"Jadi apa kamu mau cerita apa yang kamu mimpikan tadi?" irene memberi tawaran pada seulgi yang terlihat murung.
Seulgi hanya bisa menatap irene tanpa ada sepatah katapun yang terucap. Dia teringat dulu dokter pernah berkata kalau dia akan sulit punya anak, ini semua karena pekerjaannya yang menguras tenaga, pikiran, dan waktu. Karena itu seulgi jadi jarang tidur dan dokter bilang hal itu berpengaruh pada jumlah spermanya yang sedikit.
"Coba lihat, aku sudah merancang rumah untuk yang digusur."
"Huh kau ini selalu saja mengalihkan perhatian." irene merebut gulungan kertas yang dipegang seulgi.
"Eotte? Aku tidak membuat rumah susun, tapi aku membuat rumah per unit. Ya walaupun rumahnya agak kecil, tapi paling tidak itu akan lebih menghormati mereka."
"Hmm... Benar juga, kita tidak bisa mengeluarkan uang banyak-banyak. Solusimu bagus juga."
Ting tong.....
Ting tong....Seulgi beranjak dari duduknya dan membuka pintu.
"Selamat malam. Duduk saja dulu. Bibi, minumnya..." Seulgi sedikit berteriak memanggil bibi di dapur.
"Seul, siapa yang datang?" irene menyusul seulgi di ruang tamu dan terkejut melihat taehyung duduk disana. "T-tae oppa..?"
"Annyeong joohyun-an..."
Irene mengernyitkan keningnya melihat sikap sopan taehyung. Biasanya seulgi dan tae selalu bertengkar kalau bertemu. Irene juga aneh kenapa dirinya sendiri malah aneh melihat taehyung kemari.
"Aku mengundang taehyung kesini untuk membahas masalah pembangunan rumah itu. Eemm...." seulgi sedikit canggung sebenarnya, ditambah lagi irene dan taehyung yang terus bertatapan tanpa berkedip. "Tae..."
Seulgi melambaikan tangannya, tapi taehyung tidak merespon. "Kang.... Bisa kau tolong tinggalkan aku dan irene? Aku ingin bicara empat mata dengannya." dengan berat hati seulgi mengangguk dan meninggalkan mereka berdua sendiri.
Yang namanya suami melihat istrinya bicara empat mata dengan namja lain pasti sensitif. Seulgi tidak kehabisan akal, dia menguping dibalik tembok.
"Hyun..." Taehyung memegang tangan irene.
Seulgi ingin sekali meledak rasanya, dia saja yang berstatus suaminya baru merasakan mulusnya tangan irene waktu pemberkatan pernikahan.
"Bagaimana kabarmu?" tanya taehyung pada irene.
"Ya... Seperti inilah. Bawa aku pergi dari sini jebal..."
"Aniya, joohyun-ah... Aku tidak bisa melakukan itu..."
Seulgi sudah merasa ini semua akan terjadi. Seulgi melihat ekspresi irene yang terlihat kecewa, ada sedikit rasa iba. Itu artinya kalau taehyung sudah bisa melepas irene, irene akan sendirian kalau seulgi menceraikannya. Seulgi memikir lagi masalah perceraiannya.
"Aku dijodohkan.. Mian, aku tidak bisa menjaga cinta kita.."
"Tapi, kenapa tiba-tiba? Oppa sendiri yang ingin aku keluar dari sini. Kita akan menikah setelah aku cerai."
"Mianhae, joohyun-ah.."
Ada sedikit rasa sakit di hati irene, tapi itu tak bertahan lama entah mengapa. Kalau dibilang kecewa tentu saja irene sangat kecewa. Tapi taehyung hanya menuruti mau orang tuanya, irene tidak dapat memaksakan seorang anak yang ingin berbakti pada orang tuanya karena irene juga seperti itu.
"Ne... Ne... Gwaenchansimnika oppa." irene melepas genggaman tangan taehyung. "Bukankah oppa kemari untuk tanda tangan persetujuan pembangunan? Silahkan tanda tangan disini oppa. Aku akan panggil seulgi."
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M IN LOVE [SEULRENE]
FanfictionInilah aku, apa adanya diriku. Akan selalu mencintaimu apa adanya dirimu. I'm in love with you, let me falling in love with you - kang seulgi Genben, seulrene Cast: Pokoknya member red velvet, yang lain siapa aja ya... :") Happy reading...