17

283 50 0
                                    


“Hyun”

Dahyun menoleh, dan mendapati Kino sedang berdiri disampingnya.

Mata Dahyun memandang laki-laki itu datar. Ekspresi tidak jelas terpancar dari wajah Dahyun.

“Nggak ke kantin hyun?”

Dahyun menggeleng kemudian kembali fokus pada bukunya.

Kino menghela nafas. Dia diacuhkan.

“Lo sering baca ya sekarang?”

Dahyun mengangguk tanpa menoleh sedikit pun.

“Hyun” Kino mau megang tangan Dahyun tapi dengan cepat Dahyun tepis.

“Jangan sentuh gue” marahnya.

Dahyun menatap tajam Kino. Sedangkan yang ditatap hanya mengeluarkan ekspresi tidak bersalah.

“Kenapa sih hyun? Gue cuma mau pegang tangan lo doang”

Dahyun berdiri dan mencoba menghindar. Tapi Kino malah melangkah majuDahyun melangkah mundur. Dikelas cuma ada Dahyun sama Kino. Karena istirahat, jadi kelas banyak yang kosong. Dahyun takut kalo kejadian 3 tahun lalu kejadian lagi. Dahyun benar-benar takut. Dia tidak mau hidup dengan sia-sia seperti ini.

Dahyun terus mundur sampai punggungnya mentok di dinding. Sedangkan Kino terus maju. Dahyun mulai merasa takut. Kejadian 3 tahun lalu mulai berputar dalam otaknya. Bayang-bayang Kino memegang pisau kembali terlihat.

Tetapi Dahyun akhirnya sadar dalam dunia nyata saat Kino berhasil menggenggam tangan milik Dahyun.

Tapi saat tangan Dahyun ingin teriak, Wooseok datang sambil menghajar Kino. Dan Kino pun terjatuh. Dibelakang Wooseok, datang Mingyu menyusul dengan wajah panik dan khawatir.

Mingyu segera menghampiri Dahyun dan memeluknya. Dahyun tampak ketakutan.

“Lo, jangan pernah sentuh sahabat gue. Sedikitpun jangan pernah lo sentuh dengan tangan lo” tunjuk Wooseok. Dia mulai emosi.

Tidak lama Vernon datang dengan Mina. Juga ada Eunwoo.

“Lo nggak usah ikut campur” kata Kino.

“Gue ikut campur, karena ini masalah sahabat sekaligus calon ipar gue. Ngerti nggak sih?”

Dahyun bahkan tidak pernah melihat Wooseok semarah ini. Wooseok benar-benar sudah terbakar emosi.

Mina dan Eunwoo cuma saling tatap. Mereka tidak mengerti apa yang sedang terjadi.

Kemudian Mina dan Eunwoo menghampiri Dahyun yang sedang bersama Mingyu. Mingyu melepaskan pelukannya. Dan Mina mengambil alih Dahyun dari Mingyu.

“Gue nggak kenal lo, dan lo nggak kenal gue. Jadi nggak usah sok tau masalah gue” kata Kino.

“Gue ikut campur karena gue tau masalah lo. Lo, jangan macam-macam sama Dahyun apalagi melukai Dahyun. Kalo sampai Dahyun lecet karena lo, lo berhadapan sama gue” sengit Wooseok.

Kino bangkit. Dia menatap Wooseok tajam.

“Tau apa lo? Palingan Mingyu yang cerita ke lo. Jadi mending lo diem”

Mingyu maju dan mendorong Kino. “Jangan sentuh Dahyun gueee” marah Mingyu.

Kemudian Mingyu mengepal tangannya. “Kalo sampai Dahyun luka, lo bukan hanya berhadapan sama Wooseok. Tapi juga sama gue. Lo langkahin dulu mayat gue”

Kino mendecih. “Cih, kalian pahlawan kesiangan. Jangan sok-sok-an deh. Inget ya, urusan gue sama Dahyun, bukan sama kalian. Kalian nggak berhak ikut campur. Kalian bukan siapa-siapa Dahyun”

A M O R E ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang