Hari ini ada jadwal keputrian. Aku dan Shila berencana untuk menghindari Akmal agar kami tak pulang bersama. Setelah keputrian selesai kami segera berjalan secepat mungkin keluar dari sekolah agar tak berpapasan dengannya. Aku pun berniat untuk mengurangi intensitas chat-ku dengannya, Akmal. Akan tetapi, dunia tentunya tak sebaik itu, kepentingan tugas memaksaku untuk mengiriminya pesan. Setelah pergulatan sengit di otakku usai akhirnya aku pun menyerah dan mengiriminya pesan,
NaraZahira: Akmal, ceritain cerita drama bahasa sunda dong
Akmal_M: Ya, gitu
Akmal_M: Tar lagi mandi
Aku heran dengannya yang bisa-bisanya membalas chat saat mandi. Yang benar saja dia membawa ponselnya ke kamar mandi. Bagiku itu aneh.
NaraZahira: Mandi aja bisa bales chat, aku kalau mandi hp-nya di simpen di kamar
Akmal_M: Udah sih
NaraZahira: Ya udah cepet ceritain
Aku benar-benar tak ingin berlama-lama chat dengannya karena pertahananku akan goyah, tak lama lagi.
Dia pun menceritakannya dengan cukup detail, tetapi Nara tetaplah Nara yang akan selalu kebingungan.
NaraZahira: Ya udah deh, nanti aku bikin sedikit-sedikit
Akmal_M: Makasih
NaraZahira: Sama-sama
Kukira itu adalah akhir dari chat kami, "sama-sama" dariku yang memutus pesan hari itu ...
Akmal_M: Pulang ga bilang
nyatanya tidak.
Dunia selalu penuh kejutan bukan? Begitu pula kala itu. Saat aku berpikir rangkaian pesan kami akan berakhir begitu saja, ia mengirimiku pesan yang tak kuduga. Kupikir jika posisinya sebagai teman, aku tidak perlu izin terlebih dulu untuk pulang duluan. Mungkin dia memang terlalu baik. Mungkin.
NaraZahira: Maaf, tadi hp-nya jatoh dan mati, terus pas dinyalain bablas nonton drama
Yap, Nara Si Gadis Bebal yang Ceroboh ini telah menjatuhkan ponselnya di angkot dan mempermalukan dirinya. Aku benar-benar malu.
Akmal_M: Oke, kamu ga keputrian ya?
NaraZahira: Keputrian
Akmal_M: Naha (kenapa) pada ga liat? Aku tanyain sama Rena katanya ga liat
NaraZahira: Kan aku bareng Shila, Hani liat ko. Kamu weh (aja) nanyanya cuma ke Rena
Akmal_M: Hehe ya udah atuh
Setelah melanjutkan obrolan tentang berbagai hal, aku memutuskan untuk tidak membalas pesannya. Sekarang, aku mulai terbuka mengenai masalahku dengan Akmal. Aku menceritakannya pada Vina, sahabat SMP-ku. Kebetulan sekali karena Vina dan Naya akan pergi ke salah satu bazar SMA yang akan didatangi juga oleh Akmal dan Vira. Aku meminta Vina untuk memperhatikan sikap Akmal terhadap Vira karena jujur saja aku benar-benar dibuat bingung akan sikapnya yang sedikit tidak terlihat seperti teman pada umumnya.
Jangan lupa vomment-nya ya! Maafin kalau ada typo. Manusia tidak ada yang sempurna sekalipun dia orangnya perfectionist
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentangnya di 2015
Teen FictionIni tentangku, tentangnya, dan takdir yang sedang mempermainkan. Nara dan Akmal, si gadis bebal yang selalu gelisah dan buta soal cinta bertemu Akmal yang akan membuat Nara selalu tak karuan. Note : sayangnya ini bukan fiksi