5. Eidel Menatapku

100 1 0
                                    

Masih di waktu yang sama. Kali ini Nei sudah berada di sebuah restoran bersama 4 pria yang salah satunya adalah pangeran impiannya, Eidel. Nei dan Eidel duduk berhadapan, tapi bukan Nei yang memaksa keadaan untuk bisa berhadapan. Nei duduk terlebih dahulu, disusul Eidel yang memilih kursi di hadapan Nei. Membuat Nei semakin gugup tidak karuan. Pikirannya seakan tengah merancang agar terlihat sempurna, karena Eidel kini tepat di hadapannya.

Eidel hari ini,

Perutku terasa penuh

Aku ndak sangka kalau spagetti ini mudah membuatku kenyang

Sesekali aku menuangkan saus ke atasnya

Dan saus itu nakal, ndak mau keluar

Eidel menatapku tanpa senyum

Namun tatapannya membuatku tak mafhum

Aku mau Eidel bantu aku, tapi nyatanya tidak

Eidel membiarkan pelayan yang melakukannya untukku

Sesekali aku bersandar kekenyangan

Kemudian menatap sedih spagetti yang belum habis

Karena yang menraktir menuntut untuk menghabiskan

Aku meraih garpu lagi

Kemudian...

"Udah Nei, kalau udah kenyang ndak usah dipaksa makan,"

Akhirnya Eidel bersuara

Tadinya Eidel hanya menatapku tanpa mengatakan apapun

Tapi kini, Eidel bersuara

Ia menatapku sambil tertawa karena wajahku yang sedikit ndak terkontrol karena kenyang

Kenapa Eidel tertawa?

Aku kan jadi makin suka!

Eidel di Hari IniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang