Rose and Seulgi

4.2K 375 79
                                    

"Ah appo~~" seulgi meringis kesakitan saat bibi oh mengopres perutnya dengan kain es.

"Waah daebak, haha seorang kang seulgi bisa seperti itu." ejek irene yang duduk tak jauh dari kasur.

"Ini sengatan lebah mana mungkin aku bisa menghindar!"

Bibi oh tau ini bukan sengatan lebah, mana mungkin sengatan lebah berubah jadi ungu. Tapi seulgi memberi kode pada bibi oh supaya jangan sampai irene tahu tentang hal ini.

Irene memainkan ponsel barunya dan teringat dengan nomor ponsel rose yang diberikan bibi oh beberapa waktu lalu. 'ini kesempatanku...' irene mengotak-atik isi tasnya dan terdapatlah buku kontak semua kerabatnya disana.

"Ah, perutku sakit.." rintih irene

"Yak! Cepat ke toilet! Jangan buang angin disini." teriak seulgi dan membuat bibi oh tersenyum

......

Irene tahu dia tidak akan diizinkan pergi, makanya dia memilih kabur lewat toilet. Untunglah toilet di lantai bawah didesain mirip dengan toilet luar negeri. Ada jendela besar yang menghadap ke taman belakang.

Irene segera membuka jendelanya dan siap kabur. Tapi kelihatannya tak semudah yang ia kira, rumah ini punya satpam tentu saja. Irene mencari cara untuk mengalihkan perhatian mereka.

Irene membuka pintu jendela itu dan satpam yang berjaga di taman belakang segera menghampirinya. "Butuh bantuan nyonya?"

"Aku kesulitan membuka pintu toilet. Sepertinya pintunya macet, bisa tolong kau bukakan untukku dari luar?"

"Baik nyonya." dengan mudah irene bisa mengelabui satpam itu, setelah satpam itu pergi ke dalam irene melompat dari jendela dan dengan mudah berlari ke jalan karena satpam yang didepan juga sedang tidur.

Irene segera masuk taxi yang sudah dia pesan sejak tadi. "Ahjussi, tolong antarkan aku ke alamat ini.."

"Ye, agassi...."

Irene lega dia sudah keluar dari penjara yang mengurungnya hampir 2 minggu itu. Irene memasukkan satu per satu nomor ponsel yang ada di bukunya.

"Oh aku masih menyimpan nomor bibi? Aku harus menghubunginya. Siapa tahu bibi bisa membantuku."

......

Rose sedang menyiram bunga saat irene sampai disana. Irene melihat dari jauh rose memang yeoja yang cantik, bentuk tubuhnya juga aduhai. Namja mana yang bisa menolaknya. Posisi rose yang sedikit membungkuk itu memperlihatkan leher putihnya yang sangat sexy.

"Rose..." irene memberanikan diri memanggil rose.

"Irene-ssi?" selama beberapa detik rose bertanya-tanya kenapa irene bisa sampai di rumahnya. "Sebaiknya kita bicara didalam."

Ketika irene masuk semua perabotan punya warna yang soft sekali. Irene yang notabennya arsitek tertarik dengan isi ruangannya. Penataannya sangat rapi. Dengan dinding dicat pink.

"Aku tahu kau pasti akan datang kemari..."

Irene bingung mau tanya mulai darimana. Tidak mungkin kan dia langsung tanya dan langsung pulang kalau sudah dapat jawaban. Lagipula kabur dari rumah kan susah sekali.

"Kamu baik sekali ya rose..."

"Haha, apa kau kira aku ini mudah menusuk seperti duri?"

Ekspresi rose saat ini bukan seperti yang diharapkan irene. Dia pikir akan terjadi drama tangis tapi ternyata berbanding terbalik. "Kenapa kau masih bisa tertawa? Bukannya kau...."

"Aku memang sempat hamil tapi keguguran." potong rose. "Tapi kau tahu, seulgi tidak pernah seperti itu. Ada banyak namja yang tidur denganku dan aku tahu dia bukan darah daging seulgi. Statusku hanya mantan yeojachingu nya."

"Lalu untuk apa kau datang ke pernikahanku?"

"Aku mengenal jisoo sudah lama. Apalagi taehyung. Karena kita pikir akan bisa mengeluarkanmu dari rencana seulgi tapi tidak berhasil. Aku ada dipihakmu ara..."

Irene terdiam karena terkejut. "Ha? Jadi semua itu hanya sandiwara??"

"Haha tentu sajaaa..."

Mereka jadi bercerita banyak disana. Bertukar cerita tentang pekerjaan, makanan kesukaan, negara asal. Banyak sekali. Mereka segera kenal dengan baik.

"Jangan kaget ya, memang seperti itulah seulgi. Kalau sudah punya keinginan bisa seenaknya saja. Aku itu dulu anak yang nakal, setiap hari pergi ke klub. Tapi karena seulgi menyukaiku dia berusaha mengeluarkanku dari sana. Kebetulan juga seulgi memang suka pergi kelabing."

"Apa kalian malam itu tidur bersama?"

"Tentu saja, aku tahu dia mabuk. Aku mempersilahkannya menyentuh tapi dia tidak benar-benar seperti itu sebenarnya."
......

Sementara itu dirumah seulgi sedang terjadi keheningan. Begitu satpam memberi tahu irene menghilang seulgi tak bertindak apapun. Bahkan dia masih asik membaca korannya.

"Kami sudah berusaha mencarinya keluar tuan tapi tidak ketemu."

"Tidak perlu repot-repot mencarinya lagi. Terserah dia mau pergi kemanapun, yeoja seperti itu tidak bisa ditaklukkan dengan kekangan."

Sebenarnya dia takut juga kalau irene tidak kembali tapi seulgi juga tidak bisa terus melakukan hal yang sama terus menerus karena lama-lama bosan juga. Bosan menampar irene

Inilah sifat jelek seulgi, selalu bosan dengan apa yang dikerjakannya. Bosan marah-marah, bosan tidur, bosan nonton tv, bahkan pernah sekali dia bosan beli baju, jadi yang membelikannya baju adalah bibi oh.

......

Tak terasa sudah hampir malam, irene pun sedang dalam perjalanan kembali ke rumah. Dia tidak mau bersembunyi dari seulgi lagi dan akan bilang padanya kalau ingin pulang ke indonesia. Besok irene akan urus surat perceraian.

"Tante sandra masih di bali?" tanya irene melalui ponselnya.

'Iya ren, memangnya kita mau kemana lagi. Ya memang di bali kan.. Ada apa? Dengar-dengar kamu sudah menikah ya?'

"Aku segera cerai kok.."

'Inget pesen mami kamu dulu... Kamu anak sulung harus selalu bahagia, akan mendukung apapun keputusanmu.'

"Iren mau ke indonesia tante... Iren harus pulang."

I'M IN LOVE [SEULRENE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang