Our Wedding, Our First Night

8K 414 105
                                    

Dua hari berlalu dengan cepat, hari ini adalah pesta pernikahan. Semua tamu undangan nampak berkumpul di halaman belakang kediaman insung. Upacara pemberkatan telah dilaksanakan beberapa jam lalu dan kini tinggal resepsinya saja.

Sesekali irene menyincing gaunnya dan memegang kakinya yang terasa sangat lelah. "Baby, kau mau minum?" irene menerima segelas kecil coca-cola yang disodorkan seulgi yang sekarang sudah resmi menjadi suaminya.

"Omooo wendy-ah....." irene terlihat gembira saat wendy datang membawa serta mark. Anak yang manis dengan jas dan dasi kupu-kupu warna merahnya.

"Hei mark..."

"Uncle!" seulgi langsung membawa mark ke gendongannya. "Gomawo untuk mainannya."

"Kau suka?" mark mengangguk dan memeluk leher seulgi. Irene heran, kalau momen seperti ini seulgi tidak pernah menunjukkan emosinya, padahal tadi ada sedikit kekacauan juga dibagian dapur.

"Untuk kalian berdua selamat ya. Cepat berikan teman untuk mark haha." wendy menyenggol lengan irene dan diikuti tawa tak ikhlas dari irene. Ingin sekali rasanya irene mencubit wendy karena berani mengingatkan seulgi masalah itu

"Tidakkah kau lihat itu baby? Bukankah Akan sangat senang kalau kita juga punya bayi.."

Hal yang selalu diinginkan irene adalah menikah dengan namja yang dicintainya. Bukan karena paksaan seperti ini, mendengar kata bayi saja sudah cukup mengerikan untuknya. Walaupun pada hakikatnya irene ingin sekali segera punya anak setelah menikah.

"Ooh lihat siapa itu? Tampan sekali..." semua pandangan tertuju di pinggiran kolam dimana seorang namja berjalan dengan santainya memakai baju hitam dan topeng yang menutupi matanya saja.

Seulgi segera menghampiri namja yang dianggapnya tidak sopan itu. "Neo! Nuguya?" seulgi berusaha melepas topeng itu dengan paksa.

"Kau akan menyesal kalau membuka topengku."

Tapi seulgi tetap saja menarik topeng itu hingga berhasil lepas dari wajah namja itu. "N-neo!"

"Taehyung-ah...." irene menjatuhkan gelas yang dipegangnya.

Semua tamu mengerubungi mereka bertiga tak terkecuali insung. Pertengkaran pun tak terelakkan. Seulgi dan taehyung terlibat aksi saling pukul hingga harus dilerai oleh satpam rumah. "Kenapa kau ada disini!" teriak seulgi tepat didepan taehyung.

"Haha kenapa aku disini? Seharusnya aku yang bertanya mengapa kau menikahi yeoja chinguku. Maaf tuan kang, tapi kau terlalu meremehkan orang yang seharusnya kau hormati."

"Apa maksudmu? Darimana kau dapat undangan pernikahanku?" tanya seulgi dengan emosi.

"KANG SEULGI!" jisoo berlari kearah seulgi, terlihat ia menggandeng seorang yeoja cantik dan sexy.

PLAKK jisoo menampar seulgi sangat kencang hingga membuat pipinya memerah.

"Kenapa kau menikahinya! Apa kita tidak ada artinya untukmu? Apa kau pikir rose akan dengan mudah melepaskan namja yang telah membunuh calon bayinya sendiri??"

"Apa maksudmu?"

Jisoo tersenyum meremehkan seulgi. "Rose, tidakkah kau ingin bicara? Ceritakan apa yang sudah terjadi pada pengantin baru ini. Haha, ani... maksudku appa dari janinmu yang telah mati sia-sia karena dia."

"Oppa.. Na..." lirih rose belum sampai dia bicara seulgi sudah menyuruhnya untuk keluar.

"Tunggu sebentar! Apa maksudnya semua ini?" irene berteriak kencang kearah seulgi dan rose.

"Juhyun-ah, suamimu itu sudah menghamilinya dan tega memberikan obat peluruh kandungan di minuman rose."

"Dan satu lagi, taehyung oppa adalah oppaku." jisoo menepuk bahu taehyung dan disambut hangat oleh taehyung.

I'M IN LOVE [SEULRENE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang