Day [6]

475 31 3
                                    


PROMPT
BABY PHOTOS

Boboiboy Animonsta Studio

Warning : AU, No Super Power, Oneshoot, OOC, TYPO.

for #BBBFluffWeek18 Day 6. Prompt : Baby Photos

Genre : Family

Happy Reading

"Api, acaranya besok 'kan? Lagipula persiapannya juga sudah selesai. Desain yang kamu bikin udah banyak."

"Terus, sekarang Api harus ngapain?" tanya Api dengan mata tak lepas dari layar laptopnya.

Air terdiam. Benar, Api sudah melupakannya. Di saat-saat seperti ini ia menyesal mengikuti kemauan kedua orangtuanya untuk bersekolah di tempat yang berbeda. Bukannya mengeratkan hubungan, dipisahkan malah membuat keduanya saling menjauh.

"Air... mau main sama Api," ujarnya pelan.

Api menatapnya dengan sebelah alis terangkat. "Hm? Biasanya kamu nggak mau kalau Api ajak main."

Oke. Air salah tingkah sekaligus merasa bersalah. Dulu ia selalu menghindar dari Api yang mengajaknya main. Alasannya, jika bukan karena banyaknya teman Api yang berkunjung, ya karena dirinya sedang tidak memiliki tenaga lebih untuk bermain. Dan biasanya, Api juga mengerti. Namun, kali ini mungkin anak itu mulai lelah mengerti dirinya. Menyadari itu, Air menundukkan kepalanya sedih.

"Maaf. Kalau Kak Api nggak mau nggak apa-apa. Air keluar dulu."

***

Besok adalah perayaan hari jadi kedai cokelat legenda Tok Aba. Api saat ini sedang sibuk membuat desain background yang pasti akan digunakan untuk berfoto para pelanggan. Di ulang tahun kedai cokelat Tok Aba yang ke-50 ini, Api mengusulkan ide untuk membuat sesuatu yang dapat diminati banyak orang. Pilihannya jatuh pada background foto yang keberadaannya sedang terkenal saat ini.

Sebenarnya Api tidak tega melihat raut sedih Air. Tapi, bagaimana lagi? Ia harus segera menyelesaikan pekerjaannya.

***

Selesai mengantarkan pesanan terakhir, Air duduk di kursi counter. Kepalanya terkulai lemas di atas meja. Tangan kiri digunakan sebagai bantalan, sedangkan tangan kanannya sibuk melukis-lukis di atas meja dengan telunjuk.

"Kamu ini kenapa?"

Air tersentak kecil mendengar suara kakeknya. Tapi, tidak menghentikan kegiatannya.

"Berantem sama Api?"

"Nggak ada apa-apa, Tok. Capek aja," kilahnya mulus.

Tok Aba mengangguk. Beliau pamit pulang sebentar untuk mengambil persediaan cokelat. Air hanya bergumam kecil menanggapinya.

Dada Air terasa sesak. Matanya juga panas. Setitik air mata berhasil lolos. Air segera mengesatnya. Namun, air matanya malah terus mengalir.

Di umurnya yang ke-17, Air sebenarnya malu. Masih ingin selalu dimanja. Masih menangis jika sedih. Tapi, apa yang bisa ia lakukan untuk mengalihkan kesedihannya?

Kumpulan Cerpen BoboiboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang