(28) Hadiah Darinya

546 68 0
                                    

- 4 O'clock -












Setelah berhasil memenangkan debat dengan Seokjin, mereka segera melesat menuju gedung pemakaman dimana Taehyung di semayamkan.

SooAh yang ditemani Jungkook berjalan menyusuri basement tempat mobil Jungkook terparkir. Meski langkah SooAh terlihat gontai, namun itu tidak menyulutkan semangatnya untuk tetap pergi kesana.

Saat berada diperjalanan gadis itu hanya menyenderkan kepalanya ke kaca mobil. Ia memandangi gedung-gedung dan langit Seoul yang mulai mendung.

Kejadian dini hari tadi masih tergambar jelas dalam memorinya. Dan ia masih tidak percaya kakau Taehyung akan pergi secepat itu.

Ini masih seperti mimpi.

Dan Jungkook yang tengah menyetir, sesekali melirik gadis yang tengah duduk di samping kemudi mobilnya. Wajah SooAh begitu pucat, dua kantung mata yang menghitam, juga mata sayu yang membuatnya terlihat menyedihkan.

Jika saja Jungkook tidak melakukan hal keji itu, mungkin semua ini tidak akan pernah terjadi.

Ia pantas disebut eogis dan kejam. Jungkook dengan tega mengorbankan orang lain untuk mendapatkan SooAh. Dan lebih baik Jungkook mengakui perbuatan kejinya ini, ia tidak ingin terus dilanda rasa bersalah.

Sebuah kesalahan dimasa lalu yang seharusnya tidak ia lakukan saat itu.

"SooAh, aku ingin mengatakan sesuatu."

"Katakan saja." ucap SooAh tanpa meliriknya.

Jungkook mengigit bibir bawahnya, ia tahu SooAh pasti akan sangat marah besar.

"Maaf sebelumnya," Jungkook mulai menepikan mobilnya. "Aku benar-benar menyesal, maafkan aku." Jungkook membungkukan badannya pada SooAh.

SooAh melirik pria ini, alisnya bertautan. Ada apa? Kenapa Jungkook menepi dan membungkukan badannya, memang dia salah apa?

"Semua ini salahku, kau pantas membenciku. Aku memang bodoh." ucapnya sambil terus membungkukan badannya.

"Jangan berbelit Jungkook-ah, katakan ada apa? Jangan terus menerus menyalahkan dirimu sendiri." ucap SooAh.

"Aku,"

"Aku apa?" ucap SooAh.

"Aku, membayar Cheng Xiao dan yang lainnnya untuk memfitnah Taehyung dan mengomporimu, maafkan aku SooAh, maafkan aku."

Jadi semua itu hanya pura-pura?, batin SooAh.

SooAh terdiam. Kenapa masalah terus datang kepadanya tanpa henti?

Ia tidak ingin memikirkan masalah ini sekarang, cukup kepergian Taehyung yang membuatnya stres, ia tidak ingin depresi karena masalah yang tidak henti mendatanginya.

"Aku ingin pergi sendiri, jangan menghalangiku atau membuntutiku. Kau boleh pulang Jungkook-ah, terimakasih banyak untuk semuanya."

Jungkook hanya terdiam melihat SooAh yang sudah keluar dari mobilnya. Ia hanya bisa menghela napasnya, tak mampu berbuat apapun lagi.

'Semakin dalam aku jatuh padamu, semakin jelas pula bahwa kau hanyalah ilusiku yang takkan mungkin untukku gapai. Maafkan aku, SooAh.'



•••



Akhirnya SooAh tiba, setelah menempuh jarak yang cukup jauh dan melelahkan. Sebuah gedung yang menjadi tempat persemayaman Taehyung sekaligus tempat dimana abu orang yang sudah meninggal disimpan.

[kth] 4 O'ClockTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang