23

274 39 3
                                    

Setelah Sana berbincang dengan Jinyoung dan menelepon Mark dan Jennie, mereka berempat sepakat akan bertemu hari ini.

Mark harus memberitahukan semuanya kepada Jinyoung tentang Yerin. Mark hanya tidak ingin Jinyoung ikut sakit hati karena ulah Yerin di masa lalu.

Sana sendiri yakin, Yerin pasti menyembunyikan tentang semua yang telah ia lakukan kepada Mark dan juga Jennie.

Dan sekarang dengan bertempat di toko donat Seulgi, mereka berempat saling bertemu.

“Lo tau sendirikan nyoung, kalo gue nggak bisa basa-basi kalo sama orang yang udah gue kenal lama banget” kata Mark.

Jinyoung mengangguk.

“Lo tau, Yerin udah rusak hubungan gue sama Jennie?”

Jinyoung menggeleng.

“Lo juga nggak tau, adik Yerin pernah nyelakain Dahyun waktu SMP sampai Dahyun masuk rumah sakit?”

Jinyoung kembali menggeleng. “Gue nggak tau. Dia nggak pernah cerita”

Dan Mark memulai menceritakan tentang Yerin dari awal.

Reaksi Jinyoung? Sangat terkejut.

Yang Jinyoung tau Yerin adalah perempuan baik-baik.

Tapi semua itu palsu.

Pantas saja selama ini Yerin tidak hamil juga.
Mungkin itu karma untuk Yerin karena sudah menyakiti banyak orang.

“Bahkan, Jennie sama kak Mark berselisih paham selama 7 tahun kak” kata Sana kepada Jinyoung.

“Kak, menurut Jennie, kakak nggak usah marahin Yerin ya. Ngomong sama dia baik-baik. Jennie takut kakak bercerai” ungkap Jennie.

“Yang pasti, kakak mau dia jujur dan bicara ini juga. Kakak harus minta penjelasan dari Yerin. Masalah cerai, itu urusan belakangan” kata Jinyoung.

♡♡♡

“Kakak udah tau semuanya rin. Tentang masalah kamu dengan Jennie dan Mark”

Jinyoung tampak marah. Wajahnya sudah menjelaskan kalau dia emosi.

Yerin terdiam. Dia kecolongan. Kino bahkan sudah tidak mau lagi membuat Dahyun menderita. Dan yang lebih parahnya, Kino sudah meminta maaf pada Dahyun.

“Lalu kenapa? Kakak mau menceraikanku?”

“Kamu harus minta maaf sama mereka rin. Kakak nggak akan ninggalin kamu. Yang penting sekarang, kamu akui kesalahan kamu dan minta maaf sama mereka”

Yerin menggeleng. “Sampai kapanpun, Yerin nggak mau”

Yerin kemudian pergi meninggalkan Jinyoung. Dia pergi menggunakan mobilnya.
Jinyoung cuma geleng-geleng kepala. Ternyata ia salah menilai Yerin.

♡♡♡

Walaupun hari panas, Mina tetap nemenin Jackson buat pesan peralatan untuk kantornya. Memang tidak terlalu jauh dari rumah mereka, makanya mereka cuma jalan kaki. Sekalian menikmati pemandangan sore-sore. Jarang sekali mereka jalan bareng sejak sudah sibuk dengan kegiatan masing-masing.

“Kamu tuh terlalu sederhana Min. kenapa nggak mau naik mobil coba? Adem tau berAC”

Mina menggeleng. “Nikmatin aja kak sekali-sekali udara asli. Jangan AC mulu yang dinikmati. Nggak baik terus-terusan pake AC”

“Iyaa deh, calon bu dokter. Nurut aja deh gue”

Tapi dari kejauhan, Mina melihat orang ramai-ramai berkumpul.

“Itu pada ngapain ya kak?”

Jackson angkat bahu. “Kayak ada acara jalanan gitu”

“Loh, ada ambulan kak Jack”

“Kecelakaan kayaknya tuh Min. udah yuk, kakak anti yang beginian. Ngeri. Berdarah-darah gitu. Ngeri ah min. Udah yuk”

“Kan kasihan kak”

“Udah besok aja kalo kamu udah lulus kedokteran kasihannya. Udah tau kakak takut begituan. Ayo pulang. Merinding ini Min”

♡♡♡

Kabar tidak sedap datang menghampiri Jinyoung. Ya, dua jam yang lalu istrinya, Yerin baru saja mengalami kecelakaan lalu lintas. Mobil yang Yerin kemudikan itu menabrak sebuah minibus.

Sudah jelas penyebab kecelakaan ini. Yerin yang sedang kacau dan kalut, sedangkan sopir minibus itu sedang mengantuk berat. Dan terjadi sebuah kecelakaan hebat.

Baik Yerin ataupun sopir minibus itu sama-sama mengalami luka berat. Bahkan Yerin kehilangan banyak darah.

Jinyoung baru saja sampai dirumah sakit, menyesali semua perbuatannya. Namun apa boleh buat, ini semua adalah takdir.

Jinyoung bahkan sangat terlambat sekali mengetahui bahwa istrinya mengalami kecelakaan. Ponselnya tidak aktif selama dua jam karena saking kesalnya Jinyoung dengan Yerin. Dan inilah yang terjadi pada akhirnya. Jinyoung hanya bisa menatap Yerin dari luar ruangan. Istrinya itu dipenuhi banyak darah.

“Jinyoung” Mark datang bersama Dahyun. Juga ada Sana dan Jennie dibelakang mereka.

Wajah Jinyoung tampak letih dan pucat. Dirinya tidak kuasa melihat sang istri terbaring lemah dengan berlumuran darah.

Tidak lama setelah Mark dan Dahyun datang, Kino sang adik Yerin pun datang.

Tidak jauh berbeda dari Jinyoung, Kino juga sangat khawatir dan cemas. Matanya tidak kuasa menahan tangis, melihat kakaknya menderita didalam sana.

“Gue tau hyun, gue sama kak Yerin punya banyak salah. Tapi gue mohon, maafin kakak gue”

Dahyun terdiam. Tidak mungkin ia tidak memaafkan Yerin, padahal kondisi Yerin sangat kritis. Tetapi sakit hatinya itu, benar-benar luar biasa terhadap Yerin.

Belum sempat Dahyun menjawab, dokter yang sedang menangani Yerin selama dua jam itu keluar.

“Apa kalian keluarga dari nyonya Yerin?”

“Iya, dok. Saya suaminya” sahut Jinyoung. “Bagaimana keadaan istri saya dok?” tanya Jinyoung lagi.

Dokter itu menatap Jinyoung dengan berat hati. “Mohon maaf pak, kami tidak bisa menyelamatkan bayi yang sedang dikandung oleh istri bapak. Istri bapak keguguran”

Jinyoung terkejut. Yerin hamil? Kenapa dia sama sekali tidak tahu?

Begitu juga yang lainnya. Mereka semua terkejut.

“Istri saya, hamil, dok?”

Dokter itu mengangguk. “Bapak tidak tau? Bahkan sudah memasuki 4 bulan”

Jinyoung terdiam sesaat “Lalu istri saya bagaimana keadaannya dok?”

“Istri bapak masih sama. Masih dalam kondisi kritis”

Tidak lama kemudian, suster datang. “Maaf dok, pasien mengalami penurunan tekanan darah”

Dokter dan suster itu segera meninggalkan Jinyoung dan yang lainnya. Ia segera mengurus pasiennya yang sedang kritis.
Sekitar 20 menit dokter didalam sana, akhirnya keluar juga.

“Bapak, istri bapak sudah tidak terselamatkan lagi. Dia kehabisan banyak darah. Transfusi darahnya gagal. Kami mohon maaf”

Jinyoung kemudian terduduk lemas. Dia kehilangan 2 harta yang sangat berharga bagi dirinya.

♡♡♡




Aku comeback nih.
Akhirnyaaa.
Ada yang rindu sama CINTA?

Maafin aku baru muncul karena tugas2 peta sangat sulit. Ya mumpung lagi libur kuliah juga.

Ada bau-bau mau tamat gitu kayaknya.

A M O R E ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang