[kth] 4 O'Clock

(10) Gadis Malam

- 4 O'clock -

"SooAh!"

Taehyung masih menganga di mulut pintu, melihat SooAh yang sudah terduduk di dalam sana. Lalu, Taehyung berlari kemudian menangkap kedua pundak SooAh.

"SooAh! Kau baik-baik saja?" tanya Taehyung sambil menyelipkan rambut SooAh kebelakang telinga.

Kacau, berantakan, dan—Taehyung kehilangan kata-katanya. Ia sudah tidak bisa mendeskripsikan kondisi SooAh saat ini. Pada intinya, SooAh seperti sudah mendapatkan sebuah pukulan besar dijiwanya.

"Kwon Soo Ah, kau baik-baik saja?" Tidak ada jawaban.

Taehyung menyelipkan beberapa helai rambut SooAh kebelakang telinganya. Namun, tatapan lurus SooAh membuatnya penasaran.

Ia mengekor ujung pandangan SooAh. Hingga, "Park Jimin"

Guci kecil, sebingkai foto, sebuah ukiran nama, membuat mata Taehyung membulat seketika.

Mungkin ini semua yang menjadi alasan dibalik keterpurukan SooAh saat ini. Semua ini, nyata adanya.

Brug!

SooAh jatuh tepat pada pangkuan Taehyung. Tubuh itu jatuh terjatuh lemas tak sadarkan diri.

"SooAh! Bangun! Kwon SooAh!" Taehyung menepuk-nepuk wajah SooAh, namun tidak ada respon yang SooAh berikan.

Taehyung tak ingin terjadi hal yang buruk terjadi, ia segera menggendong SooAh di punggungnya dan membawa SooAh pergi menuju rumah sakit, meski dengan susah payah karena kondisinyapun yang belum stabil.

Tapi alasan itu tak membuat Taehyung gentar.

"Kumohon, bertahanlah."

•••

"Taehyung!"

Sang pemilik namapun berbalik, menghadap kearah sumber suara. Sebuah senyum hampa seketika terlukis di wajahnya.

"Hyung." gumamnya.

Seorang pria dewasa bertubuh tinggi-tegap ini setengah berlari, ketika melihat adiknya tengah terduduk di sebuah bangku dalam lorong sebuah rumah sakit.

Sang adikpun sudah bangkit, menyambut kehadirannya dengan senyum hampanya.

Kim Namjoon. Yang berstatus sebagai kakak dari Taehyung, segera menarik pundak Taehyung ke dekapannya.

"Katakan, apa yang tejadi? Sedang apa kau disini? Dan kenapa kau pucat sekali? Apa kau sakit?" bertubi-tubi pertanyaan menghujani indra pendengar Taehyung tiba-tiba.

"Aku, ak-aku," jawab Taehyung gugup.

Klek!

"Huft," Taehyung menghembuskan nafasnya. Beruntung sekali suara pintu itu bisa meleburkan tatapan Namjoon padanya.

Seorang dokter dengan jas putih dan stetoskop yang melingkar di lehernya disambut segera oleh Taehyung yang kini sudah berdiri di ambang pintu UGD.

"Bagaimana keadaan SooAh dokter?" tanya Taehyung lirih.

Sang dokterpun tersenyum ramah, ia menepuk pundak Taehyung beberapa kali. "Tidak usah khawatir, dia baik-baik saja."

"Syukurlah." Taehyung menjatuhkan pantatnya tepat di atas sebuah kursi panjang.

Ia sangat bersyukur kalau sekarang gadis itu baik-baik saja sekarang.

"Syukurlah, terimakasih dokter." Namjoon membungkuk sembilan puluh derajat sebagai tanda hormatnya.