Irene menatap wajah suaminya dengan penuh keraguan. Sekarang mereka duduk di kursi mobil yang siap mengantarkan mereka kembali ke rumah. Dengan wajah yang kotor karena debu tadi mereka hening tanpa ada pembicaraan.
"Irene.."
"Ne?" irene nampak kaget dengan panggilan seulgi padanya.
"Berapa lama hubunganmu dengan taehyung sebelum kau menikah denganku?" tanya seulgi tiba-tiba.
"Kenapa tiba-tiba tanya masalah itu? Seharusnya kau tanya masalah tadi..."
"Tak bisakah kau hanya menjawab pertanyaanku, joohyun-ssi!!"
"Kami berencana menikah." irene menunduk tidak berani menatap mata seulgi.
Memang sudah seharusnya begini, irene juga tidak tahu kenapa hatinya merasa ada sesuatu yang tak nyaman saat mengatakan itu pada seulgi. Ada sedikit perasaan bersalah.
Seulgi memegang tangan irene yang masih membekas hingga sekarang tali yang ia lilitkan saat membawanya pulang dulu. Bukan membekas karena luka luar, tapi membekas luka dalam hati.
Flashback...
"Joohyun-ah, wae? Kamu tidak suka aku disini?""Ah sudahlah.." irene meninggalkan taehyung dan seulgi yang melihat tingkahnya dengan penuh tanda tanya.
BUKK!!
Taehyung memukul seulgi saat setelah irene pergi. Dengan wajahnya yang merah ia meluapkan semua amarahnya dan memukul seulgi hingga berulang kali di bagian perutnya. Taehyung juga menendang beberapa kali kaki seulgi hingga ia tak kuat berdiri lagi.
"Apa maksudmu!!"
"Kau tanya kenapa aku memukulmu? Dengar ya, aku dan irene sudah lama saling kenal sebelum kau mengenalnya. Aku akan sangat rela kalau kau merebutnya dariku secara baik-baik."
BUKK!
"Aku akan melaporkanmu ke polisi atas pemukulan ini!"
"SHUT UP!! Dengarkan aku! Tapi kalau kau berani sedikitpun menyakitinya walaupun seujung rambutpun akan kuhabisi kau! Kau mempermalukan irene dihadapan semua orang. Dan asal kau tahu cintaku sangat tulus padanya melebihi apapun."
Flashback end...."W-waeyo?" tanya irene yang bingung karena dari tadi seulgi terus memegang tangannya.
"Kapan kau mau menikah dengannya?"
"Ne???"
......
"Ini semua data pengeluaran bulan ini yang anda minta tuan...."
Insung membolak-balik kertas yang ada di hadapannya. "Oh my god... Hubungkan saluran panggilanku dengan cabang jepang."
Perusahaan insung dan seulgi ini memang sudah melebarkan sayapnya hingga ke jepang dan siapa lagi kalau bukan seulgi yang mengembangkannya. Perusahaan di jepang itu tergolong baru sehingga belum sempat berkembang jauh seperti di seoul.
"Katakan padaku, apa aku harus menyuruh seulgi berangkat ke jepang?"
"Semua keputusan ada di tangan anda, tuan..."
......
Seulgi melepas handuknya dan mulai mengguyur tubuhnya dengan air shower yang mengalir. Nampak jelas di perutnya yang sixpack bekas pukulan taehyung. Merah, sakit jika seulgi memegangnya.
Seulgi berpikir apakah sesakit ini untuk mendapatkan irene? Oh tidak, seharusnya dia tahu kalau lebih banyak menyakiti irene. Tak ada yang salah dengan perasaannya, hanya saja caranya yang salah.
"Ah paboya seulgi.." seulgi bergumam mengingat kejadian irene berteriak memanggil nama taehyung saat jemput paksa dulu. "Dia punya kehormatan yang sama denganku tapi aku malah melecehkannya."
Tiit... Tiit.....
Seulgi segera mematikan showernya dan mengambil handuk warna putih di dekatnya. Kesibukannya membuat ia harus memasang timer di kamar mandi.
Seulgi keluar dengan rambutnya yang masih basah dan hanya menggunakan celana pendek bermotif minion. Irene kaget bukan main melihat seulgi dengan celana kuning birunya itu.
"Wae?"
"Eopseoyo.."
Tok tok tok
"Permisi tuan, ini ponsel yang anda minta." ternyata bibi oh yang mengusik kecanggungan itu, seulgi mengangguk dan bibi oh segera meninggalkan mereka berdua.
"Pakai saja ponselnya. Aku dulu membuang ponselmu karena sudah jelek. Aku tidak suka melihat barang rongsokan."
"Mwo? Barang rongsokan kau bilang? Ponselku dulu adalah keluaran terbaru!"
"Keluaran terbaru sepuluh tahun lalu maksudmu? Sudahlah, jangan banyak bicara. Pakai saja. Lagipula sudah seharusnya suami mengurus dan menuruti permintaan istrinya."
"Jeongmalyo? Kalau begitu aku mau kau ceraikan aku sekarang."
Seulgi terlihat tenang sekali menghadapi pertanyaan irene. "Apa kau siap menjadi janda?"
......
Wendy dan joy tengah asyik menikmati kencan mereka di sebuah taman yang tak jauh dari tempat mereka bekerja. Bos pulang, inilah yang menyenangkan bagi karyawan. Tentunya ini dimanfaatkan joy untuk lebih dekat dengan wendy dan mark.
Joy tengah memandang wendy yang mengupas mangga untuknya sementara mark bermain dengan anjing joy di playground.
"Apa aku cantik sekali?" tanya wendy sambil tertawa.
"Aku tidak pernah melihat seorang eomma secantik ini hehe..."
"Aigoo... Lalu bagaimana dengan eommamu?"
"Ah itu.. Haha aku menyayanginya. Wendy-ah ayo kita menikah." joy benar-benar seperti anak anjing yang menggeliat di paha wendy.
Saking gemasnya wendy membungkam mulut joy dengan mangga yang sudah dikupasnya. "Lihat mulutmu mudah sekali bicara tuan park.."
"Hmm... mangganya manis sekaliiiiii..."
^__^
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M IN LOVE [SEULRENE]
FanfictionInilah aku, apa adanya diriku. Akan selalu mencintaimu apa adanya dirimu. I'm in love with you, let me falling in love with you - kang seulgi Genben, seulrene Cast: Pokoknya member red velvet, yang lain siapa aja ya... :") Happy reading...