Mistery of Kang Seulgi

5.5K 369 146
                                    

Suara kicauan burung berhasil membangunkan irene dari tidurnya, ia merasa sangat dingin dan menaikkan selimut hingga sebatas dada. Perlahan irene membuka matanya dan melihat kearah jendela yang tirainya belum terbuka.

Irene menoleh kearah samping dan mendapati seulgi tidak ada disampingnya. Perlahan irene duduk dan bersandar, tak lupa memakai pakaian yang sudah disiapkan diatas kasurnya. "Mwo? Siapa yang menaruh pakaianku disini."

Irene memakai pakaiannya dan turun dari atas kasur. Seketika ekspresi wajahnya berubah dan ia ingat apa yang terjadi semalam. Sedikit ngilu memang tapi irene harus menahannya untuk sampai di kamar mandi.

"Kenapa suasananya sepi sekali. Apa karena aku ada di lantai dua ya... Ah yasudahlah." irene segera melangkahkan kakinya ke kamar mandi.

Irene menghidupkan kran bathup dan memberinya sabun siap berendam. Air hangat yang mengalir membuatnya sangat rileks ditambah aromaterapi yang ada di kamar mandi itu. Irene memejamkan matanya dan teringat dengan drama yang terjadi di pesta pernikahannya kemarin.

"Sebenarnya apa yang terjadi?" gumamnya. "Aku harus mencari tahu tentang rose, taehyung dan yeo-dongsaengnya. Aku tidak mau terus berada di rumah ini. Terlalu menyiksaku."

......

"Oppa!" jisoo melompat dari anak tangga terakhir dan mencium pipi taehyung yang sedang sarapan.

"Aigoo pelan-pelan. Kau bisa jatuh nanti.. Duduklah." jisoo tersenyum dan ikut duduk di meja makan bersama oppa dan orang tuanya.

"Wah senang rasanya kita bisa berkumpul lagi. Bukan begitu eomma?" tiffany mengangguk mendengar pertanyaan suaminya. Suasana canggung mendadak menghampiri mereka berempat di meja makan. "Eemm... taehyung-ah.."

"Ne?" taehyung menghentikan acara makan paginya dan menatap mata appanya.

"Peganglah perusahaan. Sudah saatnya appamu ini ada dirumah. Aku tidak bisa memberikan perusahaan ini pada jisoo, dia itu yeoja."

"Waeyo? Memangnya kenapa kalau jisoo itu yeoja?"

"Paboya oppa~~ oppa tahu kan aku tidak tertarik dengan hal-hal yang berbau konstruksi. Aku dulu hanya menarik perhatian seulgi."

Taehyung mengacak rambut jisoo saking gemasnya. Tak berapa lama seseorang datang menghampiri meja makan mereka. Siapa lagi kalau bukan uncle bee, taehyung lah yang memanggilnya uncle bee karena mereka sama-sama bermain lebah dulu.

"Long time no see uncle.." Uncle bee tersenyum mendengar sapaan majikannya itu.

"Saya membawa undangan untuk tuan." taeyeon menerimanya dan membaca isi surat itu. Ekspresi uncle bee berubah seketika saat taeyeon menandatangani undangan itu dan menyetujuinya untuk hadir.

"Taehyung yang akan datang kesana minggu depan."

......

Irene turun dari lantai dua dan melihat seulgi tertidur di ruang tamu dengan gulungan kertas yang berserakan di lantai. Irene memungut salah satu kertas yang tak sengaja dia injak saat akan menuju dapur. Dibukanya gulungan kertas itu.

"Nyonya kang.."

Irene terlonjak kaget tapi bibi langsung menaruh telunjuk dibibirnya mengisyaratkan agar irene diam dan tidak membangunkan seulgi.

"Apa kalian belum melakukannya?"

"Ne?" irene cengo mendengar pertanyaan bibi oh namun perlahan dia bisa menangkap apa yg dimaksud. "Ah itu...." irene menunduk saking malunya.

"Tuan kang sudah ada di ruang tamu sejak tadi malam."

"Tadi malam? Tapi tadi malam kami..." baru irene sadari ternyata seulgi sangat gila kerjaan. Mungkin inilah kenapa bibi bilang dia tidak pernah tidur di kasurnya. "Bibi.. Bolehkah aku bertanya sesuatu?"

"Sebaiknya kita bicara di belakang.."

Irene menuruti bibi oh dan berlajan ke taman belakang. Baru irene tahu kalau ternyata di belakang rumah itu ada taman yaaa tak terlalu luas memang. Udaranya lumayan sejuk, mungkin karena ada pohon dan rumput disana.

"Jika kita bicara disini tidak akan diketahui tuan kang."

"Apa dia tidak sewaktu-waktu kemari?"

Bibi oh menggeleng. "Yang dia tahu taman ini menyimpan kenangan buruknya. Tapi karena lahan depannya tak terpakai tuan kang akhirnya membangun rumah ini disini."

Irene heran, bukankah seulgi kaya raya? Dia bisa membeli apa saja kan? Kenapa bisa hanya karena lahan dia tidak bisa membeli dan lebih memilih membangun rumahnya disini. Ini sebuah misteri menurut irene.

"Bibi.... Siapa rose? Bolehkah aku meminta kontaknya? Aku yakin pasti bibi sudah mengenalnya."

"Rose adalah teman tuan kang saat kuliah. Aku juga tidak tahu bagaimana seluk beluknya, tapi kalau mau aku bisa memberikan kontaknya. Ikutlah denganku..."

Bibi oh masuk kedalam diikuti dengan irene. Tapi langkah irene terhenti saat dia melihat sebuah rumah kecil tua, mungkin gudang menurut irene. Gudang kecil yang tua dan rapuh karena hanya terbuat dari kayu. "Waeyo?" tanya bibi oh

"Gudang apa itu?"

"Oh itu.. Sudah lama tidak ada yang masuk kesana. Mungkin sudah hampir sepuluh tahun tidak tersentuh. Itu sebenarnya studio milik tuan kang. Haha hanya studio kecil, milik tuan kang dulu."

......

Saat irene dan bibi oh masuk ternyata seulgi sudah bangun dari tidurnya. "Darimana saja kalian? Aku memanggil-manggil tidak ada yang menjawab. Irene, aku tidak suka kau lepas dari pandanganku."

Irene hanya diam, dia menghela napasnya. Kalau bukan karena dia sudah terlanjur menikah, tak sudi irene tetap bertahan di rumah itu. Ponsel juga tidak ada, sangat membosankan.

"Hari ini ikut aku ke kantir. Aku akan memperlihatkanmu site yang sudah kau rancang. Gantilah bajumu."

Seulgi menatap irene cukup lama hingga ia memutuskan untuk menggandeng irene dan menariknya masuk ke dalam kamar lantai duanya.

"Ah appo! Pelan-pelan menariknya." seulgi masih dengan santainya menarik tangan irene.

Bukan tangannya yang sakit sebenarnya tapi karena irene malas untuk jalan cepat. Mungkin karena masih lelah dengan permainan semalam.

"Joohyun-ah, ayo kita punya anak."

"Haha... Anak? Aku tidak mau punya anak dengan psikopat sepertimu."

PLAK!!

Dengan kesal seulgi meninggalkan irene yang tersungkur di lantai anak tangga.

"Inilah kenapa aku tidak ingin menikah denganmu! Kau kejam!"

"Apa kau kira aku ini namja yang lembek seperti taehyung? Aku kang seulgi bukan kim taehyung araseo! Dan ingat, aku tidak ada melepasmu hanya untuk namja itu. Kau sudah menjadi milikku."

Bibi oh datang dengan langkah buru-burunya saat seulgi sudah masuk ke kamar, ia membantu irene berdiri dan menenangkannya.

"Bibi~~" lelah irene menghadapi ini semua hingga ia menangis di pelukan bibi oh.

"Aku ingin memberikanmu sesuatu." bibi oh memberikan sebuah kunci pada irene. "Pergilah ke gudang tua itu, kau akan tahu apa yang sebenarnya terjadi. Aku tidak akan mencampuri urusan keluargamu dan tuan kang lagi. Semoga itu bisa membantu. Dan juga..." bibi oh memberikan secarik kertas yang berisi nomor telepon dan alamat.

..........................................

Dudududu....
Ada maap baru bisa apdet :(
Ku terbelenggu dengan tugas yang segudang eaaaakk sok sibuk :""
Uts udah kelar agak lama sih sebenernya, tapi baru bisa lanjutin sekarang ^^
Mian~~~
Sekian cuap2 dariku :"
Tunggu next chapter yak ^^

I'M IN LOVE [SEULRENE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang