akhirnya Clea menginap dirumah Hans karena sudah larut malam, apalagi kondisi Hans yang masih masa recovery rasanya tidak memungkinkan untuk mengantar Clea pulang, jadi tidak ada opsi lain selain bermalam disana.Clea memandang langit-langit kamar, dia memang tidak bisa tidur daritadi, mungkin karena dia gugup karena ya ini kali pertamanya dia bermalam di rumah cowok, dia bukan gugup atau takut Hans akan macam-macam dengannya, dia yakin Hans tidak akan melakukan hal semacam itu, cuma dia agak gugup karena sedekat ini dengan Hans_tidur diranjang yang sama, bahkan saat ini Clea bisa mendengar hela nafas Hans.
" kenapa gak tidur? " Tanya Hans tiba-tiba, namun masih dengan mata terpejam.
Suara Hans sedikit mengejutkannya, " gak bisa tidur! " jawab Clea.
Hans bangkit dari posisi tidurnya, kemudian menoleh kearah Clea, " Lo mau dibacain dongeng? atau dinyanyiin lagu nina bobo biar bisa tidur? " celetuk Hans asal.
Clea merengut, " ngeselin! "
Hans terkekeh, " lagian lo kek pengantin baru aja, gugup banget sampe gak bisa tidur gitu! "
Clea melotot, " siapa yang gugup! gue gak gugup kali. " Protes clea tak terima.
Hans tersenyum menggoda, " masa? pipi lo aja merah tuh. "
Spontan clea memegang pipinya, apa iya pipinya memerah, " ish tau ah! " sungut clea sebal.
Hans terkikik gemas melihat tingkah laku cewek di sebelahnya itu, " anggap aja latihan sebelum jadi pengantin baru! " ledeknya.
" siapa juga yang mau nikah sama lo! " tolak clea mentah-mentah.
" emang gue bilang lo harus nikah sama gue? kan gue cuma bilang latihan aja sama gue, nikahnya mah sama siapa kek terserah lo! " jawab Hans seenak jidat, " atau sama cowok idaman lo itu si gavin gavin! " lanjutnya sambil menggerutu.
Clea lantas mencubit perutnya, " apa sih lo Gavin Gavin mulu! gue males dengernya! " omel Clea.
Hans seketika langsung sumringah, namun sebisa mungkin dia menyembunyikan ekspresi wajahnya, " Kenapa males? kan lo suka sama dia! " pancing Hans.
Clea mendelik, " duh stop deh bahas dia! lo kali yang suka sama dia, ngomongin nya dia mulu! " desis clea.
Hans jadi geli sendiri mendengarnya, dia masih straight kali, " Sembarangan! "
untuk beberapa saat hening.
Hans tiba-tiba teringat sesuatu, " oh iya gue inget! " sahutnya.
Clea menoleh, " inget apa? "
" gue sempet ngelukain tangan salah satu komplotan yang nyerang gue waktu itu! " jawab Hans sambil mengingat-ingat kronologi kejadian sore itu.
" Lo serius? wah bagus dong, itu bisa jadi petunjuk kita buat nemuin pelakunya! " sahut clea antusias, lebih antusias dari mencapai cita-citanya.
Hans tersenyum kecil melihat clea nampak bersikeras menangkap pelakunya, " Lo udah cukup bantuin gue, jangan terlalu jauh! " Peringat Hans pelan.
" Kenapa? " tanya clea mendadak lesu.
" bahaya buat lo! " Jawabnya.
Clea menatap Hans serius, " Kan ada lo! "
Hans diam sesaat, tatapan nya sangat dalam, " Jangan nyusahin gue! " sahutnya asal jeplak, gagal sudah momen ala drakor ini, emang pada dasarnya jangan berharap apapun sama dia.
Clea memukul lengannya cukup keras, demi apapun dia baru aja mengacaukan suasana, " nyebelin banget! "
Hans tertawa, " ya lagian gue juga manusia Cle, kalo gue ditusuk ya gue mati! dikira gue super hero apa! "
KAMU SEDANG MEMBACA
OSPEK
Dla nastolatkówpernah dengar istilah OSPEK? Yap! OSPEK singkatan dari Orientasi Siswa dan pengenalan Kampus, sama halnya dengan MOS dan MPLS di SMA, bertujuan untuk mengenalkan dan memberikan arahan kepada para mahasiswa baru mengenai kehidupan kampus. Pasti yang...