14 dan 16 September 2015

16 3 0
                                    

Senin, 14 September 2015

Masih di Bandung dan saat itu pukul 9.54. Aku tidak masuk sekolah karena sakit, aku memutuskan untuk mengirim pesan pada Akmal.

"Akmal Akmal Akmal Akmaaal."

"Uy, hayu videocall."

"Emang jaringannya bagus? Freecall biasa aja."

"Ga rame ah."

Akhirnya, aku menyetujui keinginannya untuk melakukan videocall. Tidak lama, sekitar delapan menit dan saat vc aku lebih banyak mengobrol dengan Marisa, Alika, dan Riana. Akmal tidak banyak berbicara, sampai akhirnya ia mengejutkanku sekaligus membuatku malu karena pengakuannya sudah menggendongku.

"Nara, kamu berat banget tau."

Dia berbicara dengan suara yang bisa didengar seisi kelas. Lagi pula aku tidak seberat itu, berat badanku hanya 40 kg dan aku tidak mau seisi kelas tau kalau aku digendong Akmal. Itu benar-benar memalukan.

•••

Rabu, 16 September 2015

Hari ini aku masuk sekolah, aku tidak bisa tertinggal pelajaran terlalu lama. Sudah dua hari aku tidak masuk dan aku sudah tidak sabar untuk bertemu Akmal. Tapi harapan tinggal harapan, dia bersikap lebih dingin dari sebelumnya. Aku kecewa karena tidak ada candaan darinya yang biasanya membuatku gemas dan kesal secara bersamaan.

Saat jam pelajaran terakhir wajahnya semakin muram, kupikir dia ada masalah. Aku ingin menanyakan kondisinya saat itu, tapi nanti sajalah kalau sudah pulang. Aku memergokinya membicarakan sesuatu dengan Alisa dan kupikir semua itu ada hubungannya dengan kondisi hati Akmal yang buruk. Saat pulang, aku segera menanyakan hal itu pada Akmal.

"Akmal kamu kenapa?"

"Hmm gapapa," jawabnya dengan kepalanya yang dihadapkan ke bawah.

"Cerita ih cerita."

"Iya nanti."

"Di angkot ya."

"Nanti aja di rumah."

Setelah aku mencecarnya dengan berbagai pertanyaan, akhirnya dia menceritakan padaku bahwa biang masalahnya adalah Vira. Aku kasihan padanya yang terbebani dengan masalah itu, tapi di sisi lain aku juga sangat menyukai Akmal. Aku hanya menyemangatinya. Sulit untukku mendukung hubungannya karena nyatanya diriku sendiri harus bertahan menahan sakit akibat menyukainya. Apa kalian pernah mengalaminya, menyukai seseorang tetapi harus mendukung hubungannya dengan orang lain? Itu sakit.

Tentangnya di 2015Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang