part 13 pacaran

10.3K 397 9
                                    

Hari ini adalah awal dari semuanya, awal dimana aku menjadi milik seseorang dan awal dimana aku memiliki seseorang di sampingku.

Entah.. ini benar atau salah..

"Rachel...."

"Iya ma?" Rachel segera berlari kedapur menemui mamanya.

"Bantuin mama masak dong"

Tangan ibu rachel terlihat cekatan memotong sayuran dengan sangat cepat layaknya seorang koki handal.

"Anggi nggak main mesini? Mama lagi masak banyak, siapa tau dia mau main"

"Emmm nggak tau ma" ucapnya sambil mengupas bawang putih.

Setelah makanan penutup matang ibu rachel langsung menatanya di atas meja. Memang porsinya sangat banyak untuk seukuran mereka berdua. Biasanya ibu rachel membaginya dengan para tetangga.

"Tante"

Suara gadis yang di kenal terdengar dari ruang depan. Gadis itu langsung memeluk ibu rachel dengan manja.

"Sini duduk nak.. semuanya sudah siap" sambil tersenyum

Rachel menatap kesal. Dia sudah capek membantu ibunya namun dengan mudahnya sang ibu menyuruh anggi makan lebih dulu.

"Mama ini nggak adil" rachel cemberut sambil menyilangkan tangan seperti gaya anggi.

Namun dihiraukan dan terus memerhatikan anggi. Anggi menatap rachel sambil tersenyum mengejek.

Kenyang setelah makan rachel segera kembali kekamarnya bersama dengan anggie. Dia mengambil hpnya diatas kasur, sudah ada beberapa chat wattshap masuk dan salah satunya dari kekasihnya dicky.

Dicky : lagi apa gadisku? Selamat hari minggu selamat bersenang senang. Jangan lupa nyelesaian tugas besok.. love you

Dia menatap layar hpnya sambil membaca pesan itu.

Sepasang tangan melingkar di perutnya, anggi memeluknya dari belakang dan juga ikut membaca pesan itu.

"Dari dicky?" Tanyanya

Rachel hanya mengangguk tanpa membalas pesan itu.

"Balaslah, dia akan sedih jika melihat pesannya cuman di read doank"

Akhirnya rachel mengikuti ucapan anggi

Rachel : Baik dicky.. semoga harimu menyenangkan juga

Setelah ada tanda pesan sudah terkirim rachel kembali meletakkan hp di atas meja.

"Kamu nggak jalan jalan? Sama wildan?" Tanyanya sambil menatap anggi

Anggi menggeleng "gue udah mutusin dia" jawabnya dengan tangan

Rachel menganga mendengar jawaban itu, itu pertanda hanya dirinyalah yang masuk kategori selingkuh karena memiliki 2 pacar sekaligus.

"Gi.. maaf, aku gak tau cara mutusin dicky, dia baik sama aku.. kalo tiba tiba aku mutusin dia itu kayaknya aku kerasa jahat banget"

Anggi tersenyum "nggak usah buru2 perlahan aja.. gue ngerti dan nggak marah hanya karena masalah kayak gitu"

Setidaknya rachel merasa lega mendengar jawaban itu dari anggi.

Mereka melanjutkan aktifitas dengan merawat tanaman di halaman rumah bersama ibunya, ada berbagai macam jenis bunga disana.

Tanpa terasa hari sudah semakin malam, anggi memutuskan untuk menginap disana, tentu saja dengan senang hati ibu rachel membuka pintu lebar untuk anggi, karena dia sudah menganggap anggi sebagai anaknya sendiri.

"Alat pengering rambutku dimana ya" tanya rachel yang baru saja selesai keramas.

Anggi segera mengambil alat itu di belakang "sini gue bantuin"

Dengan lembut anggi menyentuh helaian rambut basah itu, sambil mengeringkannya, sementara rahel focus dengan hp membaca grup diskusi kelas.

Rambut basah menurut anggi itu sangat menggoda, terutama aroma wangi shampo khas rachel cukup membuat nafasnya berdesir

Apa yang akan terjadi selanjutnya?

forbidden love (i'm lesby)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang