Masih di waktu yang sama. Kali ini Nei sudah berada di sebuah restoran bersama 4 pria yang salah satunya adalah pangeran impiannya, Eidel. Nei dan Eidel duduk berhadapan, tapi bukan Nei yang memaksa keadaan untuk bisa berhadapan. Nei duduk terlebih dahulu, disusul Eidel yang memilih kursi di hadapan Nei. Membuat Nei semakin gugup tidak karuan. Pikirannya seakan tengah merancang agar terlihat sempurna, karena Eidel kini tepat di hadapannya.
Eidel hari ini,
Perutku terasa penuh
Aku ndak sangka kalau spagetti ini mudah membuatku kenyang
Sesekali aku menuangkan saus ke atasnya
Dan saus itu nakal, ndak mau keluar
Eidel menatapku tanpa senyum
Namun tatapannya membuatku tak mafhum
Aku mau Eidel bantu aku, tapi nyatanya tidak
Eidel membiarkan pelayan yang melakukannya untukku
Sesekali aku bersandar kekenyangan
Kemudian menatap sedih spagetti yang belum habis
Karena yang menraktir menuntut untuk menghabiskan
Aku meraih garpu lagi
Kemudian...
"Udah Nei, kalau udah kenyang ndak usah dipaksa makan,"
Akhirnya Eidel bersuara
Tadinya Eidel hanya menatapku tanpa mengatakan apapun
Tapi kini, Eidel bersuara
Ia menatapku sambil tertawa karena wajahku yang sedikit ndak terkontrol karena kenyang
Kenapa Eidel tertawa?
Aku kan jadi makin suka!
KAMU SEDANG MEMBACA
Eidel di Hari Ini
Novela JuvenilSeperti buku harian, ini adalah sebuah cerita singkat, tentang Nei yang jatuh hati pada Eidel. Cerita ini lebih seperti buku harian Nei, hanya ada cerita sederhana disini, sesederhana Nei jatuh hati pada Eidel. Dalam buku harian Nei ini, Nei akan b...