Part XIII

6.4K 338 27
                                    

Sasuke pov

Sebulan telah berlalu. Hari ini aku diwisuda. Bahkan di hari bahagia ini aku hanya sendiri. Orang tuaku bahkan tidak mau hadir.

Selama sebulan ini aku selalu mencari hinata. Bahkan aku menyewa detektif terkenal dari keluarga nara, namun nihil hinata tidak ditemukan dimanapun. Penyesalan memang selalu ada di akhir. Terkadang aku terpuruk setiap mengingat hinata. Bahkan alcohol bukan hal yang aneh menemani setiap malamku.

Namun aku sadar aku tidak boleh mengonsumsi alcohol karena jika aku penyakitan hinata pasti tidak mau kembali padaku. Aku harus sukses dan membuat hinata bangga. Maka aku berusaha menyelesaikan skripsiku sembari tetap mencari keberadaan hinata.

Banyak yang telah berubah dalam sebulan ini. Bahkan sakura telah menikah dengan ayah biologis bayinya. Aku tidak merasakan sakit sedikitpun saat mendengar sakura menikah. Bahkan aku tidak peduli. Yang aku pikirkan hanya bagaimana caranya menemukan hinata dan membuatnya kembali padaku.

******

Hari ini aku berangkat menuju sebuah pulau di pinggiran jepang untuk meninjau perkembangan kerja sama perusahaan.

Tanpa sengaja kulihat sebuah siluet yang sangat mirip dengan hinata. Tanpa membuang waktu aku segera berlari mengejarnya.

Kupeluk ia dari belakang. Aku menangis saat menyadari bahwa ini adalah hinata. Milikku hinataku. Aku menyadari ada sesuatu yang berbeda dari hinata. Sebuah gerakan yang mengalirkan gelenyar hangat ke hati ku terasa dari sebuah tonjolan di perut hinata.

"Kenapa kau kemari."

"Setiap saat aku mencarimu kemanapun. Kenapa kau bersembunyi hinata."

"Mengapa kau mencariku."

"Karena aku mencintaimu hinata."

"Kau bilang kau mencintaiku lalu kemana saja kau slama ini, saat aku membutuhkan mu. Jika yang di kandung sakura adalah darah dagingmu apa kau juga akan tetap mencariku sasuke."

Deg

Perkataan hinata menyentakku. Dari mana hinata mengetahui semuanya. Penyesalan melanda saat menyadari kebodohan ku selama ini. Kulihat sebutir air mata terjatuh menuruni pipi lembut hinataku. Ya tuhan kenapa selama ini aku begitu bodoh. Meninggalkan hinataku yang sangat rapuh ini. Ingin rasanya kurengkuh ia memeluknya seakan melindungi dari semua kekejaman yang ada di dunia ini.

"Maafkan aku hinata aku mohon."

"Kau terlambat sasuke seandainya kau datang 5 bulan yang lalu mungkin aku akan dengan mudah memaafkan mu. Tapi sekarang aku tak bisa lagi. Ku rasa sakit ini seakan telah berkarat. Menancap dengan kuatnya. Mungkin aku memang dapat memaafkan mu namun rasa sakit ini akan selalu kurasa setiap melihatmu."

"Tidak adakah kesempatan untukku hinata."

"Aku telah memberimu beribu ribu kesempatan, namun kau selalu mengabaikannya. Sekarang semua telah terlambat. Bahkan sekarang aku tengah mengandung anak dari pria lain."

"Aku tidak peduli kau tengah mengandung anak pria lain aku berjanji akan menyayanginya seperti anak ku sendiri. Aku mencintaimu hinata sangat mencintaimu aku mohon beri aku kesempatan."

"Maaf tapi kesempatan mu telah habis sasuke."

Kulihat hinata berjalan menjauhiku. Menuju sebuah mobil yang telah terparkir di pinggir jalan. Melesat jauh meninggalkanku bersama hatiku yang hancur berkeping keping. Mungkin inilah yang kau rasakan saat itu hinata. Maafkan aku sayang.

Tbc
Akhirnya bisa update cepat. Ini buat yang nunggu cerita ini. Makasih kalian

Because youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang