part two

3.8K 145 2
                                    


dihari kedua ospek untungnya Clea tidak telat lagi, dia gak mau berurusan dengan seniornya itu, semua maba dikumpulkan di lapangan beserta perlengkapan yang kemarin disebutkan, topi dari potongan bola plastik sudah bertengger dikepala Clea, rambut panjangnya dikepang dua, juga name tag dari kardus sudah mengalungi lehernya, bertuliskan namanya yang dibuat terbalik ATSERAELC AEDIUG

kali ini gantian Maxen yang memberikan instruksi, “ SEMUANYA HADAP KE DEPAN!! GAK USAH NUNDUK! GAK USAH SENYUM! GAK USAH NENGOK-NENGOK!! EMANGNYA ADA NENGOK GERAK!! ” bentak Maxen yang membuat seluruh Maba menurut karena takut, kecuali Clea yang terlihat biasa-biasa aja.

“ hari ini semua pembina OSPEK akan mengecek perlengkapan kalian!! KALAU SAMPAI ADA YANG SALAH, selamat! Kalian akan dapat reward dari kita. ” ancamnya yang terdengar sangat mencekam di telinga para Maba, semua pembina OSPEK mulai mengecek perlengkapan mereka satu persatu, tidak sedikit yang salah dan mereka dipisahkan dari barisan untuk mendapatkan hukuman pastinya.

Clea menghela nafas lega untung dia mengenakan atribut lengkap, Hans berhenti dihadapan Clea dengan tatapan tajamnya, “ C L E A R E S T A  G U I D E A! ” ucap Hans mengeja papan nama Clea dengan nada suara yang terdengar sinis.

Clea diam, dia hanya menundukkan kepalanya, bukan karna takut, tapi dia malas kalau harus melihat wajah ketua panitia itu.

“ kalau dipanggil jawab!! ” bentak Hans tiba-tiba yang membuat Clea terlonjak kaget.

Clea berusaha sabar, “ iya kak! " jawab Clea memilih mengalah, dia gak mau kalau sampai dia tidak lulus OSPEK.

“ tumben banget kamu gak ngelawan!? kemarin sok-sokan ngebantah ucapan saya!! sekarang kenapa jadi ciut!!? ” sindir Hans sinis, ingin sekali rasanya Clea menonjok wajahnya yang kelewat ganteng itu, tapi dia harus mengontrol emosinya, dia gak mau dipermalukan di depan umum lagi.

“ maaf kak! ” ucap Clea pelan.

Hans tersenyum miring, “ maaf? UDAH SADAR KAMU!? ” bentak Hans lagi, Clea menghela nafas gusar, giliran dia mau minta maaf malah dibentak-bentak, gak bisa biasa ya dia?

“ iya kak! ” balas Clea sekenanya, masih mempertahankan kesopanan nya untuk memanggilnya kakak.

“ Jangan cuma iya-iya doang!! kalau sampai saya dengar kamu buat masalah lagi, jangan salahin saya kalau kamu gak lulus OSPEK!! ” tegas Hans yang hanya diangguki oleh Clea, mengalah untuk saat ini mungkin yang terbaik.

Hans membalikkan badannya dan bergabung dengan kesepuluh pembina OSPEK yang sudah berjejer rapi di depan dengan gaya angkuhnya.

“ semua maba keliling universitas ini sekarang juga, kalian harus kembali kesini dalam 15 menit!! ” perintah pembina OSPEK yang diketahui bernama Alvaro, semua peserta OSPEK spontan terkejut mendengar perintah senior mereka, lima belas menit? bayangin aja mereka harus keliling universitas selama 15 menit, jelas-jelas universitas itu luas banget, mana mungkin cukup cuma 15 menit.

suara yang berasal dari para maba mulai terdengar riuh, apalagi yang mereka bahas kalau bukan masalah perintah konyol dari pembina OSPEK tadi, gak masuk akal.

“ DIAM!! ” bentak salah satu pembina OSPEK yang kali ini bernama Azriel, suaranya terdengar sangat kencang ditambah lagi dengan microphone yang dipasang di samping telinga mereka.

semua mahasiswa baru sontak diam, “ WAKTUNYA DIMULAI DARI SEKARANG! CEPAT!! ” tegas Hans yang detik itu juga membuat seluruh Maba berhamburan keluar lapangan secara tergesa-gesa.

Clea dan Patricia daritadi berlari beriringan, Patricia berhenti berlari sejenak lalu memegangi lututnya, sesekali dia mengatur nafasnya yang tidak beraturan, “ Gila tuh pembina OSPEK! seenak jidat suruh Maba keliling lapangan seluas ini cuma dalam 15 menit!! ” cerocos Patricia panjang lebar.

OSPEKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang