Eidel dan Nei masih terkunci dalam satu ruangan tanpa suara. Bahkan Nei menyiksa dirinya sendiri untuk menahan memandang Eidel, yang sejak hari itu tak melepas pandangannya ke arah Nei. Hati Nei begitu sakit, ternyata ia sudah melakukan kesalahan, kesalahan yang mungkin sedikit menyenangkan sebelum tau akan kenyataan.
Eidel di hari ini,
Beri aku jarak
Aku hanya ingin sedikit mengembalikan pemikiranku yang terhimpit
Aku hanya ingin sedikit mengembalikan nafasku yang terasa menyempit
Aku hanya ingin sedikit mengembalikan senyumku yang terjepit
Eidel ndak henti memandangku dan berbisik meminta waktu
Namun aku tak beranjak sejenak pun dari kursi kerjaku
Mataku sembab membaca email Eidel yang bilang aku harus mendengar
Aku tau Eidel melihatku dan aku menggeleng sebagai tanda penolakan
Eidel membuang nafasnya panjang hingga aku mampu mendengar
Tapi maaf Eidel kita ini bukan apa-apa kan? Jadi ndak perlu ada yang dijelaskan
Sudah selang tiga hari kami ndak bicara sama sekali
Sudah selang tiga hari juga kupilih untuk pulang sendiri
Berlari dan naik taksi sampai sesekali Eidel mengejar dan mengetuk pintu taksi
Kata bunda dosa kalau marah lebih dari tiga hari
Tapi bunda, hati ini rasanya nyeri sekali
Ndak lama usai aku menggeleng sebagai isyarat penolakan
Eidel terbangun dari duduknya dan menutup kasar map di atas meja kerjanya
Kemudian berjalan ke arahku dan menarik pergelangan tanganku dengan paksa
Aku tak mampu bergerak karena kini semua mata menuju ke arah aku dan Eidel berjalan
Sampai di basemant Eidel masih belum melepas genggamannya
Ia memutar tubuhku dan menarik daguku untuk menatapnya
Aku berteriak dan berusaha melepas 'Jangan paksa aku!'
Untuk apa ada alasan di dunia ini jika ia tidak boleh dijelaskan dengan benar Nei?
Eidel melawan teriakanku dan aku memandangnya dengan mata yang masih berjuang
Menahan air yang mulai memaksa untuk pulang
Eidel, kita ini bukan apa-apa kan? Ndak perlu ada yang dijelaskan
Biarkan aku dengan pemikiranku dan kau dengan alasanmu
Begitu lebih baik, daripada terus berjalan tanpa sebuah kepastian
Aku memandang Eidel dan kemudian tertunduk usai menyelesaikan ucapanku
Eidel masih memaksaku untuk mendengarkan
Namun aku memilih untuk meninggalkan
Terima kasih Eidel semoga ini mampu membunuh rasa
Yang sudah cukup lama tumbuh sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eidel di Hari Ini
Teen FictionSeperti buku harian, ini adalah sebuah cerita singkat, tentang Nei yang jatuh hati pada Eidel. Cerita ini lebih seperti buku harian Nei, hanya ada cerita sederhana disini, sesederhana Nei jatuh hati pada Eidel. Dalam buku harian Nei ini, Nei akan b...