Bukan hanya sebagai tokoh utama, kini Eidel merambat menjadi sosok yang sangat membuat Nei semangat dalam menghadapi hal apapun. Kejadian kemarin membuat Nei mampu mengatasi gugupnya dan berbicara lancar di atas panggung. Nei senang bukan main, usai turun panggung Eidel datang dan memberi sekaleng soda yang berwarna merah.
Eidel di hari ini,
Malam itu aku pulang bersama Eidel
Sesekali aku menggodanya dan bertanya
Apa Eidel yang sedang demam Nei sudah sembuh?
Setiap begitu Eidel akan selalu memalingkan wajahnya
Dan mengancamku akan ditinggal sendirian dipinggir jalan raya
Aku hanya bisa tertawa meski ndak melihat dengan utuh wajah Eidel yang merona
Aku senang bisa melihat sisi lain dari Eidel yang berbeda
Aku fikir dia akan selalu dingin dan menganggapku ndak ada
Tapi hari ini, Eidel buatku bahagia
Hampir saja meninggalkan gedung, terdengar panggilan mba Nasya
Mba Nasya mendekat dan memberikan sebuah bingkisan dengan pita biru muda
Katanya ke Eidel titip hadiah itu untuk anaknya Eidel
Aku membeku hingga seakan lupa bagaimana cara bernafas
Aku mundur selangkah demi selangkah
Eidel yang menyadari hal itu memandangku khawatir
Hanya saja keberadaan mba Nasya membuat kami tak berkutik
Aku izin untuk segera pulang naik taksi
Meninggalkan Eidel yang tak lama menyusulku pergi
Bagaimana bisa ini terjadi?
Anak Eidel? Eidel punya anak?
Aku ndak nangis hanya saja ini benar-benar mengejutkan
Aku mencoba berfikir sebaik mungkin namun gagal
Dan akhirnya aku kalah
Air mataku terjatuh hingga aku sampai di rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eidel di Hari Ini
Fiksi RemajaSeperti buku harian, ini adalah sebuah cerita singkat, tentang Nei yang jatuh hati pada Eidel. Cerita ini lebih seperti buku harian Nei, hanya ada cerita sederhana disini, sesederhana Nei jatuh hati pada Eidel. Dalam buku harian Nei ini, Nei akan b...