Cuaca semakin dingin, angin berhembus kencang, serta salju yang turun tiada henti membuat para pekerja lapangan sedikit malas untuk bekerja. Mereka lebih memilih masuk ke dalam dan berteduh.
Tapi joy yang keras kepala memerintahkan mereka agar tetap melaksanakan kewajiban sebelum jatuh tempo waktu yang ditentukan, proyek itu harus selesai.
"Aku lebih menyukai tuan kang yang sangat baik hati saat dilapangan." kata salah seorang pekerja.
"Iya, aku dengar tuan joy adalah adiknya, tapi sifatnya sangat berbeda. Gajiku juga belum diberikan selama 2 bulan ini, padahal anakku harus membayar uang kelulusan."
"Aku juga tak mengerti kenapa proyek ini tak kunjung selesai selama bertahun-tahun."
Tak berapa lama seulgi datang dengan wajahnya yang datar dan masuk ke ruang bawah tanah yang sudah selesai dikerjakan.
"Hei lihat, bukankah itu tuan kang?"
Seulgi melihat para pekerja yang terlihat begitu lusuh dan terlantar, jaket kerja mereka juga penuh dengan salju. Seulgi bergidik ngeri melihatnya.
"Mau apa datang kemari?" joy membuka pintu ruangannya dengan wajah emosi.
"Aku datang kemari karena ingin berbicara denganmu masalah serius." jawabnya.
Datangnya seulgi nampaknya tak disambut dengan baik oleh joy. Kalau bukan karena perusahaan itu ia juga tak akan datang ke tempat proyek.
"Taehyung menipumu. Lihatlah semua alat besar itu, tak bisakah kau melihatnya betapa rapuh mereka saat musim dingin?" kata seulgi dengan nada emosi.
"Jadi kau kemari hanya ingin mengatakan kalau aku bodoh sudah menerima proyek ini dari taehyung?"
Tak berapa lama suara gemuruh terdengar dari luar, dinding ruang bawah tanah juga beretar dan menggema seperti halnya gempa. Semua yang ada disana berhamburan keluar.
"Apa yang terjadi??" Mereka bertanya-tanya.
Setelah keluar barulah mereka tahu bahwa suara gemuruh itu datang dari alat besar yang jatuh menimpa salah satu bangunan dan banyak pekerja didalamnya terluka.
Kejadian berdarah itu disaksikan langsung oleh seulgi dan joy, bahkan darah yang mengalir perlahan menyentuh ujung sepatunya. Joy tercekat.
"Ayo ayo kita tolong yang terjepit!" ujar para pekerja.
Suasana menjadi ricuh, seulgi segera menghubungi ambulance dan joy tentu saja mendekam dibawah pohon besar didekat sana, menangis dan mengacak rambutnya.
Seulgi memukul dan menampar joy habis-habisan dengan air matanya yang berderai.
"Beginilah jadinya kalau kau tak bisa dinasihati!! Setidaknya dengarkanlah dulu hyungmu ini!!" teriak seulgi.
......
Sementara itu, berita tentang kecelakaan kerja di proyek joy telah disiarkan di berbagai berita televisi. Suasana minum teh pagi di rumah irene mendadak menjadi suram.
Ponsel seulgi tak bisa dihubungi membuat irene tambah panik tentang keadaan suaminya. Kecelakaan itu merenggut nyawa 50 pekerja dan 20 pekerja luka berat. Setidaknya tak ada keterangan suaminya menjadi korban.
"Appa, bagaimana ini. Aku sangat khawatir..." irene mengadu pada insung dengan tangan yang diremas.
"Tidak usah khawatir, suamimu itu akan baik-baik saja karena aku menyuruhnya untuk bertemu joy di ruang bawah tanah."
Irene meluruhkan tubuhnya diatas sofa, lega rasanya mendengar mertuanya bicara. Ia segera mengambil tas dan coat bersiap menjemput seulgi di tempat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M IN LOVE [SEULRENE]
FanfictionInilah aku, apa adanya diriku. Akan selalu mencintaimu apa adanya dirimu. I'm in love with you, let me falling in love with you - kang seulgi Genben, seulrene Cast: Pokoknya member red velvet, yang lain siapa aja ya... :") Happy reading...