Dilea POV
Pagi yang biasa di hari yang biasa. Selain pergi les dan sekolah, kemana lagi anak kelas 11 bisa melangkah. Apalagi buat orang yang hanya berada di level 'Cukup'
"Lea, udah liat berita baru belom? Katanya Big Hit lagi ngadain audisi di Jakarta" Ya beginilah kegiatan fangirl kalau bertemu. Apalagi kalau idolanya sama
"Big Hit? Loh biasanya Big Hit cuma ngadain audisi di Korea aja. Lagian sekalinya bikin audisi di Jakarta pasti yang dicari cowo lagi. Hoax kali ah, grup ARMY aku gak ngomongin soal itu"
"Serius Lea, cek google sana. Pokoknya kamu harus ikut. Aku yang bakal nganterin kamu pulang pergi. Pokoknya harus harus harus!" entah kenapa Ina jauh lebih semangat dari aku sekarang. Padahal dia sudah sering melakukan hal seperti ini dan hasilnya? Bahkan lolos tahap pertama pun engga
"Ina istrinya Jimin yang gak lebih tinggi dari Taehyung, jangan berharap lebih dari aku tentang audisi ini. Audisi SM, JYP, bahkan agensi lain udah ku coba, hasilnya paling tinggi aku tuh cuma lolos tahap pertama. Kamu tau kan Big Hit itu bukan agensi sembarangan. Paling gagal lagi, aku capek ah" Ina malah membuka lebar matanya berusaha melotot tapi terhalang mata sipitnya. Terlihat lucu padahal dia berniat marah. Terkadang aku bingung, kenapa bukan dia yang ikut audisi itu. Dia cantik, dia juga anak sendok emas, suaranya bagus, tariannya? Malah dia yang mengajari beberapa gerakan dari boygroup atau girlgroup yang hits. Dia juga bisa membuat lagu sendiri, karena dia cukup menguasai beberapa alat musik. Tapi kenapa dia malah mendorongku untuk terbang? Bukankah bisa saja kita terbang bersama?
Dia menghela nafasnya, terlihat berat saat aku membahas hal ini lagi. Apa aku menyakiti perasaan lembutnya yang berusaha sebegininya demi aku
"Kamu tau sendiri Lea, orang tuaku cuma mau aku belajar. Bahkan mereka memasang entah apa namanya di alat elektronik ku. Saat aku akan mencari info tentang Bangtan, mereka akan mematikan sepihak komputer atau laptopku. Aku cuma punya kamu buat impian aku. Aku begini supaya ayah dan ibuku tau, fangirling itu gak seburuk yang mereka sangka. Aku mau jadiin kamu contoh, jadi jangan tolak audisi kali ini ya. Aku mohon"
"Tapi Na..."
Dilea POV End
An Idol
Setelah mendaftarkan diri lewat komputer sekolah, tibalah mereka di tempat audisi. Ina benar, ini sungguh-sungguh audisi dari Big Hit Ent. Agensi tempat idolanya berada.
"Aku denger nih, member BTS bakal ikut jadi juri. Wah, gagal atau berhasil aku gak masalah. Yang penting bisa liat BTS secara langsung. Eh.. Eh, kita bisa salaman gitu gak sih? Kayak pas audisi Indonesian Idol gitu Le, kan lumayan bisa pegang tangan Jimin" Ina sekarang sibuk membayangkan hal-hal aneh di kepalanya. Seperti 'Jimin bisa dipegang gak sih?' 'Jiminnya bisa dibawa pulang gak sih?' 'Mungkin gak nanti pas dia audisi, Jimin tiba-tiba minta kontaknya, terus mereka kontakan, deket, terus bisa jadian' Delusi fangirl
Berbanding terbalik sama Dilea, dia gugup bukan main. Dan celotehan Ina makin ngebebanin pikirannya. Apa iya didalam ada member bangtan? Kalo iya, itu gak baik buat jantungnya. Gimana bisa dia konsentrasi sama audisi kalo didepannya ada idolanya, terutama Taehyung bias nya. Apa kira-kira komentar yang dia dapat dari Suga yang savagenya bukan main? Apa yang harus dia debus jungkir balik supaya dia lolos?
"Nomor 3119 Dilea Hastari, 3120 Ina Ayuningtyas, 3121 Yunita Alvini, silahkan masuk" Ina langsung berdiri dan menarik Dilea dengan semangatnya. Sementara yang ditarik seperti orang yang tidak bernyawa. Mungkin terlalu gugup, apalagi mendengar namanya disebut pertama kali. Artinya? Dia tampil duluan.
Dilea masuk ke ruang audisi, sementara 2 orang lainnya menunggu diruang tunggu tepat di luar ruangan audisi tersebut. Dia berjalan ragu dan ditatap aneh oleh beberapa juri didepannya.
Ini bukan cuma impian ku, tapi juga Ina sahabatku.
"Are you okey, Dilea? Nervous?" sapa suara berat disana. Yang membuat Dilea mengangkat kepalanya.
"Little bit nervous. I'm sorry" sahut Dilea. Benar, mereka diruangan ini sekarang. Mereka dengan lengkap duduk manis dihadapannya. Orang yang selama ini ingin ditemui Dilea. Mereka yang menyita waktu, pikiran, dan hati Dilea. Mereka yang membuat ponsel Dilea penuh, dan disetiap harinya selalu ada pemberitahuan Ruang Penyimpanan Penuh. Mereka, Bangtan
"It's ok Dilea. Let's show us" kalimat yang keluar dari seorang pria berwajah tegas dan memiliki jari pendek itu makin menyadarkan gadis berambut coklat tersebut. Dan musik mulai mengalun
Hanya harus mencoba kan. Lagi pula ini keuntungan besar karena bisa memperlihatkan diriku diantara lautan manusia yang lain. Mereka hanya melihatku, hanya aku~
.
.
.
.
.
.
😂😂😂😂

KAMU SEDANG MEMBACA
An Idol
FanfictionKisah perjalanan seorang fan, yang mencoba peruntungan sebagai Idol untuk bertemu Idola nya. 06.07.18 - #1 in yoonara