5

399 54 10
                                    

Wajah Mingyu sama Eunseo sama-sama murung hari ini. Karena kejadian semalam lah yang membuat mereka begini.

Padahal sebelumnya Eunwoo tidak berani menyentuh Dahyun. Tetapi tadi malam, Mingyu dan Eunseo jelas-jelas melihat Eunwoo menggandeng tangan Dahyun. Dan Dahyun terlihat sangat nyaman sekali.

Vernon, Dahyun dan Wooseok yang baru saja sampai dikelas, jadi bingung dibuatnya. Ini nggak biasanya liat duo jahil itu, Mingyu dan Eunseo jadi pemurung.

Wooseok sang anak iseng dan jahil lainnya dikelas dengan sengaja melepas sepatunya lalu menghadapkan sepatunya kewajah Mingyu.

Lebih dari sepuluh detik, akhirnya Mingyu sadar dan menepis sepatu Wooseok dari hadapannya. Dahyun dan Vernon tertawa dan geleng-geleng kepala dibuatnya.

"Apa-apaan sih lo seok. Bau tau nggak? Nih lo cium sepatu gue" Mingyu melepas sepatunya dan mulai mengejar Wooseok.

Tetapi sayang sekali, di depan pintu Mingyu malah nabrak Mina yang baru aja mau masuk kelas.

Alhasil Mingyu sama Mina sama-sama jatuh dan sepatu Mingyu malah nimpluk di kepala Yugyeom yang lagi jalan dibelakang Mina.

Siapa yang nggak sakit ketiban sepatu? Ketiban duit mah baru nggak sakit.

Yugyeom langsung balas Mingyu. Balasnya bukan sepatunya Mingyu dilempar balik ke kepala Mingyu. Tetapi Yugyeom bawa lari dan dibuang ditengah lapangan. Wooseok yang ngeliat itu tertawa pecah. Tetapi Mingyu nggak langsung ngejar Yugyeom. Dia minta maaf dulu sama Mina.

"Min, maaf ya. Nggak sengaja. Ini gara-gara Wooseok nih. Malah sepatu gue kena Yugyeom dan guenya nabrak lo. Dan sekarang sepatu gue dibuang Yugyeom" kata Mingyu.

"Nggak pa-pa kok. Yaudah lo ambil sepatu lo. Masa mau pake kaos kaki doang" kata Mina.

Mingyu garuk-garukin kepalanya yang nggak gatal. "Gue pinjam sepatu lo boleh nggak buat ngambilnya? Kan sepatu lo model sepatu balet gitu. Nggak bakalan rusak kok. Gue janji"

Mina ngangguk. Lalu ngelepas sepatunya. "Jangan lama-lama ya gyu. Gue tunggu di di dalam kelas ya" Myoui Mina mah emang dasar anaknya baik mau gimana lagi.

Mingyu ngangguk. Lalu masukin kakinya kesepatu Mina. Kecil memang, tapi seengaknya buat alas dia jalan kelapangan. Kalo nggak, kaos kakinya kotor.

"Iyaa Min. nggak lama kok"

Mina pengen ketawa tapi kasihan. Terus Vernon datang menghampiri Mina yang lagi jalan menuju mejanya. Lalu menolong Mina yang cuma jalan pake sepatu sebelah.

"Min, kalo sepatu lo bau, entar minta ganti sama Mingyu yang baru ya" kata Vernon.

Mina ngangguk aja ngeiyain kata Vernon.

Dahyun dari tadi udah gemas banget liat ekpresi 3 orang teman sekelasnya itu. Tapi pas ngeliat Eunseo, Dahyun jadi bingung. Kenapa Eunseo sama sekali tidak tertarik dengan kejadian yang baru aja terjadi? Wajah Eunseo masih murung dan kayaknya lagi ngelamun berat.

Dahyun langsung mengampiri Eunseo. Dahyun langsung duduk disebelahnya. Tetapi tetap aja Eunseo fokus ngelamun.

"Seo, kok muka lo pahit bercampur masem gitu sih? Lo kenapa? Lo sakit?"

Eunseo tersadar waktu Dahyun udah megang jidatnya.

Tapi Jidat Eunseo nggak panas.

Ya iyalah Hyun jidatnya nggak panas. Orang hatinya yang panas kok Hyun.

"Gue baik-baik aja hyun"

"Gue kok nggak yakin?"

"Lo terlalu sering nontonin oppa-oppa Korea. Berefek kayak gini jadinyakan"

A M O R E ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang