Hinata pov
Aku merasa jantung ku seperti berhenti berdetak. Nafasku terasa sesak. Entah ini mimpi atau bukan pria di hadapanku ku ini adalah uchiha sasuke. Pria yang ku kagumi diam diam. Pria yang selalu kuperhatikan setiap pergerakannya.
Ia berjalan melewatiku dan menuju kursi kaa-san mikoto. Tersenyum samar dan langsung duduk di sampingnya tanpa berucap sepatah katapun. Mungkin bagi orang yang baru mengenalnya itu sangat tidak sopan. Tapi memang seperti itulah sifatnya. Dingin tak banyak bicara.
"Kemana saja kamu hah anak nakal. Kami sudah lama menunggu." Ucap kaa-san mikoto bersungut sungut.
"Tadi ada urusan sebentar kaa-san."
"Baiklah karena semua sudah kumpul disini, ada suatu hal penting yang harus di bicarakan."
Kami terdiam mendengarkan kelanjutan dari ucapan tou-san fugaku. Aku memang penasaran apalagi ini berhubungan dengan keluarga sasuke.
"Kami berniat menjodohkan sasuke dengan hinata. Ini adalah janji kami semasa sekolah dulu. Karena itachi sudah menikah maka hinata akan di jodohkan dengan sasuke."
Aku terdiam mendengarnya. Sungguh aku tak tau ini musibah atau berkah. Ku lirikan mataku pada sasuke. Kulihat ia mengeram menahan emosi sampai wajahnya terlihat sangat merah. Aku tak pernah melihat sasuke semarah itu. Aku merasa sangat takut.
"Kenapa harus aku." Sasuke berseru marah pada orang tuanya.
"Itachi sudah menikah karena itulah kau sasuke yang akan kami jodohkan dengan hinata."
"Kenapa kalian tidak bertanya terlebih dahulu padaku. Bagaimana persaanku. Bukan malah bertindak sesuka kalian. Kalian sangat keterlaluan." Sasuke pergi meninggalkan restouran itu dengan perasaan marah. Aku yang melihatnya pergi dengan sedikit keberanian yang kupunya berlari mengejar sasuke.
"Sasuke-san tunggu." Sasuke menghentikan langkahnya. Aku berlari menghampiri sasuke. Dengan nafas memburu aku mencoba berbicara padanya.
"Sasuke-san ini bisa di bicarakan jika memang kau menolak kita bisa bicara baik baik."
"Bicara baik baik katamu. Lalu kenapa tadi kau diam saja hah!"
Aku terkejut mendengar suara bentakannya. Aku harus berfikir cara apa yang bisa aku gunakan agar membuat sasuke mau menerima perjodohan ini. Katakanlah aku licik. Tapi mau bagaimana lagi. Hanya ini satu satunya cara yang ku miliki untuk mengikat sasuke menjadi miliku."Bagaimana jika kita pura pura menerima perjodohan ini. Kita tidak usah langsung menikah. Bagaimana kalau kita bertunangan saja. Setelah satu bulan nanti aku akan bicara pada tou-san meminta membatalkan perjodohan ini bagaimana?" Aku berharap sasuke menyetujuinya. Hanya ide ini yang bisa terpikirkan oleh ku.
"Ini pasti hanya akal - akalan mu saja. Kenapa tidak sekarang saja kau bilang pada tou-san mu itu untuk membatalkan perjodohan konyol ini!"
"Jika kita bicara pada orang tua kita sekarang mereka akan melakukan berbagai cara agar kita bersama. Setidaknya jika kita melakukan yang tadi aku katakan, aku rasa mereka akan mengerti karena kita telah mencoba seperti apa yang mereka inginkan tapi tidak berhasil bagaimana?"
Sasuke tampak berfikir. Yah semoga aku bisa meyakinkan sasuke."Baiklah aku setuju. Waktu satu bulan dihitung setelah pertunangan kita."
Sasuke berlalu melewatiku berjalan kembali menuju meja tempat oranf tua kami berada. Huft setidak nya aku bisa bernafas lega sasuke mau menyetujui ide gila ku. Sekarang aku harus mulai merancang rencana apa saja untuk menaklukan uchiha sasuke.
"Baiklah aku menyetujui perjodohan ini tapi dengan satu syarat, aku tidak ingin melangsungkan pernikahan tapi sebatas pertunangan saja terlebih dahulu. Mengingat baik aku maupun hinata sama sama belum saling mengenal bagaimana?"
Kulihat wajah sumringah kaa-san mikoto mendengar perkataan sasuke. Terlihat pula wajah lega dari para pria di hadapanku."Baiklah kalian hanya akan bertunangan terlebih dahulu. Dan untuk membuat hubungan kalian semakin dekat, setelah acara pertunangan kalian akan tinggal serumah."
"APA"
Aku berucap berbarengan dengan sasuke. Wajahku langsung memerah aku rasa mungkin sebentar lagi aku akan pingsan. Dan benar saja tiba tiba menggelap."Hinata-chan."
Samar samar kudengar suara teriakan sebelum kegelapan benar benar mengambil kesadaranku.
*******
Sekarang adalah hari pertunangan ku dengan sasuke. Entahlah ini semua rencana kaa-san mikoto menggelar pertunangan ku dengan sangat meriah. Sebenarnya aku tidak suka keramaian tapi mau bagaimana lagi, aku tak bisa menolak permintaan kaa-san mikoto. Aku tersenyum menikmati acara ini. Karena aku tau ini mungkin tak akan pernah terjadi lagi padaku. Aku tak akan merusak kebahagiaan ku di hari besar ini. Biarkan aku egois kali ini saja. Walau ku tau sasuke dengan sangat terpaksa melakukan ini. Bahkan tadi saat sesi pemotretan ia tak terseyum barang sedikitpun. Bagiku tak masalah yang ku tau hari ini sasuke adalah milik ku. Lalu tatapan mataku jatuh pada sesosok perempuan dengan ramput pinknya berjalan ke arah kami. Kulihat pandangan sasuke berubah sendu saat menatap nya. Entah kenapa aku bisa mendengar suara retakan yang berasal dari hatiku. Ini sakit. Perasaan sakit yang tak berdarah.
Aku mencoba tetap tersenyum meski perasaanku terasa begitu gundah. Sakura memberikan selamat dan menjabat tangan sasuke. Lalu tiba tiba ia menangis tanpa aba aba sasuke menarik sakura kedalam pelukannya. Aku merasa pasokan oksigen di sekitar ku menghilang. Ini lebih sakit dari sebelumnya. Sasuke ada aku di sampingmu tak bisakah kau menghargaiku sedikit saja. Tangisku sudah mengenang di pelupuk mataku. Aku berusaha menghalau air mata yang berusaha saling berdesakan untuk di keluarkan. Aku mencoba untuk kuat. Ini belum seberapa dengan apa yang akan ku lewati nantinya. Ini adalah keputusan ku. Dan apapun yang terjadi itu akan menjadi konsekuensi yang harus ke terima. Mereka melepas pelukan dan entah mengapa hatiku sedikit lega. Sakura memberikan senyum tipis padaku dan berlalu melewatiku tanpa sepatah katapun. Aku tau mereka saling mencintai dan harus terluka hanya karena keegoisan ku. Tapi bolehkan aku berharap tentang kebahagian walau sekejap.Tbc
Wah akhirnya bisa lanjut juga. Makasih buat yang udah baca. Mohon vote dan komennya terima kasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because you
FanfictionBagaimana jadinya jika hinata yang diam diam mencintai sasuke tiba tiba dijodohkan oleh orang tuanya dengan sasuke. Lalu ia di hadapkan dengan sebuah kesepakatan yang ia buat dengan sasuke hingga ia harus tinggal satu atap dengan sang pujaan hati. M...