Bab 26 - Mengapa?

84 11 0
                                    

Sial! Kenapa mereka menyerang? Apa ini adalah ulah pemerintah? Tapi buat apa intitusi sebesar itu...

Sky terus melajukan sepada motornya dengan kecepatan penuh tanpa melihat lagi apa yang baru saja ia lewati. Pikirannya terus berkecamuk membayangkan bagaimana Sekolah Angkasa saat ini. Hanya ada satu hal yang harus ia dapatkan, sampai di sekolah dan menyelesaikan hal ini tanpa jatuh korban jiwa.

Apa ini ada hubungannya dengan KoRF? Pemuda itu terus saja menggigit bibirnya saing cemas dirinya pada kondisi yang akan ia hadapi beberapa menit kedepan. Hingga ia sampai pada sebuah persimpangan akhir sebelum sampai di area sekolah, didapatinya jejak ban mobil van. Jika dilihat dari jumlahnya, mungkin diperkirakan sekitar 2 sampai 3 mobil. Ia menghentikan motornya di tepi jalan dan bergerak dengan senyap sambil menganalisa sekitar.

***

"Hei! Tunggu bocah!" seru Ringgo ketika melihat Sky tergesa-gesa akan meninggalkannya.

"Ada apa lagi?! Aku harus segera kembali sebelum Sekolah Angkasa terjadi apa-apa!"

Meski dengan tertatih-tatih, Ringgo mendekati Sky dan menepuk pundaknya. "Aku hanya ingin berpesan, hati-hati terhadap apa yang akan kamu hadapi nanti. KoRF yang sekarang bukan seperti yang dulu. Pemerintah, tidak! Bahkan lebih dalam lagi mereka memiliki maksud yang lebih jahat dari sekedar menguasai kedudukan. Aku, kamu, bahkan teman-temanmu di sekolah saat ini dan para pemain KoRF tidak mengetahui tangan setan mana lagi yang tengah bergerak dibalik kegelapan malam."

"Jadi maksudmu kau sendiri hanyalah alat? Termasuk ketika dirimu ikut dalam kunjungan ke Sekolah dengan pihak pemerintah waktu itu?" Sky mulai membalikkan badan dan menatap lelaki di hadapannya dengan serius.

"Ya. Jika dilihat sekilas memang aku hanyalah anjing penjaga yang siap dibawa kemana-mana untuk memeras sapi perah yang diinginkan mereka. Baik itu pemerintah, pejabat, bahkan para pengusaha yang memang terlihat lemah dan dapat diperas bahkan di rampas." Raut wajah Ringgo semakin kelam seraya tunduknya kepala lelaki tersebut setelah mengatakan apa yang keluar dari mulutnya barusan. "Maaf bila apa yang aku lakukan pada waktu itu menimbulkan dampak sebesar ini."

"Tidak, ini bukan salahmu," ujar Sky mulai membelakangi Ringgo. "Bisa jadi memang benar bahwa masih ada tangan setan di luar sana yang tengah menyiapkan sesuatu."

***

Tepat dihadapan Sky kini terlihat segerombolan orang dengan topeng kain slayer yang mentupi mulut masing-masing tengah berjaga di depan pintu gerbang sekolah. Masing-masing dari mereka membawa revolver, berbeda dengan Topeng yang biasa ia perhatikan di luar sana. Pastinya orang-orang ini memang sengaja di sewa dan dibekali senjata untuk aksi mereka kali ini.

Hmm?! Sky terkejut ketika ia menerima panggilan masuk dari kontak yang ia tak kenal. Saat ia terima sambungan telepon tersebut, terdengarlah suara yang menurut Sky tak asing lagi bagi dirinya.

"Sky! Akhirnya kau datang juga..."

"Alice?!" seru Sky mendengar suara wanita itu dengan nada samar agar tak terdengar oleh para penjahat. "Apa yang sebenarnya terjadi? Apa jangan-jangan kau..."

"Semua murid perempuan tersandra di ruangan aula asrama, dan salah satu diantara mereka ada Mey yang juga ikut tertahan oleh para Topeng. Saat ini posisiku masih berada di lantai 2 asrama perempuan dan sebentar lagi akan sampai ke ruangan aula. Tugasmu sekarang adalah membantu menyelamatkan tawanan di asrama pria."

SKY RE:MEMBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang