16

16.3K 1.6K 255
                                    

"Aku mencintaimu."

"Kau ini bicara apa?"

Jungkook memasuki ruang santai. Melirik Jiyoon yang tengah duduk di sofa dengan suara televisi yang sangat kencang. Sementara itu Taehyung berjalan di belakangnya. Mereka baru saja membeli jajanan pinggir jalan bersama sambil sembunyi-sembunyi di sore hari. Sementara anggota yang lainnya tengah disibukkan dengan kegiatan masing-masing. Setidaknya mereka punya waktu untuk bersantai setelah pulang dari Amerika.

"Aku mencintaimu. Apa kau bisa mendengarnya sekarang?"

"Aku .... aku juga mencintaimu."

"Kalau begitu menikahlah denganku."

Mendengar dialog dari acara televisi yang tengah ditonton Jiyoon, Taehyung langsung menoleh pada layar televisi dengan ukuran 55 inch itu. Matanya langsung membola begitu melihat sang pemeran wanita sudah memejamkan mata dalam pelukan pemeran pria yang sudah memajukan wajahnya. Tinggal sedikit lagi sebelum kedua bibir dari dua makhluk berbeda jenis itu menyatu.

"YAK! JEON JUNGKOOK CEPAT TUTUPI LAYARNYA!"

"Apa?"

Jungkook langsung menoleh ke arah layar televisi dengan cepat tanpa takut bahwa lehernya mungkin saja patah. Matanya yang bulat bahkan seperti hendak keluar. Lelaki itu segera berlari hingga nyaris tergelincir menuju ke arah televisi. Napasnya terengah-engah ketika berusaha menutupi layar televisi yang lebarnya melebihi tubuhnya.

Jiyoon yang melihat tingkah Jungkook mengernyit heran. Tidak mengerti mengapa tiba-tiba lelaki bermata bulat itu menghalangi acara yang tengah ditontonnya.

"Hyung, cepat ganti saluran televisinya!"

"Eo," sahut Taehyung. Dia segera meraih remot di samping Jiyoon dan mengganti saluran televisi menjadi acara anak-anak.

Jungkook menghela napas lega. Lelaki itu geleng-geleng kepala memperhatikan Jiyoon.

"Biar aku yang mengurusnya."

Paham dengan ucapan Taehyung, Jungkook mengangguk. Dia kemudian berjalan gontai menuju kamarnya. Sementara itu, Taehyung mengambil posisi duduk di samping Jiyoon yang kini menatapnya dengan bibir mencebik.

"Kenapa acaranya diganti, Oppa?"

"Jiyoon-ie, acara seperti itu bukan sesuatu yang bisa kau tonton."

Jiyoon kembali mengernyit. "Kenapa begitu?"

"Ada batasan usia untuk menonton acara yang ada di televisi. Dan acara yang baru saja kau tonton itu bukan sesuatu yang bisa anak seusiamu tonton, Jiyoon." Taehyung menjelaskan dengan nada lembut sambil mengusap kepala Jiyoon. Dia kemudian mengganti saluran televisi ke acara untuk anak-anak lainnya. "Nah ... acara seperti ini yang boleh kau tonton. Kau mengerti?"

"Lalu kapan Jiyoon bisa menonton acara orang dewasa?"

Taehyung mendadak terdiam. Mendengar kalimat itu membuatnya memutar otak. Hm ... acara orang dewasa ya.

"Nanti kalau kau sudah cukup umur."

"Lalu kapan Jiyoon cukup umur?"

Taehyung kembali berpikir. "Hm ... 15 tahun lagi."

Jiyoon membulatkan bibirnya. Gadis kecil itu langsung mengangkat kesepuluh jarinya dan menghitung sampai sepuluh. Angka lima belas itu lebih dari sepuluh dan itu berarti akan lama sekali.

Jiyoon mencebik lucu. "Kenapa lama sekali?"

Taehyung menahan tawa. Lelaki itu mencubit kedua pipi Jiyoon dengan gemas. "Kau harus bersabar ya."

Hello, Daddy!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang