Hujan mengguyur ibu kota tanpa ampun. Dari pagi hingga pagi, hujan masih asyik menari-nari tanpa tau bahwa sejak tadi manusia memintanya barang sejenak untuk berhenti. Begitu pula dengan Nei, pagi ini ia kembali risau karena sudah dua hari Eidel terlambat dan menghajar hujan setiap berangkat. Sudah sejak kemarin juga, Eidel bangkis ndak henti, membuat Nei semakin khawatir.
Eidel di hari ini,
Srutttt srutttt srutttt
Kurang lebih seperti itu lah bunyi nafas Eidel hari ini
Lagi lagi aku hanya bisa melihatnya melalui celah PC dari sini
Eidel, hari ini aku sedih sekali
Suara Eidel ndak berat dan lembut lagi
Suara Eidel bindeng bikin hatiku sedikit nyeri
Sesekali Eidel memijit kening kanan dan kiri
Menahan pusing dari pilek yang sedang Eidel hadapi
Boleh ndak aku bantu peluk saja?
Biar tubuh Eidel bisa sedikit lebih hangat
Aku ingin jadi Eidel punya obat
Aku ingin jadi apa yang selalu Eidel cari setiap saat
Ting!
Eidel mengirimku sebuah surel
Eidel bilang jangan lihat aku terus, aku lagi ndak tampan hari ini
Aku tertawa ternyata Eidel sadar sedang menjadi objek menarik untukku pandangi
Aku balas kiriman surel Eidel
Aku mau kamu sehat lagi
Aku mau dengar suara kamu normal lagi
Tapi kata Eidel, kalau dia pilek suaranya jadi lebih sexy
Usai mengirim surel terakhir ia melihatku dari celah PC
Kemudian mengedipkan mata kiri dan sedikit mengeluarkan suara yang katanya sexy
Dasar Eidel
Lelaki berewok penggoda hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eidel di Hari Ini
Teen FictionSeperti buku harian, ini adalah sebuah cerita singkat, tentang Nei yang jatuh hati pada Eidel. Cerita ini lebih seperti buku harian Nei, hanya ada cerita sederhana disini, sesederhana Nei jatuh hati pada Eidel. Dalam buku harian Nei ini, Nei akan b...