part thirteen

2.1K 102 9
                                    


hari ini semua Maba kembali dikumpulkan di aula untuk menyaksikan pertunjukan UKM dari masing-masing perwakilan, sedari tadi Clea hanya diam memperhatikan sambil sesekali mengecek kearah arloji ditangannya, sudah dua jam lamanya pertunjukan UKM itu berlangsung.

nah itu dia tadi pertunjukan UKM dari perwakilan mahasiswa, gimana? keren banget kan? kalian juga bisa ikut lho, bagi yang mau ikut bisa daftar sama masing-masing ketua UKM! ” sahut senior wanita dengan microphone yang bertengger di samping telinganya.

“ kalau gitu makasih atas waktunya, dipersilahkan untuk bubar! ” titah pembina OSPEK yang lain.

masing-masing mahasiswa berhamburan keluar aula begitu juga dengan Clea dan Patricia, namun sanking ramainya mahasiswa yang berebut keluar ruangan membuat Clea terdorong jatuh.

Cup!

Clea melebarkan matanya saat melihat siapa yang sedang ditubruknya, dan tanpa sengaja bibirnya menempel tepat di pipi tirus pria tegap itu, posisi mereka saat ini yaitu Clea berada diatas cowok berkaos hitam polos bertuliskan ' aktivis OSPEK HU '

Bisa kalian simpulkan dari tulisan di kaosnya kalau dia pasti salah satu dari pembina OSPEK di kampus, Clea buru-buru menjauhkan wajahnya yang berjarak sangat dekat dengan wajah senior itu, “ Hans!? ” pekik Clea terkejut.

Hans hanya berekspresi biasa aja, “ harus banget setiap detik bikin masalah? gak bisa gitu pelan dikit jadi cewek!? ” sindir Hans dingin, banyak orang yang memperhatikan mereka berdua.

Clea merengut, lagian ini juga bukan kemauannya, salah mereka lah yang seenaknya dorong-dorong Clea sampai jatuh, “ salah mereka lah gak sabaran banget! gue didorong. jatuh. dan gak sengaja nubruk Lo. ” ucap Clea menjelaskan kronologinya.

Hans menghela nafas berat, “ berdiri! ” suruh Hans jutek, kalian gak usah heran kalau dia jutek, faktor utamanya karna dia masih marah sama Clea.

Clea yang belum mencerna ucapan Hans hanya mengernyit, “ ha!? ” respon Clea spontan.

Hans berdecak, “ berdiri!! Lo berat. ” ketus Hans yang detik itu juga membuat Clea tersadar dengan posisinya saat ini, segera dia bangun dari atas Hans sambil merapikan rambutnya yang sedikit berantakan.

Hans mengangkat sikutnya yang terasa perih, ternyata sikutnya terluka dan mengeluarkan cairan berwarna merah, mungkin gara-gara sikutnya sempat nyium lantai tadi, Clea yang melihatnya langsung beralih menyentuh tangan Hans dengan panik.

“ sikut Lo luka! ” ucap Clea cemas.

Hans menatapnya datar, “ gue tau! ” balasnya lagi-lagi cuek.

“ gue obatin ya! ” pinta Clea merasa bersalah.

Hans menggeleng, “ gak perlu! cuma luka sedikit, gak usah berlebihan. ” tolak Hans yang detik itu juga membuat Clea rasanya ingin menjambak rambutnya kencang, lagian ini juga kan gara-gara dia udah nolongin Clea, wajar kan kalau Clea mau obatin.

“ nanti yang ada luka Lo malah infeksi kalau dibiarin! ” sungut Clea sebal.

It's Ok! ini cuma luka kecil, gak akan bikin gue mati! ” balas Hans asal, Clea mendengus kesal, susah emang kalau ngomong sama orang yang keras kepala.

“ gue tetep akan obatin luka Lo, titik!! ” tukas Clea bersikeras.

Hans mendesah pelan, “ terserah! ” ucap Hans memilih mengalah, dia tau kalau Clea adalah cewek keras kepala, dia gak akan menyerah walaupun udah ditolak sedemikian rupa.

“ ayo kita ke UKS! ” ajak Clea sambil menarik tangan Hans tanpa menunggu jawaban darinya, sedangkan Hans hanya diam mengikuti arah kemana Clea akan membawanya, pasrah aja udah.

OSPEKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang