[EPILOG]

808 78 2
                                    

- 4 O'clock -












9 tahun kemudian.

"Aku kembali Taehyung-ah."

Disinilah aku berada, sebuah ruangan yang di penuhi oleh rak kaca berisi toples-toples yang terbuat dari tanah liat.

Sebuah bunga berukuran kecil sengaja aku bawa sebagai buah tangan. Lalu, aku tempelkan bunga itu tepat di permukaan kaca yang membatasi sebuah toples di dalamnya.

Aku membungkukan badanku.

Sebuah figura foto tersimpan di dalam rak itu, memajangkan foto seorang remaja dengan kaos kuning bergambar tokoh kartun tata. Remaja itu tersenyum difotonya, senyum kotak yang menjadi ciri khasnya.

Dia Kim Taehyung, sahabat lamaku dan akan terus seperti itu selamanya.

Dia sudah meninggal sejak sembilan tahun yang lalu, karena kepergiannya dan keluargaku yang hancur berantakan aku sempat mengalami depresi sekitar satu tahun lamanya.

Dari mulai percobaan bunuh diri, menyakiti diriku sendiri dengan benda tajam, menangis tanpa henti aku alami karena kehilangan sosoknya juga kebahagiaanku.

Ya, aku bodoh kala itu. Terserah kalian mau mengetaiku berlebihan atau semacamnya, bagiku kehilangan orang yang berharga untuk kedua kalinya bukan hal mudah untuk dijalani.

Tapi beruntung, aku berhasil bangkit dari masa-masa kelam itu berkat bantuan dari orang-orang yang menyayangiku.

"Aku merindukanmu, Tae."

Aku masih ingat betul, saat kami membolos dan pergi ke taman bermain bersama. Dia memberiku banyak sekali hadiah, dan aku masih menyimpannya sampai saat ini. Aku juga masih ingat saat dia rela mengantarku ke Busan tengah malam untuk melayat Jimin.

Dia sangat baik dan mau membantu teman. Aku sungguh merindukan tawanya yang khas dan suara bariton miliknya.


Banyak hal yang kami lalui bersama meski hanya sebentar.

"Terimakasih untuk semuanya, Taehyung-ah."

Lihat Tae, gadis cengeng ini sudah berubah menjadi wanita dewasa. Aku bukan lagi SooAh yang hobi menangis, aku bukan lagi SooAh yang mudah terhasut, aku bukan lagi SooAh lemah.

Aku sudah lulus dan menjadi dokter disalah satu rumah sakit ternama di Seoul. Aku bahkan berhasil mengalahkan Seokjin sunbae karena prestasiku. Aku hebatkan?

Dan yang perlu kau tahu, aku sudah bahagia dengan kehidupanku yang sekarang ini. Terimakasih karena sudah mendoakanku di atas sana.

"Aku datang kesini untuk memberi kabar bahagia untukmu. Sebelumnya, aku sudah memberi tahu Namjoon oppa dan Hyorin eonni, juga Jimin terlebih dahulu."

Huh, rasanya jantungku akan copot saking senangnya.

Oke SooAh, tarik nafas, hembuskan. Taehyung pasti akan senang mendengar kabar ini.

"Aku akan menikah, Taehyung-ah."

Tidak bisa dipungkiri, pipiku memanas karenanya.

[kth] 4 O'ClockTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang