Pregnant?

5.3K 414 73
                                    

"Selamat pagi..." bibi oh menyapa irene dengan senyum yang khas. Hal ini membuat irene merasa lebih baik. Tentu saja, karena pagi ini tiba-tiba suhu tubuh irene naik. Badannya panas. Wajahnya juga sangat pucat.

Menu pagi ini adalah sup jamur kesukaan irene. "Gomawo bibi taruh saja di meja. Oh iya dimana seulgi?"

"Tuan kang dibawah sedang menyelesaikan pekerjaannya..." kata bibi oh dengan senyum hangatnya.

"Bibi, aku sudah tahu yang sebenarnya..."

Bibi oh duduk di tepi ranjang irene dan menatap irene, "Apa ada yang ingin ditanyakan?"

"Bibi, benarkah seulgi adalah seuljin?"

Bibi oh mengangguk. Diraihnya tangan irene yang putih, lembut dan mulus itu. "Aku melihat foto itu, anak kecil dengan rambut panjangnya. Apakah itu kau?"

"N-ne... Itu aku. Aku adalah..."

"Cinta pertama tuan kang." jawab bibi oh

Irene merasa sangat malu karena bibi oh dulu lah yang mengetahui semuanya. Bahkan sejak lebih dulu pindah ke korea, irene melupakan wajah seuljin. Melupakan wajah seulgi cinta pertama yang kini menjadi suaminya.

"Tuan kang mengalami kecelakaan saat kecil dan hilang ingatan. Itulah mengapa ia bisa sampai kesini, kesempatan itu digunakan appanya untuk merebutnya dari eommanya."

"Tapi kurasa seulgi masih punya keluarga di indonesia.."

"Entahlah, kurasa iya atau mungkin hal itu sengaja disembunyikan oleh tuan insung."

Tiba-tiba lampu mati.

Bibi oh lupa menaruh dimana lampu emergency. Alhasil ia pergi ke bawah dan mengambil lilin. Walaupun kamar lantai dua sudah ada jendela besar tapi tetap saja di bagian kamar mandi agak gelap.

"Tak apakah aku menaruh lilinnya di meja?" tanya bibi oh.

"Gwaenchanayo... Aku akan ganti baju dan sedikit membersihkan badan. Aku belum berani mandi, bi..."

"Ne, kalau begitu aku permisi dulu.."

Setelah bibi oh pergi irene melepas pakaiannya dan memakai handuk kimono. Sedang asik berkaca tiba-tiba seulgi masuk. Tak hanya seulgi yang kaget, irene juga ikut melotot tidak jelas. Kaki putih irene sukses membuat seulgi merinding. Segera ia buru-buru mengambil ponsel di meja kamar. Namun sayang, tempat lilin tadi jatuh dan membakar kain meja.

"Oh ya tuhan! Bibiii.....!!!!" Seulgi dan irene berusaha memadamkan apinya. Seulgi mengambil air lalu menyiramkannya ke meja dan api itu berhasil padam sebelum bibi oh datang.

"Hufftt.... Syukurlah. Yak! bae joohyun! Ini semua karena kau. Oh, suratnya ikut terbakar.. Aiish! sial."

"Mana mungkin aku yang salah. Kau yang menyenggolnya. Lagi pula surat cerai itu juga masih bisa di cetak ulang. Kenapa panik sekali."

Seulgi mengambil handuk yang ada di lemari putihnya dan melemparnya pada irene. "Pakai juga handuknya. Tutupi kakimu itu."

......

Sementara seulgi dan irene ribut, pagi ini rose malah merasakan kehangatan karena pelukan dari louis. Pelukan itu sukses membuatnya tidur lebih lama. Louis juga yang biasanya bangun pagi jadi tidur lama karena permintaan rose yang menyuruhnya naik sepeda. Mungkin agak lelah.

Dengan pakaian jas dan celana serta sepatu yang masih dikenakan louis membuat rose segera bangun dan melepas sepatu mantan kekasihnya itu. "Rose~~" nampaknya louis mengigau. Rose melepas beberapa kancing baju louis juga agar membuatnya lebih nyaman.

I'M IN LOVE [SEULRENE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang