(22) Hilang dan Pergi

506 75 4
                                    

- 4 O'clock -












"Jika nilai x sudah ditemukan, maka bisa langsung disubstitusikan ke persamaan," ucap Jung ssaem yang tengah mengajar di depan kelas.

SooAh menghela napasnya, apa yang Jung ssaem terangkan sama sekali tidak ia mengerti.

Pikirannya melayang entah kemana. Hanya jendela dan sebuah bangku kosong yang menjadi panorama dimatanya.

Bangku itu milik Taehyung, dan si empunya bangkupun tidak sedang berada di tempatnya. Taehyung tidak hadir hari ini. Sudah cukup lama ia tidak melihat sosoknya lagi, terakhir ia bertemu pria itu saat mereka bertengkar di rooftop sekolah.

Tepat 2 minggu yang lalu.

Entah mengapa Taehyung tiba-tiba menghilang seperti ini, dan ia sama sekali tidak memberi kabar pada pihak sekolah. Ia menghilang bak ditelan bumi.

Bahkan Taehyung tidak mengabarinya atau sekedar mengirim pesan jika ia tidak akan masuk selama ini.

Hei, kenapa ia malah berharap banyak seperti ini? Bukan kah ini keinginannya?

"Setidaknya ucapkan selamat tinggal dulu."

Disaat suasana kelas yangㅡtumben sekaliㅡhening, gerutuan SooAh berhasil membuat seluruh mata tertuju padanya.

"Maaf nona Kwon?" tanya Jung ssaem yang sepertinya disengaja itu.

"Ah, tidak apa-apa. Maaf." SooAh sedikit menurunkan kepalanya.

'Berhenti memikirkannya, dan lupakan dia SooAh'



•••



Rasanya setiap jam berdetak, setiap menit berlalu, dan setiap napas yang ia hembuskan, menjadi sebuah beban tersendiri. Bayangan akan sosoknya yang tengah ia rindukan, membuatnya tersiksa.

Mungkin ini adalah karma, berpura-pura membenci seseorang yang ia sayangi adalah sebuah tindakan bodoh.

Kasihan sekali.

SooAh memaksakan kakinya untuk bisa menyeret ubin lantai sekolah. Tidak ada lagi kebahagiaan, warna, ataupun senyuman, semenjak pelangi itu menghilang.

SooAh sempat berpikir. Akankah semuanya terjadi kembali?

Taehyung menghilang kemudian tidak, terlalu mengerikan untuk dibayangkan. Masih di lorong, SooAh berjalan seperti tidak memiliki tujuan, hingga seruan seseorang membuat langkahnya terhenti.

"SooAh." sapa Woozi, si ketua kelas.

Ia tersenyum miring menanggapi sapaanya. "Hei, Woozi-ya" jawab SooAh alakadarnya.

"Bareng yuk?" ajak Woozi, dan SooAhpun mengiyakannya. Mereka berjalan berdampingan, tak lama lagi mereka akan tiba di kelas.

"Kau tidak menjenguk Taehyung?" tanya Woozi.

Sekali lagi, SooAh terhenti tepat di depan mulut pintu kelasnya. "Menjenguk?"

Woozi mengangguk. "Iya, bukankah Taehyung sedang dirawat di rumah sakit? Apa kau tidak tahu?"

Dahi SooAh mengerut, tanda tak percaya. "Apa? Sejak kapan?!"

"Sejak 2 minggu yang lalu, tapi aku tidak tahu ia dirawat di rumah sakit mana."

[kth] 4 O'ClockTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang