Yoongi tampak murung. Entah sudah berapa kali dia menghela napas seolah beban hidup tengah berada di pundaknya.
Taehyung yang hendak mengambil air, melihat Yoongi yang tengah melamun di kursi makan dengan tangan memangku dagu. Rapper BTS itu bahkan tidak menyadari kehadirannya. Jadi setelah membasahi kerongkongannya, Taehyung menarik kursi di samping Yoongi dan duduk di sana.
"Kau masih memikirkan soal kemarin, Hyung?"
Yoongi melirik Taehyung tanpa minat sebelum kembali menghela napas.
"Yak, berhentilah menghela napas begitu. Kau semakin terlihat seperti kakek-kakek."
Sekali lagi Yoongi hanya menghela napas, membuat Taehyung memutar bola mata menahan jengkel.
"Kalau kau tidak mau berpisah jauh dengan Jiyoon juga tidak masalah, Hyung. Kami akan membantumu untuk bicara dengan Sejin Hyung. Lagi pula kami juga tidak ingin berpisah dengannya."
"Tapi yang dikatakan Sejin Hyung ada benarnya. Jiyoon masih kecil. Dia tidak bisa menghabiskan masa kecilnya hanya berdiam diri dalam rumah."
Kali ini Taehyung yang menghela napas. Ikut bingung juga kalau masalahnya seperti itu.
"Ya sudah. Dari pada kita memikirkan hal itu terus menerus, bagaimana kalau kita liburan dulu? Selagi masih liburan. Kudengar Raja Ampat di Indonesia cukup bagus."
"Kau cari mati? Lagi pula Jiyoon tidak punya paspor. Akta lahir saja dia tidak punya."
Taehyung dan Yoongi menghela napas bersamaan. Ekspresi kebingungan tampak jelas di wajah kedua pria asal Daegu itu. Keduanya saat ini tampak seperti pinang dibelah dua dengan posisi tangan bertopang dagu saling berhadapan.
"Ah!" Taehyung menjentikkan jarinya. Lelaki itu dengan bersemangat mengeluarkan ponsel dari saku piamanya. Mengetikkan sesuatu dalam mesin pencarian dan senyum jenaka muncul di wajahnya. "Tidak perlu ke luar negeri. Di sini saja bagaimana, Hyung?"
Yoongi menatap layar ponsel yang disodorkan Taehyung. Membaca sebaris kalimat dan sebuah foto pemandangan destinasi wisata.
"Call!"
...
Yoongi menggengam erat tangan Jiyoon setelah turun dari kapal. Di punggungnya sudah ada tas carrier ukuran 70 liter. Tas yang biasanya digunakan untuk menaiki gunung itu sudah berubah arti menjadi tas turun gunung jika situasinya digunakan Yoongi saat ini.
Setelah menempuh perjalanan udara selama hampir satu jam menuju Provinsi Gyeongsangnam, Yoongi membawa Jiyoon menuju salah satu pulau di sana yang juga cukup menempuh waktu lama melalui perjalanan darat dan laut.
Masker serta topi selalu melekat di wajah Yoongi. Begitu pula dengan Jiyoon. Pasangan ayah dan anak itu selalu menjadi pusat perhatian karena berpakaian sangat tertutup yang membuat mereka terlihat mencolok. Beruntung tidak ada yang mengenali mereka.
Belum apa-apa, tingkah laku ayah dan anak itu sudah sangat menarik perhatian.
"Woah ...." Jiyoon tampak kagum melihat birunya laut dari tepi pantai. Mereka berjalan menyusuri bibir pantai menuju vila yang telah disewa.
Pulau kecil yang dikelilingi laut itu terlihat sepi. Hanya ada beberapa orang yang sepertinya nelayan di sana. Pulau ini menjadi tempat liburan yang disarankan Taehyung tempo hari. Setelah menyiapkan kebutuhan selama liburan dan juga menyewa sebuah vila super besar, akhirnya Yoongi dan Jiyoon memutuskan untuk berangkat lebih dulu. Sementara Taehyung dan Jimin akan menyusul nanti malam. Anggota lainnya juga akan berangkat keesokan harinya. Mereka bilang agar tidak terlalu mencolok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Daddy!
Fanfiction[COMPLETED] Bagaimana jadinya kalau asrama BTS, grup musik hip-hop terkenal asal Korea Selatan, tiba-tiba saja kedatangan tamu tak diundang? Seorang gadis kecil berusia kurang dari 4 tahun yang mengaku sebagai anak dari salah satu anggota BTS. Selur...