12

294 54 1
                                    

Sejak kemarin, Dahyun tak henti-hentinya tersenyum. Tepatnya setelah ia pulang dari rumah Mingyu.

Kemarin Dahyun bilang ke Mingyu bahwa dia udah bilang putus ke Eunwoo. Dan Eunwoo juga sudah setuju. Mereka akan menjaga satu sama lain sebagai sahabat. Eunwoo juga berjanji akan menjaga Eunseo, seperti janjinya dulu dan seperti yang Dahyun minta.

Setelah menceritakan kejadian itu pada Mingyu, Dahyun melihat sendiri ekspresi bahagia terpancar dari wajah Mingyu. Dan ia melihat wajah Mingyu yang terus tersenyum sampai dia pulang dari rumah Mingyu. Juga bahkan sampai pagi ini.

Dahyun juga senang dengar kabar kalo Tzuyu juga punya perasaan yang sama dengan apa yang Wooseok rasakan. Dahyun bahagia ngeliat temannya itu akhirnya bisa dicintai oleh orang yang ia cintai pula. Ya walaupun Wooseok sama sekali belum tau mengenai ini. Lambat laun Dahyun juga akan menceritakan ini ke Wooseok agar Wooseok terus berusaha mendapatkan gadis idamannya.

"Setdah, ngelamun aja ibu negara" Yugyeom sama Eunha yang baru datang langsung ngeledekin Dahyun yang senyum-senyum sendiri.

"Rese kalian" kata Dahyun.

Yugyeom sama Eunha cuma ketawa aja ngeliat Dahyun yang tiba-tiba bete.

"Hyun"

"Apa sih gyu. Lagi bete"

"Lah, tadi baik-baik aja lo pas gue liat dari luar. Pas disamperin Yugyeom sama Eunha aja betenya minta ampun. Pengen cepat-cepat gue tembak ya? Tapi hyun, kak Mark masih benci sama gue. Gimana mau jalanin hubungan. Gue harus cari tau dulu penyebabnya"

"Serah gyu. Gue bete tingkat dewa ini. Emang mau ngapain sih? Gue lagi nggak mau bahas hubungan"

"Lo sensi aja. Lo udah ngomong belum sama Eunseo? Dia belum tau lo kalo kita udah tau semuanya. Kita harus ngasih tau dia biar dia nggak terbebani. Kita juga santai aja punya teman kayak dia. Kita juga nggak nuntut dia. Lagian dia asyik"

Dahyun malah mukul keningnya sendiri setelah dengar Mingyu ngomong gitu.

"Gue lupa gyu. Lupa. Nanti deh, jam istirahat atau pulang sekolah ya" Dahyun tampak khawatir dan nada bicaranya udah melunak. Nggak sensi lagi kayak tadi.

"Oke, tapi inget, ngomongnya pelan-pelan. Jangan teriak. Nanti kedengeran orang lain kan kasihan Eunseo"

Dahyun mengangguk.

♡♡♡

Dahyun lagi cariin Eunseo. Soalnya tadi dia nggak ngantin. Di koridor dia malah nemu Wooseok jalan sendiri. Memang nggak biasanya. Soalnya Wooseok kalo nggak bareng Mina, atau nggak bareng Bambam.

"Seok. Liat Eunseo nggak?"

Wooseok menggeleng. "Nggak liat. Kenapa? Eh, lo tumben sendirian. Biasanya juga kalian selalu bersama tak terpisahkan" ledeknya.

"Lo juga. Mina sama Bambam mana? Biasanya kalian selalu bersama dan tak terpisahkan"

"Wah, nggak asyik lo. Plagiat banget kata-katanya"

"Enak aja. Semua orang juga ngomong gitu kali"

Dan akhirnya mereka beradu mulut.
Mereka kalo udah berdebat kelarnya lama.
Untung Mingyu datang dan menengahi mereka berdua.

"Kalian masih aja kayak anak kecil. Seok, lo dicariin Mina diperpustakaan. Dan lo hyun, bukannya mau cari Eunseo, kenapa malah berdebat sih? Jangan sampai telat ngomongnya"

"Iya iya. Gue duluan ya calon kakak ipar" kata Wooseok ninggalin Dahyun yang mau ketawa dan Mingyu yang nahan emosi.

"Lo ngapain disini?" tanya Dahyun.

A M O R E ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang