Come Play With Me!

1.3K 51 13
                                    

Happy reading,

"Air, main yuk," ajak Api setengah merengek. Pasalnya, sudah lama sejak terakhir kali mereka bermain bersama. Mungkin, sekitar enam bulan yang lalu?

Jelas Api merindukan saat-saat mereka bermain bersama. Entah bermain game, sepak bola--dengan Air sebagai penjaga gawang, tentunya--, kejar-kejaran, atau sekadar bermain petak umpet. Sederhana, tapi manis. Mengingat Air yang susah diajak keluar--bahkan untuk turun dari kasurnya--, ini merupakan suatu pencapaian bagus.

"Air sekarang nggak bisa, Kak. Nanti, ya?" bujuk Air.

Api menunggunya sembari berguling-guling di karpet bawah. Sampai akhirnya tertidur.

Begitu terus setiap hari.





Boboiboy © Animonsta Studio

Warning : No Super Power, Oneshoot, OOC, TYPO.

Genre : Family




Bruk!

"E-eh! Bantu angkat!"

Beberapa siswa langsung membantu siswa yang baru saja berseru meminta bantuan.

"Kok bisa pingsan sih?!" seru salah seorang siswa yang membantu mengangkat perserta upacara bendera yang pingsan.

"Mana aku tahu!" ketus siswa yang pertama kali menolong.

Beberapa anggota PMR datang, langsung mengambil alih memapah siswa yang tidak sadarkan diri itu.

"Yang lain, kembali ke barisan!" usir guru penjaga yang berdiri di belakang barisan.

•••

"Ketos pingsan?" tanya sang ketua PMR kepada salah seorang anggotanya.

"Mungkin Paketu lagi sakit?" bukan jawaban yang didapatkan, malah pertanyaan balik. Ia menghela napas.

"Baiklah. Biar aku yang merawat. Kalian kembali ke tempat," titahnya mutlak dan langsung dituruti.

•••

"Ada yang lihat Air?" Api melongokkan kepalanya ke dalam kelas yang ditempati adik kembarnya.

"Tadi Air pingsan waktu upacara. Mungkin sekarang ada di UKS," jawab salah seorang teman sekelas Air, juga teman satu club-nya di olahraga sepak bola. Saat menghampirinya di depan pintu kelas.

Wajah Api berubah khawatir mendengarnya. "Makasih. Aku pergi dulu," pamitnya.

"Oke. Jangan lupa nanti latihan sepak bola," pesan orang itu. Api mengacungkan jempolnya tanpa menjawab.

Api bergegas pergi ke ruang UKS.

Bruk!

Karena terburu-buru, tanpa sengaja Api menabrak orang di depannya.

"Kenapa?" tanya orang itu singkat. Suara yang sangat familiar.

"Eh, Kak Hali. Maaf, Api nggak lihat. Hehe..." Api tertawa garing. Tentu Halilintar menyadari ada yang tidak beres.

"Eh, katanya Ketos pingsan tadi. Kasihan, ya?" Dua orang siswi lewat dengan membawa gosip.

"Iya. Pengen deh, jenguk ke UKS. Tapi malu," balas siswi yang satunya.

Obrolan itu tidak luput dari telinga keduanya. Mendengar itu, tanpa perlu bertanya pun Halilintar tahu masalahnya.

Api menatap takut ke arah kakak kembarnya. Halilintar langsung menariknya menjauh dari sana.

Kumpulan Cerpen BoboiboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang