18

270 47 7
                                    

Hari ini Mark ada rapat penting dengan para direksi perusahaan. Kabarnya, perusahaan yang bekerjasama dengannya itu akan memperkenalkan direktur baru.

Direktur lamanya sudah kembali ke perusahaan awalnya di Jepang. Dan jabatan direktur dilanjutkan oleh sang menantu.

Yang Mark dengar, menantu tuan Jung itu masih muda dan sangat pandai. Menantu tuan Jung juga laki-laki yang hebat dan baik hati. Mendengar itu, Mark sudah sangat senang. Dia tidak sabar mengenal direktur yang baru.

Dan rapat itu berlangsung selama dua jam. Direktur baru itu bernama Joshua. Dia juga keturunan western, sama seperti Mark. Dan Joshua juga orang yang baik seperti yang orang bilang. Dia juga banyak tersenyum.

Selesai rapat, Mark terlebih dahulu meninggalkan ruangan karena dia juga ada rapat lain dikantornya. Tetapi saat di lobi, Mark bertemu seorang perempuan yang tidak asing lagi.

Mata mereka bertemu.

“Kak Mark?”

Mark terdiam. Dia sangat tau dan kenal siapa perempuan ini.

“Sana?”

Perempuan itu mengangguk. “Apa kabar kak?”

Mark seketika lupa dengan rapatnya.

Sejujurnya setelah masalah Mark dengan Jennie, Sana sering menemui Mark untuk memberi penjelasan tentang kehidupan Jennie. Tetapi Mark selalu menolaknya. Namun Mark, tidak pernah membenci Sana. Karena yang Mark tau, Sana begitu baik sekali.

Tapi tamat SMA Sana pergi ke Jepang. Dia kuliah disana dan tinggal bersama neneknya. Makanya setelah itu mereka tidak bertemu selama hampir 5 tahun.

Walaupun Mark sudah tamat SMA tetapi Sana tetap sering menemui Mark karena demi mendapatkan maaf untuk Jennie.

“Aku sangat baik Sana. Bagaimana denganmu?” kata Mark.

“Syukurlah. Aku juga sangat baik, kak” Sana tersenyum.

“Sana”

Sana menoleh. Ia mendapati suaminya sedang berjalan kearahnya sambil tersenyum manis.

“Kamu sudah menikah San?” tanya Mark.

Sana mengangguk malu. “Dua tahun lalu, kak. Di Jepang. Maaf tidak mengundang kakak”

Mark tersenyum. “Perempuan baik-baik pasti dapat laki-laki baik-baik juga San. Kayak kamu sama Joshua”

Sana tersipu malu. Joshua hanya tersenyum.

“Lain kali, mari bertemu. Akan kakak perkenalkan istri kakak”

“Oke kak” kata Sana dan disambut anggukan oleh Joshua.

“Kalau begitu aku duluan ya San, Josh. Aku masih ada rapat”

Keduanya mengangguk.

“Sampai jumpa”

“Bye”

Joshua tersenyum lalu menatap Sana. “Jadi, dia orangnya?”

♡♡♡

Dengan berat hati, Dahyun memang harus masuk sekolah hari ini. Ya, sekarang Dahyun akan ada kuis untuk nilai tambahan.

Saat kuis berlangsung, sesekali Mingyu melirik Dahyun yang tampak tidak berkonsentrasi. Mingyu melihat jelas kalau Dahyun masih sama pucatnya seperti kemarin. Mingyu sangat khawatir terjadi sesuatu pada Dahyun.

Bahkan saat kuis sudah selesai, Dahyun masih setia duduk dibangkunya.

“Hyun, kamu nggak pa-pa? beneran nggak pa-pa? aku khawatir loh hyun” Mingyu mengusap rambut Dahyun perlahan.

A M O R E ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang