdiam diri dengan tangan di tumpu sebagai penyanggah dagunya. Ia tercenung membayangkan kenapa dengan raut wajah Bang Dikon yang sepertinya sedang bersedih? Apa karena ia di hukum jadi ia kelihatan sedih? Atau... Ahhh entah lah itu hanya membuat kepalaku pening.

Bel istirahat pun sudah di bunyikan tapi tak membuat dirinya bergerak sama sekali dari tempat duduknya. Ia sudah menceritakan kepada Bila jika dirinya telat akibat menunggu Bang Dikon yang ban motornya bocor. Dan apa tanggapan Bila, ia malah kegirangan sambil memuji-muji Bang Dikon yang bisa membuat 'Queen Traveling' seperti dirinya kepincut oleh pesona yang dimiliki oleh Bang Dikon. Ya sebenarnya yang di katakan Bila sangat lah benar tapi, ia masih kurang yakin dengan perasaanya yang mudah jungkir balik gak karuan.

Saat ini kelas jadi tidak kondusif akibat jeritan-jeritan semua murid yang memekik di telinga Geina sambil berseru mengatakan:

Ya ampun dia ganteng banget sumpah

Ya Allah di mau ngampirin gue

Ya Tuhan dia cute banget

Kelas berapa sih dia? Gila gantengnya ngalahin oppa korea gue

Dan masih banyak lagi. Geina yang penasaran pun langsung melirik ke arah pintu, tepat disana Dikon sedang berdiri di ambang pintu kelas Geina. Geina yang melihat Dikon pun langsung menegakan tubuhnya dan membenarkan duduknya.

Dikon segera menghampiri tempat di mana Geina sedang duduk. Ia sebenarnya sangat malas harus datang ke kelas Geina. Tapi ia terpaksa karena ia di suruh oleh Bu Sita untuk memanggilkan Geina untuk menghadap langsung padanya. Ia bisa saja menyuruh Geri sahabatnya untuk memanggil Geina tapi ia tak cukup banyak waktu harus memanggil sahabatnya yang mungkin sekarang ini sedang duduk manis di meja kantin sembari bercanda gurau. Saat ia berjalan menuju kelas Geina ia melihat teman Geina yang sering bersama dengannya. Ia langsung memanggil Bila dan menanyakan keberadaan Geina berada. Dan Bila memberitahu bahwa Geina sedang ada di kelas.

Queen Traveling (Ratu Jalan-Jalan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang