clea mendudukkan dirinya di kursi yang terletak di sebelah Patricia, hari ini dia sengaja datang lebih awal demi menghindari Hans yang bersikeras untuk menjemputnya dan bertemu dengan orang tuanya, dia cuma belum siap untuk memberitahu kedua orangtuanya perihal hubungannya dengan Hans, lagipula hubungan mereka dilandasi atas dasar keterpaksaan, dan Clea belum merasakan suka atau apapun itu terhadap Hans.
Patricia mengernyit menatap Clea, " tumben banget Lo pagi-pagi gini udah duduk manis dikelas? biasanya juga Lo dateng agak siangan. " tanya Patricia heran.
Clea melirik kearahnya sekilas kemudian menenggelamkan wajahnya diantara lekukan tangannya diatas meja, " Hans bilang kalau dia mau jemput dan minta izin sama ortu gue, tapi karna gue gak mau jadi gue ngarang alasan kalau hari ini ada kelas pagi. " jawab Clea masih tetap dalam posisinya.
Patricia mengangguk, " sebenarnya Lo suka gak sih sama Hans? " tanya Patricia dengan guratan di dahinya.
Clea spontan menengadahkan kepalanya untuk melihat lawan bicaranya, " gak lah, Lo sendiri udah tau jawabannya! " balas Patricia sambil menghela nafas kasar, " kenapa tiba-tiba Lo nanya gitu? " tanya Clea dengan alis terangkat sebelah.
Patricia terdiam sejenak, ragu untuk mengutarakan isi pikirannya, " gue punya ide buat Lo, meskipun agak gila dikit sih! " balas Patricia yang lagi-lagi membuat Clea menghela nafas untuk kesekian kalinya, dia rasa semua ide-ide Patricia alhasil gak akan merubah apapun.
" Lo dengar ya, ide Lo yang kemarin aja sama sekali gak berhasil! nyatanya apa? hubungan gue sama Hans gak putus-putus juga. " tukas Clea sebal, faktanya rencananya memang gagal total.
" gue yakin rencana kali ini pasti berhasil, percaya sama gue! pasti Hans bakalan mutusin Lo secepatnya. " sahut Patricia mantap, tapi bukannya kemarin-kemarin juga dia bilangnya yakin sama rencananya sendiri? tapi ujung-ujungnya gagal juga.
" kalau sampai tetap gagal gimana? gue juga yang malu. " desis Clea tajam, dia gak mau ngelakuin hal konyol seperti kemarin didepan Hans, bisa-bisa Harga dirinya jatuh.
" dijamin gak! Lo cukup ikutin apa yang gue bilang! " bantah Patricia percaya diri, lagi-lagi Clea harus memberinya kesempatan.
" oke, apa rencana Lo!? " tanya Clea mengalah, semoga aja rencananya kali ini bisa berjalan dengan mulus dan sesuai dengan ekspektasi mereka.
" Lo harus pacaran sama kak Gavin! gue yakin pasti Hans langsung mutusin Lo kalau tau Lo jadian sama kak Gavin. " jawab Patricia yang detik itu juga membuat Clea rasanya ingin terkena serangan jantung.
Clea melotot, " ha!? LO GILA YA!? gak, gue gak mau!! " tolak Clea mentah-mentah, gila aja pacaran sama kak Gavin, kenal aja baru kemarin.
" katanya Lo mau Hans mutusin Lo! gimana sih!! " sengit Patricia tajam, ya tapi emangnya gak ada cara lain gitu?
" gak gini juga kali!! Lagian Lo PD banget sih kalau kak Gavin suka sama gue! halu Lo. " ketus Clea keki, mentang-mentang kemarin Gavin nyamperin dia ke kantin terus ngajak kenalan bisa jadi bukti kalau dia suka sama Clea gitu? yang benar aja.
Patricia menoyor kepala Clea geram menggunakan jari telunjuknya, " cuma cewek bego yang gak bisa lihat kalau Kak Gavin itu suka sama Lo! lagian ngapain Dia ngajak Lo kenalan kalau tujuannya bukan buat ngedeketin Lo! apalagi dia juga salah satu mahasiswa terkenal seantero sekolah, pasti banyak yang ngejar-ngejar dia! tapi faktanya dia milih Lo, Cle!! masa Lo gak bisa lihat itu sih!! " jelas Patricia geregetan, sahabatnya emang tipe cewek yang gak peka walaupun di kodein sedemikian rupa.
Clea mendengus, " oke, anggap aja kalau dia suka sama gue! terus langkah selanjutnya gue harus pura-pura nembak dia gitu? ogah!! " tolak Clea mutlak, dia kira Clea itu cewek apaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
OSPEK
Roman pour Adolescentspernah dengar istilah OSPEK? Yap! OSPEK singkatan dari Orientasi Siswa dan pengenalan Kampus, sama halnya dengan MOS dan MPLS di SMA, bertujuan untuk mengenalkan dan memberikan arahan kepada para mahasiswa baru mengenai kehidupan kampus. Pasti yang...