Extra Part

16.5K 1.4K 115
                                    

Yoongi menepikan mobilnya di depan sebuah sekolah dasar. Lelaki itu baru saja dari studio musiknya dan langsung pergi untuk menjemput Jiyoon saat waktu menunjukkan pukul setengah empat sore.

Matanya berkeliling mencari presensi dari seorang gadis kecil berambut sebahu yang mungkin tengah berdiri didepan gerbang masuk. Dan lelaki itu menemukannya.

"Jiyoon-ah!"

Yoongi melambai sebelum menutup pintu mobil dan menyeberang untuk menghampiri Jiyoon.

"Sudah lama menunggu?"

Jiyoon merengut. Gadis kecil itu melipat kedua tangan didepan dada.

"Maaf. Tadi Ayah terjebak macet," ujar Yoongi berkilah. Sebenarnya dia terlambat karena memaksa untuk menyelesaikan pekerjaannya. "Jangan marah ya? Sebagai gantinya ayah akan mentraktir Jiyoon-ie es krim."

"Ayah selalu saja terlambat."

"Maaf."

Jiyoon melirik ayahnya sekilas. Kemudian memutuskan untuk berhenti merajuk. Dia tidak bisa jika harus marah terlalu lama pada ayahnya.

"Pokoknya Jiyoon ingin es krim banana ukuran jumbo."

"Siap, Tuan Puteri!" seru Yoongi dengan pose hormat. Dia kemudian meraih tangan mungil Jiyoon untuk digenggamnya. "Kita beli es krimnya sebelum pulang. Ayo."

Jiyoon menuruti ayahnya ketika lelaki itu membawanya menyeberangi jalan menuju mobil. Gadis kecil itu meraih sabuk pengaman dan duduk manis di samping ayahnya.

Yoongi menoleh dan mengacak rambut putrinya sekilas dengan gemas sebelum melajukan mobilnya.

"Bagaimana sekolahmu hari ini?"

"Seperti biasanya. Tapi hari ini Hyoin berulah. Dia bilang tinggi badanku pendek jadi aku berhenti bicara padanya hari ini."

"Apa? Kenapa dia berkata seperti itu?"

"Itu karena saat bermain basket Jiyoon terus saja gagal mencetak skor. Dia kesal karena tim kami kalah," jelasnya. "Dia bilang ini karena Ayah yang pendek."

Yoongi menggaruk rambutnya bingung. Lelaki itu pura-pura tidak mendengar.

Tujuh tahun berlalu dan Jiyoon semakin bertambah dewasa. Putrinya sebentar lagi lulus sekolah dasar dan dia sudah dibuat kelimpungan setiap kali mendengar bahwa beberapa anak laki-laki mulai mengganggu putrinya. Bukan mengganggu dalam artian sebenarnya. Lebih tepatnya berusaha mencari perhatian dari putri kecilnya yang masih polos. Tidak heran jika melihat bagaimana cantiknya Jiyoon saat ini.

Beberapa agensi bahkan sudah mulai melirik putrinya. Oh, astaga.

Jiyoon turun dari mobil. Menunggu ayahnya yang tengah mengunci mobil sambil menyendok es krim rasa pisang dengan ukuran jumbo. Mereka kemudian menaiki elevator dari basement menuju lantai 10.

Sudah tiga tahun sejak Yoongi memutuskan untuk membeli apartemen dan tinggal di sana bersama Jiyoon. Tepatnya sejak dia menyadari bahwa Jiyoon membutuhkan privasi. Lagi pula anggota BTS juga mulai disibukkan dengan kegiatannya masing-masing.

Dua tahun sejak Jin memutuskan untuk mengikuti wajib militer. Dan sejak saat itu pula BTS mulai melakukan kegiatan terpisah. Yoongi sendiri masih betah bekerja sebagai produser musik di Big Hit, bersama Namjoon dan juga Hoseok. Taehyung tengah sibuk dengan berbagai drama terbarunya, sementara Jimin dan Jungkook memutuskan untuk melakukan debut solonya ditahun yang berbeda. Tentu saja Yoongi, Namjoon dan juga Hoseok ikut dalam proses pembuatan album solo mereka.

Waktu berlalu dan begitu juga keadaan yang tidak lagi sama. Popularitas BTS memang masih diakui tidak ada duanya di perindustrian musik Korea Selatan. Tapi seiring berjalannya waktu, selalu ada hal baru yang ingin mereka coba. Mungkin itu juga yang mendasari mengapa kini BTS memutuskan untuk vakum sementara dari dunia hiburan.

Hello, Daddy!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang