part Six

2.7K 125 6
                                    

saat ini Clea sedang berada di kantin kampus dengan Patricia, Dia menopang dagunya sambil mengerucutkan bibirnya kesal, percuma aja Dia buat Hans Illfeel, nyatanya saran dari Patricia tidak ada yang mempan.

“ Lo kenapa pagi-pagi udah cemberut gitu? ” tegur Patricia sambil menyuapkan siomay ke dalam mulutnya.

Clea menatapnya malas, “ asli gue kesel sekesel-keselnya orang kesel, Lo tau gak? kemarin gue ketemu sama Hans di toko buku, dan Dia ngajak gue makan bareng di restoran, so gue iyain aja karna gue pikir itu bisa jadi akses buat bikin Hans Illfeel, gue udah coba berbagai macam cara yang biasanya gak cowok suka, tapi semuanya gagal, gak ada satupun yang berhasil. ” cerocos Clea panjang kali lebar, tangannya sesekali mengepal karna geregetan dengan kejadian kemarin.

“ emang Lo tunjukkin Dia cara gimana sampai Dia gak Illfeel? ” tanya Patricia kalem sambil menaikkan sebelah alisnya heran.

“ gue udah lakuin hal yang aneh-aneh tapi tetap aja dia gak Illfeel, gue sengaja tumpahin minuman diatas meja sampai bajunya basah karna kena jus, tapi dia malah bilang It's Ok dan beranggapan kalau mungkin gue gak sengaja, gue juga udah makan berantakan, sampai-sampai gue rela jadi cewek alay yang berlagak minta disuapin, kurang Se-illfeel apa coba? ” gerutu Clea yang membuat Patricia tercengang.

“ Lo serius dia sama sekali gak Illfeel? ” tanya Patricia dengan tatapan mengintimidasi, yang benar aja ada cowok yang gak Illfeel sama cewek kayak gitu, kalaupun ada pasti langka, dan mungkin Hans salah satunya.

Clea menggeleng cepat, “ dan kemarin Dia udah bikin gue baper, dia berusaha dapetin boneka yang gue mau sampai-sampai berkali-kali dia gagal dalam permainan nembak sasaran gitu, apalagi dia ngajak gue naik bianglala berdua. ” cerita Clea yang membuat Patricia serius sekali mendengar ceritanya, Dia rasa ada yang aneh.

“ jangan-jangan... ” jeda Patricia menggantungkan ucapannya.

Clea mengernyit, “ jangan-jangan apa? ” tanya Patricia heran dengan tatapan Clea yang seolah mengintimidasi nya.

“ jangan-jangan Hans emang beneran suka sama Lo! ” tebak Patricia seenak jidat yang membuat Clea tersedak saat sedang meminum segelas Lemon tea ditangannya, yang benar aja! tidak, tidak mungkin! mana ada Hans suka sama Dia, menurut Clea tujuan Hans dekatin Dia itu cuma untuk mempermainkan nya.

“ secara gue dengar dari anak-anak murid kalau dia itu gak pernah care sama cewek, kesentuh cewek dikit aja marah, gue rasa dia punya penyakit alergi sama manusia, makannya dia gak pernah dekat-dekat sama cewek. ” cerocos Patricia yang mulai ngawur, Clea melotot, mana ada penyakit alergi sama manusia? Dia lagi halu sepertinya.

“ apaan sih Lo! gak usah ngaco, mana mungkin cowok tenar kayak dia naksir sama gue! ” ucap Clea sambil meminum segelas Lemon tea yang tersisa setengah gelas.

“ kenapa gak mungkin? ” sahut seseorang tiba-tiba dari belakang Clea yang membuatnya membalikkan badannya, Dia kenal suara ini, suara yang akhir-akhir ini selalu di dengarnya, siapa lagi kalau bukan Hans, Clea memejamkan matanya rapat-rapat sambil mengepal tangannya, mampus Dia! kenapa Dia pakai acara bilang gitu coba? mau taruh dimana muka Dia, Clea berharap Dia bisa menghilang darisana detik itu juga.

“ LO? sejak kapan Lo berdiri disitu? jangan bilang kalau Lo nguping? Lo itu emang kurang kerjaan banget ya. ” tukas Clea naik darah, berada di dekat Hans memang selalu menguras tenaganya, bawaannya Dia pengen makan orang.

“ gue gak berniat nguping, tapi karna gue punya telinga yang masih berfungsi, jadi gue dengar dengan jelas semuanya. ” jawab Hans enteng tanpa rasa berdosa, Clea semakin geregetan sendiri dengan sikap tenang Hans.

OSPEKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang