For Now

243 31 2
                                    

23.56 KST

Entah kenapa Dilea bersikap seperti orang bodoh saat ini. Setelah mendengar berita dating antara Taehyung dengan Jieun, Agensi pun akhirnya angkat bicara dan membenarkan pernyataan tersebut. Memang hanya metode pengenalan, tapi tetap saja menyakitkan. Sudah berjam-jam dia disini, pemilik studio Genius Lab bahkan sudah pulang 1 jam yang lalu. Namun gadis itu masih betah duduk di kursi kerjanya sambil sibuk dengan kertas-kertas dihadapannya

"Bahkan liat liriknya aja aku nangis lagi" tepat! Dia sedang membuat lagu saat ini, dibantu oleh masukan seorang Min Yoongi. Tanpa terasa kekecewaan itu muncul lagi, sebagai seorang fans, dia akui dia kecewa dengan cara agensinya yang menghalalkan segala cara untuk seseorang yang masih termasuk kedalam silsilah keluarganya.

Keesokan paginya gedung itu kembali ramai, semua orang kembali pada pekerjaannya masing-masing. Bahkan sang pemilik studio sudah datang sejak beberapa menit yang lalu dan sedang mendengarkan lagu buatan gadis yang tidak bisa dikatakan dalam keadaan baik disebelahnya

"Lagu duet hm?" pria itu nampak serius mendengarkannya. Sesekali matanya terpejam untuk menikmati setiap kata dan nada yang keluar dari sana

Dilea mengangguk, walaupun tak terlihat oleh Min Yoongi. Gadis itu sibuk merangkai kata-kata yang akan dia ucapkan pada seseorang yang akan dia temui sebentar lagi

"Sudah bagus, aku suka kau mendengarkan masukanku. Lagunya menjadi lebih lembut. Tapi, suaranya bukankah lebih masuk pada Jungkook atau Jimin? Kau akan susah mengimbangi suara beratnya" pria itu berbalik, menghadap Dilea yang wajahnya nampak yakin pada pilihannya

"Kalau begitu, biar aku yang menyesuaikannya. Dia tak perlu bersusah payah. Aku lah yang akan berusaha"

"Cucilah wajahmu dulu. Aku akan mengirimkan file lagu ini ke ponselmu untuk didengarkan dan dipelajari lagi"

An Idol

Setelah dirasa sudah siap, kini gadis cantik berwajah pucat itu pergi mencari seseorang yang ingin dia temui. Bak gayung bersambut, 3 orang pria dengan salah satu tujuannya baru saja datang dan berjalan dengan ringan ke dalam gedung agensi tersebut

"Tae oppa!" panggilnya pada seorang pria tinggi berambut blonde yang sedang asik membicarakan sesuatu dengan 2 orang disebelahnya

"Ah, ye Dilea-ssi. Wae?"

"Ini, bisakah kau nyanyikan lagu ini bersamaku? Untuk demo lagu" Dilea memberikan sebuah kertas yang sudah diisi oleh lirik dan juga not-not yang disesuaikan

"Akan ku lakukan, kapan?"

"Kapanpun kau bisa"

An Idol

Dilea sudah bersiap dengan lagunya, sesuai waktu yang sudah ditentukan hari ini dia dan Kim Taehyung akan melakukan sebuah project rekaman untuk lagu yang akan dia kirim pada atasannya. Cukup lama dia menunggu, hingga pada akhirnya memutuskan melakukan rekaman sendiri sambil membunuh waktu. Benar saja setelah setengah bagian dari lagu itu dinyanyikan Dilea, pria itu datang. Wajahnya terlihat kurang baik, agak pucat dan kurang terurus. Matanya pun tak sebersih dulu. Dia datang tergesa-gesa dan mengatur nafasnya didepan pintu ruangan ruangan

Rekaman berjalan lancar, semuanya baik. Bahkan hasilnya pun baik. Setelah selesai dengan semua urusannya, Dilea langsung meninggalkan tempat itu. Sebenarnya didalam hati gadis itu ada niat untuk bertanya 'Ada apa?' pada teman duetnya itu. Namun bibirnya tak kuasa bergerak sesuai kemauannya.

(Silahkan di play videonya)

"Lagu itu, benarkah kau akan berhenti disini?" Suara berat itu menginterupsi Dilea dan membuatnya terhenti disaat yang sama. Suara paduan sepatu yang terkena lantai menyapa telinganya. Semakin lama semakin dekat dan membuat dirinya membalikan badan

"Aku akan berhenti dalam artian sebagai 'wanita'. Tapi aku tidak akan pernah berhenti mencintaimu sebagai fans. Sampai kapanpun aku akan terus mendukungmu. Jadi, jangan kecewakan temanku yang lain diluar sana. Rawatlah dirimu dengan baik dan kembalilah tersenyum" Ada perasaan mencelos yang Dilea rasakan. Tak bohong, membedakan cintanya sebagai fans dan sebagai wanita adalah yang tersulit saat ini

"Maka dari itu, tolong selamatkan aku dari perasaan ini. Dengan tidak pernah melepas tanganku"

An Idol

Seiring berjalannya waktu, hubungan antara Dilea dan Taehyung sedikit melonggar. Jika dulu mereka akan berjalan-jalan mencari skin care atau bicara fashion bersama, maka saat ini Jieun lah yang setia menemani Taehyung dan mengisi tempat Dilea sebelumnya. Gadis itu pun sering berkunjung ke dorm Bangtan untuk sekedar haha-hihi atau menyapa semua member. Walaupun jadwalnya sebagai public figure sudah lumayan padat. Dilea pada awalnya berpikir bahwa semua metode itu hanyalah akting dihadapan kamera, namun sekarang dia seakan mengerti maksud dari kalimat 'Cinta datang karena terbiasa'. Tak ada lagi raut wajah masam atau tidak nyaman yang di tampilkan Taehyung sewaktu awal hubungan mereka terpublikasi. Semua terlihat normal saja setelah sekian lama mereka berakting dibeberapa kesempatan

Saat ini para member sedang disibukan oleh comeback dengan single mereka Blood Sweat & Tears. Dilea pun ikut berpartisipasi untuk beberapa penampilan. Dengan baju yang senada dengan member lainnya, dia menikmati setiap panggung tempatnya berdiri. Walaupun respon fans masih sama. Tak ada yang berubah

"Oppa, bisa antar aku ke dorm Flower Child saja? Aku ingin istirahat disana" permintaan itu sontak membuat Hoseok, Jin, RM dan  Taehyung kaget

"Kenapa? Kita kan bisa istirahat di dorm Bangtan" protes Seokjin. Jika gadis itu tak ada, kelak siapa yang membantunya didapur? Mungkin itu pikirnya

"Biarkan saja dulu, dia butuh istirahat yang sebenarnya" Taehyung mengembalikan atensinya pada jalanan diluar jendela. Sebenarnya dia pun ingin protes, tapi dialah awal mula lelah dari seorang Dilea. Sejujurnya dia juga lelah karena beban dari nama Bang Jieun, namun dia tau, Dilea lah yang paling lelah memikirkannya

"Gomawoyo" dan sesampainya dia didepan dorm grupnya, dengan langkah gontai Dilea masuk kedalam dan sangat kebetulan, semua member dalam formasi lengkap dan baru saja menyelesaikan acara menonton drama bersama. Hal yang jarang dia dapatkan di dorm Bangtan, karena semua member selalu sibuk dengan aktifitasnya masing-masing

"Eoh? Dilea-ssi" ucap Nara

"Eonni-yaa..." bibirnya melengkung ke bawah, matanya pun mulai berair. Suara indahnya berubah jadi isakan, dan tas yang berisi beberapa keperluannya terjatuh dengan bebas dari tangan mungil si gadis berambut pendek tersebut

"Aku... Tak... Apa..." lanjutnya dan langsung menjatuhkan dirinya ke lantai. Kakinya dirasa tak kuat membawa semua beban di pundaknya. Tapi kata yang terucap hanyalah sebuah kebohongan 'Aku tak apa'

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
(。•́︿•̀。)(。•́︿•̀。)(。•́︿•̀。)

An IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang