Bagi kalian yang belum membaca cerita ini karena terlanjur di-unpublish akan kujelaskan sedikit. Cerita ini bukan fiksi, cerita ini adalah pengalaman pribadiku saat masa SMA. Tidak sedikit masalah yang aku dapatkan dari cerita ini jadi lebih baik bagi kalian yang mengenalku anggap saja ini fiksi.
-
-
Aku Nara, terdiri dari 4 huruf. Nara, begitulah orang-orang biasa memanggilku. Ayahku tentu saja tidak memberikan nama sependek itu, berdasarkan akta lahirku nama asliku Nara Zahira Arianti. Nama yang besar untuk orang yang kecil sepertiku, tetapi cocok untukku karena cukup sederhana, tidak serumit nama-nama Rusia.
Kalau kalian ingin bertemu denganku mudah saja, datanglah ke Bandung. Aku tinggal di Bandung sejak usia 10 tahun. Banyak orang bilang Bandung itu manis nan romantis, bagiku tidak. Bukannya aku tidak pernah berpacaran tapi sejauh ini pacaran yang kualami hanyalah sekedar cinta monyet dan suka-sukaan. Aku tidak tahu yang namanya romantis dan tak tahu jatuh cinta itu semanis apa kecuali saat aku merasa pipiku memanas saat mengenal Akmal. Terkadang pipiku memanas karena merona malu dan terkadang memanas karena tangisanku saat semuanya tidak baik-baik saja.
Aku dan Akmal kebetulan satu SMA dan kami mulai dekat sebagai "teman". Sejujurnya, aku merasa minder berteman dengannya karena dia itu adalah tipikal cowok yang banyak ku jumpai di wattpad. Aku tau ini mulai terdengar fiksi tapi percayalah cowok semacam Akmal memang ada di dunia ini. Berikut adalah ciri-ciri Akmal yang sangat cocok untuk disandingkan dengan deretan cowok-cowok famous dan badboy di novel atau wattpad:
1. Tinggi (dulu dia jauuuh lebih tinggi dariku, sekarang aku sadar banyak yang lebih tinggi)
2. Kulit putih indonesia, tidak pink tone seperti bule
3. Jago basket
4. Pintar juga
5. Open minded dan berwawasan luas
Setelah aku sebutkan semua itu, aku tak punya satu pun alasan untuk tidak minder. Mana mungkin aku tidak minder karena saat aku bercermin yang aku lihat hanyalah gadis dekil dengan rambut ikal dan postur tubuh yang kecil pendek. Mungkin aku hanya melebih-lebihkan tapi nyatanya aku memang tidak menarik. Aku memiliki wajah persegi khas orang Batak karena ibuku keturunan Batak, kulit kuning langsat, rambut ikal yang susah diatur dan mata gelapku yang menurutku terlalu gelap. Meskipun sebenarnya wajahku cukup lembut dan tidak begitu kuat tapi diluar sana banyak orang yang fitur wajahnya jauh lebih lembut dan manis. Selain itu, tinggiku sekitar 150 cm dan beratku 40 kg itu artinya badanku kecil mungil alias pendek.
Cukup dengan penampilan fisikku, sekarang aku akan memberitahu kalian sedikit mengenai kepribadianku. Aku ini bukan orang yang sabar dan aku sangat mudah kesal. Terkadang aku menunjukan kekesalanku secara terang-terangan dan tentu saja itu hal yang tidak baik. Setiap hal itu selalu seimbang kan? Ada baik dan buruknya. Aku juga punya sisi positif, aku cukup bertanggung jawab pada diriku dan pekerjaanku, aku juga suka membantu orang kalau aku cukup mampu untuk membantu orang itu, kalau tidak ya.. maaf saja aku bukan ibu peri bagi semua orang.
Oiya soal keluargaku,aku punya satu orang adiklaki-laki namanya Nathan, dia beda 4 tahun denganku. Ayahku hanyalah pegawai kantoran biasa dan ibuku seorang ibu rumah tangga. Keluarga kami biasa saja tidak terlalu berlebih, tetapi tidak pula kekurangan. Keluargaku sederhana,begitu pula kehidupanku sebagai seorang Nara. Dan sekali lagi, ini aku Nara.
Jangan lupa vote+comment ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentangnya di 2015
Fiksi RemajaIni tentangku, tentangnya, dan takdir yang sedang mempermainkan. Nara dan Akmal, si gadis bebal yang selalu gelisah dan buta soal cinta bertemu Akmal yang akan membuat Nara selalu tak karuan. Note : sayangnya ini bukan fiksi